7. Rumah

11.7K 1.3K 473
                                        

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

.

Hanan mengusap rambutnya yang basah menggunakan handuk yang tadi diambilkan oleh Mbok Nah, pemuda itu duduk sambil melihat berita yang di televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanan mengusap rambutnya yang basah menggunakan handuk yang tadi diambilkan oleh Mbok Nah, pemuda itu duduk sambil melihat berita yang di televisi. Berita tentang hujan yang sampai saat ini masih juga belum ada tanda-tanda akan reda.

"Den Hanan, mau mbok ambilin makan?" tanya Mbok Nah menatap Hanan.

Hanan menoleh dan menggeleng. "Enggak usah mbok, tadi Hanan udah makan kok.."

"Yaudah kalo gitu mbok ambilin brownies ya, kebetulan tadi mbok bikin brownies.." kata Mbok Nah.

"Ah iya mbok, makasih ya mbok.." sahut Hanan tersenyum pada wanita itu.

Mbok Nah tersenyum dan mengangguk. "Iya den, sebentar ya.."

Setelah Mbok Nah pergi untuk mengambil brownies Hanan kembali menatap layar televisi yang tengah menyala.

"Ini tehnya, diminum dulu.."

Hanan langsung menoleh dan menatap Chacha yang baru saja meletakkan cangkir berisi teh hangat keatas meja.

"Makasih.." ucap pemuda itu, dia langsung mengambil cangkir tersebut dan meminum teh hangatnya.

Untuk beberapa saat mereka hanya dia sambil menonton tv. Hingga Mbok Nah datang dengan sepiring brownies di tangannya.

"Ini browniesnya. Dimakan ya neng, den Hanan juga ini makan browniesnya..." kata wanita itu.

"Iya mbok makasih," ucap Chacha.

"Tadi mbok udah nelpon bapak sama nyonya kalo Neng Chacha pulang. Katanya mau langsung pulang, mungkin besok udah nyampe.." jelas Mbok Nah.

"Beneran mbok?"

"Iya neng, bapak sama nyonya gak sabar pengen ketemu sama Neng Chacha.." jawab Mbok Nah sambil tersenyum.

Chacha ikut tersenyum dan mengangguk. Jujur saja dia juga sangat merindukan mama dan papanya itu.

"Yaudah ya neng, mbok mau ke kamar dulu. Tadi anak mbok yang di kampung mau video call katanya.." kata Mbok Nah.

Afeksi 18+  | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang