27. Resepsi

13.8K 1.3K 1.1K
                                        

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

Chacha menoleh pada Hanan, gadis itu menggenggam tangan Hanan yang ada diatas pahanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chacha menoleh pada Hanan, gadis itu menggenggam tangan Hanan yang ada diatas pahanya.

"Beneran kita mau kesana?" tanya Hanan menatap Chacha.

Chacha mengangguk. "Iya Bi," jawab gadis itu yakin.

Hanan menghela nafas dan membelokkan mobilnya. Pemuda itu berhenti tepat di depan sebuah bangunan.

Mereka berdua keluar dari dalam mobil dan berjalan memasuki gedung itu. Setelah berbincang sebentar dengan seseorang Chacha dan Hanan memasuki sebuah ruangan.

Chacha duduk disebuah kursi yang sudah disediakan. Beberapa saat kemudian bersebrangan dengan kursi yang dia duduki muncul seseorang.

Chacha tersenyum menatap orang itu.

"Mau apa lo kesini?"

"Gue cuma mau nemuin lo dan ngasih ini.." ucap Chacha menaruh undangan  yang dia bawa keatas meja.

"Gue gak butuh."

"Gue tau, tapi seengaknya lo harus tau kabar ini." kata Chacha sambil tersenyum.

"Bullshit,"

"Ra, gue harap selama lo ada disini lo sadar kalo perbuatan lo yang dulu salah." kata Chacha menatap perempuan yang ada di depannya— Clara.

Clara berdecih. "Sadar? Sorry gue gak salah."

Chacha menarik nafas pelan dan menghembukannya. "Ternyata lo masih belom sadar juga, gapapa mungkin emang lo gabisa berubah."

"Cukup ya, gue gak mau ngomong sama lo. Mending lo pergi dari sini." kata Clara.

"Oke gue bakal pergi, tapi sebelum itu gue pengen ngomong sesuatu ke lo."

Clara hanya mendengus dan memalingkan wajahnya.

"Dulu waktu lo nabrak gue, gue kehilangan calon anak gue. Lo tau, itu bikin gue syok, sampe trauma. Tapi karena kejadian itu juga gue banyak belajar..."

"...gue belajar untuk lebih menghargai hidup. Dan gue belajar gimana caranya supaya jadi manusia yang lebih baik dan lebih kuat. Jujur gue belom bisa maafin lo Ra, tapi gue tau kalaupun gue gak maafin lo itu gak ada gunanya. Jadi hari ini gue mau ngucapin makasih karena semua hal buruk yang pernah lo lakuin ke gue bikin gue banyak belajar.."

"...makasih karena udah bikin gue banyak belajar buat jadi manusia yang lebih baik meskipun itu dengan cara yang menyakitkan.."

Chacha menunduk menatap undangan yang baru saja dia taruh keatas meja. "Dan ya gue mau ngasih tau, kalo ini undangan resepsi pernikahan gue sama Hanan. Harusnya setelah wisuda gue resepsi tapi karena musibah itu semuanya ketunda.."

Afeksi 18+  | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang