Exam

47 9 0
                                    

Tidak terasa hari ini sudah menjadi hari terakhir ujian dan hari ini adalah ulangan fisika. Kata pak Juan dia sengaja menaruh fisika di akhir ujian agar muridnya dapat merasakan hal yang tidak biasanya.

Bagi murid-murid pak Juan itu hal yang tidak terlalu menegangkan karena murid kelas XII IPA 1 tergolong kumpulan orang-orang pintar.

Kini seluruh murid sudah mulai berkonsentrasi pada kertas ujian didepannya. Tidak lupa dengan meja yang sudah di sebar, mereka diurutkan sesuai absen.

"Kalo udah di cek ulang, nanti salah nyesel," ucap guru pengawas.

Murid-murid mengangguk kecil, dan kembali memfokuskan diri pada ujian.

Sepulang sekolah, Nadine, Taehyun, Kai dan Naya masih berkumpul di kantin. Menyamakan jawaban saat ujian tadi.

"Gue ada pertanyaan," ucap Kai.

"Tanya aja, Kai." Nadine mempersilahkan.

"Bakteri jahat kalo kita nasehatin, dia bakal jadi bakteri baik ga?" Tanya Kai menahan tawanya.

"Heh, biar lo nasehatin, lo bisa liat dia geleng atau ngangguk?" Kesal Naya.

"Gue udah serius padahal, menghancurkan ekspetasi gue." Taehyun berdecak.

"Tapi masuk akal pertanyaan lo, tentara tentara apa-"

"Kenapa jadi tebak-tebakan dah?" Naya langsung memotong ucapan Nadine.

"Hiburan Nay, ayo lanjut Dine," suruh Kai.

"Tentara tentara apa yang kecil?" Nadine langsung melanjutkan teka-teki nya.

"Tentara pendek?" Tebak Taehyun.

"Mana ada tentara pendek," balas Nadine.

"Tentara apa coba? Nyerah." Naya sudah berpikir keras namun semua jawabannya menurut dia tidak masuk akal.

"Jawabannya?" Tanya Kai.

"Tentara sekutu." Nadine tertawa kencang.

Ketiga temannya rasanya mau lemparin Nadine pakai sapu sama pel lantai. Tawa Nadine mereda ketika yang lain ingin meninggalkannya.

"Eh tungguin, gue nebeng dong!" Nadine mengejar mereka.

"Sama gue aja," sahut seseorang tiba-tiba.

"Gyu! Ga usah deh, gue sama Naya aja ga apa-apa," tolak Nadine.

"Sama gue, ayo." Beomgyu tetap kekeuh.

Belum sempat Beomgyu menarik tangan Nadine, Taehyun sudah lebih dulu menariknya.

"Nadine sama gue, kita ada janji," ucap Taehyun.

"Oh ya udah, hati-hati ya kalian." Beomgyu tersenyum tipis lalu beranjak pergi.

"Kita? Ada janji? Perasaan ga ada?" Tanya Nadine berpikir.

"Emang ga ada," balas Taehyun dan menariknya ke parkiran.

"Tae, masih inget sama taruhan kita?" Tanya Nadine dengan suara kecil.

"Inget, gue juga udah punya rencana buat lo," jawab Taehyun terkekeh.

"Gue juga."

"Rencana lo bakal sia-sia."

"Rencana lo yang bakal sia-sia!"

Nadine mengembuskan napasnya kesal, Taehyun hanya tertawa kecil mendengar nya. Dia langsung menaiki sepedanya, dan menatap Nadine yang sedang cemberut.

Taehyun menarik lengan Nadine, hingga Nadine tersadar lalu segera duduk dan memeluk pinggang Taehyun.

"Jelek lo cemberut gitu," cibir Taehyun.

"Gue selalu jelek di mata lo," balas Nadine.

"Menurut gue, lo cantik pas ketawa."
















































Rafa menatap Nadine yang sedang terdiam menunggu pizza nya hangat dari microwave, dengan jahilnya Rafa mengejutkan Nadine. Seperti nya Nadine akan menjadikan ini hobi, melamun saat menunggu makanan hangat dari microwave.

"Papah apa sih!" Kesal Nadine.

"Ngelamun aja, mikirin apa kamu? Hasil ujian?" Tanya Rafa.

"Ga pah, Nadine kan nungguin ini." Nadine menunjuk microwave.

"Wajah kamu ga meyakinkan, galau-in orang ya?" Tebak Rafa.

"Papah pernah ga dilema sama dua orang?"

"Pernah, antara minta izin ke kakek atau ke nenek kamu biasanya." Rafa terkekeh.

"Dilema nya tuh bukan gitu, tapi dilema kaya gimana ya, kalo ngomong langsung nanti diejek."

"Cinta ya? Cie Nadine," ejek Rafa.

"Tuh kan."

"Bener dong? Dilema sama siapa kamu?" Tanya Rafa penasaran.

"Eh pah, Nadine ada acara tiba-tiba, bye pah." Nadine segera mengambil pizza nya lalu melangkah pergi kekamar.

Kamarnya segera dia kunci, dan menikmati me time bersama pizza dan film-film. Walau akhirnya gagal karena teringat beberapa hal yang membuatnya pusing sendiri.

Rival ; 𝗞. 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang