1O | Jalan Jalan Malam

625 130 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tukk...tukk...

Kepala Jeongin keantuk tembok beberapa kali, tuh anak lagi jongkok di depan ruang HMJ lengkap dengan mata terpejam erat. Ngantuk sih sebenernya, nungguin Hyunjin selesai rapat ternyata lama juga.

Ngomong ngomong, mereka berdua ada janji buat jalan jalan setelah kelas selesai. Perkuliahan perlahan berangsur normal, mahasiswa di sana juga diperkenankan mengikuti pelajaran secara offline meski masih dibatasi.

Tukk...

Kepala berhias surai arang itu kembali kebentur tembok, mengundang perhatian dari orang orang yang mulai keluar dari ruangan. Kayaknya rapat udah selesai.

Si rubah belum menyadari, masih berada dalam posisi semula dengan tubuh yang makin oleng ke samping. Bentar lagi ambruk tuh.

Srett...

"Eh?"

Jeongin langsung tersadar, hampir aja teriak kaget pas ngerasa badannya mau jatuh. Namun hal yang lebih membuat Jeongin terkejut adalah- sebuah cekalan terasa menahan lengan kanannya dengan lembut.

"Kamu ngapain di sini dek?"

Begitu mengalihkan pandangan ke depan sembari mengembalikan fokus, manik kelam Jeongin langsung terpaku pada netra kecoklatan milik pemuda di hadapannya. Jarak mereka nampak cukup dekat, nyaris bersentuhan bahkan.

"K-kak Hyunjin?" yang lebih muda mencicit pelan, masih belum bisa mengumpulkan nyawa sepenuhnya.

Ngulas senyum tipis, Hyunjin lantas membantu adik tingkatnya itu untuk berdiri kembali.

Sembari memperhatikan Jeongin yang sibuk merapikan pakaiannya, sang dominan memilih untuk membuka suara kembali, "Maaf kakak lama, kamu sampai ngantuk gitu jadinya."

Ngucek ngucek matanya yang masih berat, Jeongin pun ngulas cengiran yang khas.

"Gak apa kok kak. Rapatnya udah selesai ya, jadi jalan?"

Hyunjin mengangguk, si manis nampak makin semangat.

"Jadi dong, ayo."

Srett...

Kayaknya kaki Jeongin masih letoy gara gara kelamaan jongkok. Baru aja pengen ngelangkah, tubuhnya tiba tiba aja meluruh tanpa peringatan.

"Hati hati dek."

Tapi beruntung, untuk kedua kalinya Hyunjin cukup sigap menangkap badan mungil tersebut.

Ngerasa pinggangnya direngkuh dalam posisi yang cukup mesra, rubah satu itu refleks menjauh entah karena apa. Rasanya kurang nyaman aja terlalu dekat sama Hyunjin, dadanya jadi berdesir aneh.

"Ah, maaf kak."

"Gak apa. Udah bisa jalan?" Hyunjin bertanya khawatir, sibuk menelisik Jeongin dari atas ke bawah.

Selingkuhan [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang