32. Punishment

15.1K 739 803
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bi, ayo ih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bi, ayo ih. Udah jam segini.." kata Chacha menatap Hanan yang duduk sambil memegang tangannya, bahkan sedari tadi pemuda itu sudah beberapa kali mengecupi tangannya.

Mereka beberapa saat lalu baru saja bangun tidur. Chacha sudah mengajak Hanan untuk segera beranjak turun dari kasur dan mandi. Hari ini jadwal mereka pergi ke Malibu Wine Safari dan gadis itu tidak ingin terlambat ke sana.

"Masih jam segini," kata Hanan sambil meregangkan otot-otot lehernya yang terasa kaku.

Chacha berdecak, gadis itu menunduk dan membenaran kancing piyama yang dipakainya. Ya hanya kancing atasan piyama, karena celananya dipakai oleh Hanan.

Entah mendapat inspirasi dari mana tapi semalam Hanan hanya menyuruh Chacha untuk memakai atasan piyamanya, sedangkan dirinya sendiri hanya memakai bawahan piyamanya saja.

"Bi, gue pengen cepet-cepet kesana ih. Mau lihat kebun anggur." kata Chacha menarik-narik tangan Hanan.

Hanan menghela nafas dan beranjak turun dari atas ranjang mereka. "Yaudah-yaudah ayo.." kata pemuda itu.

Chacha langsung mengangguk dengan semangat. Gadis itu dengan cepat turun dari atas ranjang dan menarik tangan Hanan untuk menuju ke kamar mandi.

Hanan hanya terkekeh pelan dan mengikuti Chacha. Mereka menghabiskan waktu 15 menit untuk membersihkan diri.

Selesai dengan segala macam persiapan untuk menuju ke Malibu Wine Safari, Hanan menggandeng tangan Chacha menuju ke sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari villa.

Afeksi 18+  | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang