Pagi-pagi di hari libur, Nadine langsung mengambil handphone dimeja samping kasurnya. Satu notifikasi dari Beomgyu menarik perhatiannya, tapi sebelum itu dia tidak membalas.
Nadine lebih memilih untuk memulai chat nya bersama teman-temannya. Dia langsung mengadu kepada mereka.
Nadine terkekeh kecil melihat balasan Taehyun yang sedikit menusuk. Setelah itu dia langsung menolak ajakan Beomgyu.
Dan bergegas menuju kamar mandi, bersiap pergi bersama Taehyun ke pet shop.
Saat dirinya sudah siap, Rafa mengetuk pintu kamar Nadine. Lalu membuka nya sedikit.
"Cie yang mau jalan-jalan." Setelah berucap begitu dia langsung menutup pintu kamar Nadine.
Senyum tipis ada diwajah Nadine, saat dia keluar dari kamar nya terdapat Taehyun yang berdiri didepan kamar Nadine tepat.
Nadine terlonjak kaget, sedangkan Taehyun diam saja dia malah tersenyum manis.
"Ayo," ajaknya.
"Hati-hati ya! Jagain anak om!" Rafa yang sedang duduk di meja makan melambaikan tangannya.
"Siap om," balas Taehyun.
Gadis itu hanya mengiringi Taehyun dari belakang, sambil mengalihkan pandangannya dari Rafa yang senyum-senyum tidak jelas sendirian.
Karena tidak memperhatikan arah depan, dia menabrak Taehyun yang berhenti menatapnya. Wajahnya menabrak dada Taehyun.
"Lo belum sarapan kan? Lagian pet shop jam segini belum buka," tanya Taehyun yang hanya mendapatkan anggukan kecil.
Dihalaman rumah, terlihat motor sport berwarna hitam putih. Nadine menatap Taehyun disamping nya.
"Pake motor?"
"Iya lah, mana mau gue ngayuh sepeda."
Nadine langsung menaiki motor Taehyun dan perpegangan di pinggang Taehyun.
Setelah menemani Nadine sarapan, Taehyun langsung mengajaknya pergi ke pet shop. Sesampainya disana, Taehyun langsung menggandeng tangan Nadine.
"Takut ilang." Taehyun terkekeh.
Mereka berdua masuk kedalam pet shop, tanpa mereka tahu ada orang yang sedang melihat interaksi keduanya. Orang itu tidak menyangka perlakuan Taehyun pada Nadine.
"Digandeng loh itu."
"Tau gue, gue liat."
"Ga salah emang ngikut lo buat ngintai mereka."
"Tumben banget mereka gandengan, biasanya juga ga mau."
"Apalagi di tangan, bukan lengan, ya kan?"
"Iya, biasanya kalo sentuhan cuma di lengan atau waktu pegangan di pinggang."
Sementara itu, mereka yang didalam pet shop sedang memilih makanan kucing. Tatapan Nadine sebenarnya tidak kesana, tapi melihat sekelilingnya yang banyak barang-barang lucu berbau kucing.
Taehyun mengambil satu bungkus besar makanan kucing, dia menatap Nadine yang melihat mainan-mainan kucing.
Saat itu Taehyun langsung menarik Nadine kedepan rak-rak yang tadinya Nadine liat.
"Nih liatin aja," suruh Taehyun.
"Udah puas, ayo pulang," ajak Nadine.
"Lo ga mau jalan-jalan dulu sampa pacar lo?"
"Apa sih, ya udah caramel latte."
"Kebiasaan, caramel latte lagi."
Taehyun melepaskan genggaman tangannya, dan mengambil kartu di saku celana untuk membayar makanan kucing itu.
Setelah sudah, mereka langsung pergi ke cafe biasanya.
"Gue yakin, abis ini pasti Taehyun bawa Nadine ke cafe."
"Beli caramel latte! Ayo jalan."
Pengintai itu mengikuti Nadine dan Taehyun dari jauh. Sesampainya ditujuan, Nadine langsung berloncat-loncat kecil.
Dia menunggu Taehyun yang masih memarkir motornya, Taehyun yang melihat itu hanya tersenyum.
"Sabar dong."
"Ayo ayo ayo."
Lelaki bersweater abu-abu itu menepuk pelan rambut Nadine, didalam dia langsung memesankan Nadine caramel latte, dan Nadine dia suruh untuk mencari tempat duduk.
Yang ngikuti tadi bersorak senang karena tebakan mereka benar, walaupun benak mereka masih penasaran kenapa tidak ada peperangan selama ini. Bahkan biasanya Nadine tidak mau di ajak Taehyun pergi di waktu liburan, dan sekarang mereka pergi bersama dan bergandengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival ; 𝗞. 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻 [✓]
FanfictionMereka bersaing untuk mendapatkan peringkat satu paralel, ketika sebuah rahasia terungkap, salah satunya memilih untuk mengalah dan membiarkan saingannya menjadi nomor satu di peringkat paralel. ⚠️ Violence, trauma, depression.