•••
Srakk!Hyunjin merentangkan karpet tipis yang ia bawa, merapikan sejenak sebelum akhirnya mulai meletakkan beberapa makanan di atas sana.
Menemukan alas di ruang HMJ, pemuda Hwang tersebut berencana untuk menghabiskan waktu di rooftop gedung akuntansi sore ini bersama dengan sang pujaan hati. Beruntung Jeongin menyanggupi, membuat si tampan langsung pergi ke minimarket terdekat buat ngebeli dua cup mie instan beserta beberapa makanan ringan.
"Ini seriusan gak masalah kak?" Jeongin bertanya ragu, hampir satu semester mengenyam pendidikan di kampus, baru kali ini si rubah menginjakkan kaki di sini. Dia bahkan baru tau kalau kampus mereka punya rooftop yang bisa didatangi. Tau gitu mah nongkrong aja sejak dulu.
"Gak apa kok dek, tenang aja."
Selesai dengan urusan, sang dominan lantas mengulurkan tangan ke arah Jeongin, mengajak sosok menggemaskan satu itu untuk bergabung bersamanya.
Area gedung yang tinggi membuat mereka bisa melihat keadaan kota meski terhalang beberapa bangunan tinggi. Gak ada yang spesial namun mendapati sang mentari yang bersinar malu malu di ujung pantai sana membuat suasana yang tercipta menjadi cukup nyaman.
Inget kan kalau di dekat kampus memang ada pantai? Nah ternyata sunset juga bisa disaksikan dari sana. Entah apa yang membuat gak banyak mahasiswa serta mahasiswi mengetahui spot tersembunyi ini.
Mengulas senyum tipis, yang lebih muda lantas mendudukkan diri di samping Hyunjin. Bodo amat sneakers yang dia kenakan akan mengotori properti milik HMJ, yang penting saat ini dirinya bisa menghabiskan waktu bersama sang pujaan hati.
Situasi tarik ulur tapi seperti kebanyakan orang di luar sana, toxic relationship ternyata mempunyai adrenalin tersendiri. Kayak enak aja gitu sensasi menyakiti dan disakiti. Memang gak beres si Jeongin ini.
"Ini mienya dek, biar gak keburu melar." Hyunjin menyerahkan satu cup mie instan berwarna hitam kekuningan dengan tulisan gaga 100 yang tertera di kemasan.
Makanan super pedas dengan kuah jalapelo yang bisa membuat bibir jedig. Tuh dua cogan memang sengaja mencari mencret, palingan besok perut bakal kerasa melilit kalau gak kuat sama pedasnya.
"Makasi kak." Menerima lalu membuka penutupnya, Jeongin lantas mengaduk ngaduk mie di dalam sana sambil ngiler karena mencium aroma yang cukup menggugah selera.
"Oh ya, itu ada makaroni juga." Hyunjin berucap sambil mengubek-ngubek kantong belanja yang tadi ia bawa, mengeluarkan sebungkus resep rahasia peneman mie supaya lebih nikmat.
Mengulas senyum lebar, kedua remaja tersebut mulai meniup makanan di genggaman sebelum akhirnya-
"Hahh pedes."
"Hhh..."
Gila sih, lidah mereka terasa seperti kebakar. Ini kali pertama Jeongin serta Hyunjin mencicipinya, ternyata review orang orang memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuhan [Hyunjeong] ✔
Fiksi PenggemarHyunjin udah punya pacar, tapi dia juga punya selingkuhan. Jeongin tau kalau Hyunjin punya pacar, tapi dia juga mau mau aja dijadiin selingkuhan. Dua remaja itu punya seribu satu cara buat selingkuh, bahkan google classroom pun mereka alih fungsikan...