Perempuan Pemalas

138 20 79
                                    

Raina Rachel Achiar. Itulah nama lengkapku. Aku sering dipanggil dengan nama Raina atau pun Rachel. Tetapi dari kebanyakan orang yang sudah memiliki hubungan dengan denganku, ada satu orang yang selalu memanggilku dengan panggilan Rara.

Aku tidak memiliki keistimewaan yang khusus. Kalau pun ada, itu pasti tinggi badanku. Di umurku yang hampir menyentuh 17 tahun ini, tinggi badanku sudah hampir menginjak 160 cm.

Dengan tinggi badanku itu, aku dengan mudah bisa masuk ke dalam ekstrakurikuler voli. Ekstrakurikuler yang sudahku idam-idamkan sedari dulu kala.

Sudah beberapa penghargaan aku dapati, saat aku masih menjadi bagian dari ekstrakurikuler voli SMA Alaska. Dan dengan beberapa penghargaan itu, namaku mulai terkenal di SMA Alaska. Membuatku mendapatkan beberapa penggemar rahasia dan beberapa teman-teman baru.

Tetapi sayang, waktuku bermain bola voli harus terhenti. Karena terlalu seringnya aku berlatih, aku sampai lupa untuk memberikan waktu istirahat pada tubuhku. Dan karena kesalahan fatal itu, aku harus dirawat inap di sebuah rumah sakit swasta yang letaknya tidak begitu jauh dari kediamanku.

Kedua orang tuaku yang melihat aku terbaring lemas di atas kasur rumah sakit, membuat sebuah keputusan untuk memindahkanku ke sebuah SMA swasta yang berada jauh dari kotaku sekarang. Mereka memindahkanku dengan alasan supaya aku bisa memulai kembali kehidupanku tanpa harus berurusan dengan bola voli.

Dan bodohnya aku, aku mengiyakan kepindahan itu begitu saja tanpa memikirkan tentang semua sahabat-sahabatku yang masih menunggu kabar dariku.

Meninggalkan SMA Alaska begitu saja tanpa memberikan kabar ke semua orang terdekat. Mungkin itu dianggap tidak sopan. Tetapi ya memang itulah yang sudah terjadi.

Bukannya aku tidak mau memberikan kabar atau informasi kepada mereka. Tetapi waktuku terlalu sedikit untuk mengurus banyak hal yang perlu aku urus. Membuatku tidak mempunyai waktu untuk memegang ponselku dan memberikan kabar kepada mereka.

Kehidupan baruku pun dimulai. Kehidupan yang sangat berbanding terbalik dengan kehidupan saat aku masih di SMA Alaska. Kehidupan yang sangat membosankan.

Aku yang tadinya sangat suka berolahraga dan banyak mengikuti aktivitas di luar rumah, sekarang kebanyakan waktuku aku habiskan untuk bersantai dan tiduran di kasur.

Perubahanku sangatlah besar. Saking besarnya, aku sendiri tidak yakin bahwa diriku yang sekarang adalah Raina Rachel Achiar yang dulu. Raina yang dulunya sangat rajin dan bersemangat dalam semua hal, sekarang menjadi pemalas. Dan semua itu karena kedua orang tuaku. Kedua orang tuaku selalu melarangku untuk melakukan hal-hal yang menguras tenaga. Kedua orang tuaku selalu memanjakanku dan memberikan semua yang aku mau. Membuatku sifat malasku semakin menjadi-jadi.

Dan saat aku sudah sangat nyaman dengan sikap malasku, muncullah sesosok laki-laki pengantar kue pesanan kedua orang tuaku. Sosok laki-laki itu adalah Calvin Archangel. Yang kebetulan satu kelas denganku.

Kedua orang tuaku yang menyadari bahwa Calvin adalah teman satu kelasku pun semakin sering memesan kue di toko roti itu. Meminta kepada pemilik toko roti, supaya Calvin yang mengantarkan pesanan mereka. Dan tentu saja, mereka berdua melakukan itu supaya Calvin datang ke rumah.

Saat ditanya kenapa, mereka pasti akan menjawab supaya aku mendapatkan teman walau cuma satu. Ya memang di sekolah baruku ini, aku belum mendapatkan satu pun teman. Tetapi mau bagaimana pun juga, Calvin itu laki-laki. Dan yang aku tau, tidak ada pertemanan murni di antara laki-laki dan perempuan.

Sebelumnya aku duga Calvin akan berhenti datang ke rumah setelah beberapa kali mengantarkan pesanan roti. Tetapi ternyata dugaanku salah. Calvin semakin sering datang ke rumah. Bahkan Calvin sering datang hanya untuk bermain catur bersama ayahku atau malah belajar memasak dengan ibuku.

Hujan dan PeluknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang