Hari sudah malam, Taehyun, Kai dan Naya berkumpul dirumah Nadine. Membicarakan tentang rencana liburan ke Bogor.
"Ke Bogor itu kita nginep dimana?" Tanya Rafa sebagai pemimpin liburan nanti.
Rafa selalu ikut bersama mereka ketika liburan, sebagai orang tua yang menjaga juga. Para orang tua yang lain pun sudah mempercayai nya.
"Di sana Taehyun punya rumah, om," ucap Kai.
"Rumah?" Rafa terkejut.
"Gue sama Nadine perasaan ga tau deh?" Naya heran.
"Gue tau, Nay." Nadine tertawa kecil.
"Lo tau?" Tanya Kai.
"Iya tau, waktu pulang dari taman dua hari yang lalu gue dikasih tau," jelas Nadine.
"Taman? Ga ngajak-ngajak." Kesal Naya.
"Eh! Ga gitu, Nay, Kai." Nadine baru sadar dengan ucapannya.
Taehyun menyembunyikan senyum nya, dan Nadine berusaha menyembunyikan wajah paniknya. Naya dan Kai saling tatap, mereka biasa saja sebenarnya, karena sudah tau.
"Oke deh, om setuju. Tapi tergantung om dikasih libur ya." Rafa mencairkan suasana.
"Iya om, yey liburan!" Naya bersorak senang.
"Abis pulang gue mau langsung beres-beres baju," ucap Kai.
"Semangat banget, padahal masih beberapa hari lagi." Taehyun terkekeh.
"Lo sih enak, baju-baju lo udah di sana!" Balas Kai.
"Awal mula punya rumah tuh gimana? Dibeliin om Andra?" Tanya Naya.
"Nah iya, om juga penasaran." Rafa mengangguk setuju
"Beli sendiri, hasil nabung sekitar dua atau tiga tahun mungkin?" Jawab Taehyun.
"Hasil nabung? Wah keren kamu." Rafa memberikan dua ibu jarinya.
"Kai nanti tahun depan beli helikopter, om." Kai tidak mau kalah.
"Buat apa tuh?" Tanya Rafa.
"Buat ke Bandung, biar pake helikopter aja." Kai tertawa.
"Ada-ada aja, ayo yang lain mau beli apa? Biar ga kalah sama Taehyun sama Kai," tanya Rafa.
"Beli toko caramel latte, biar Nadine ga beli-beli lagi tapi menghasilkan uang," ucap Nadine sambil menyeruput caramel latte yang tadi Taehyun belikan.
"Aku apa ya om?" Tanya Naya bingung.
"Buka toko bunga lagi aja kamu, kan kamu suka bunga-bunga," usul Rafa.
"Oh iya, bikin cabang toko nya mama gitu ya?" Naya mengangguk.
Pembicaraan kecil tentang impian masa depan dari mereka berakhir, Naya pulang bersama abang nya yang menjemput, Kai juga pulang ke kost-an nya. Sedangkan Taehyun masih di rumah Nadine. Dan Rafa masuk ke kamarnya.
"Lo keren," ucap Nadine.
"Gue? Kenapa?" Tanya Taehyun.
"Lo bisa atur keuangan, diantara kita berempat lo paling sering bayarin kita dan nyatanya lo masih bisa beli rumah sendiri," jelas Nadine dengan nada bangga.
"Gue ga segitu keren nya, Nadine." Taehyun menggeleng.
"Bagi gue lo keren, lo hebat, lo segalanya."
"Gini ya rasa nya dibanggain sama pacar?" Ejek Taehyun.
"Gue serius, pacar." Nadine menatap Taehyun kesal.
"Iya tau, gue pulang ya?" Pamit Taehyun.
Nadine mengangguk kecil, dia mengantarkan Taehyun kedepan. Nadine melambaikan tangannya, dibalas dengan senyuman manis Taehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival ; 𝗞. 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻 [✓]
FanfictionMereka bersaing untuk mendapatkan peringkat satu paralel, ketika sebuah rahasia terungkap, salah satunya memilih untuk mengalah dan membiarkan saingannya menjadi nomor satu di peringkat paralel. ⚠️ Violence, trauma, depression.