19 | Menyogok Si Tupai

521 83 6
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Gak tau kerasukan apa, hari ini Hyunjin justru sibuk keliling di area gedung jurusan demi mencari pemuda pemilik pipi gembil yang sering bareng sama Jeongin.

Anggap aja dia lagi nekat dan gak tau malu, namun yang pasti lelaki tampan tersebut akan menurunkan harga diri demi meminta bantuan pada Jisung.

"Han Jisung!"

Pas banget, yang lebih muda baru aja keluar dari ruang administrasi.

Noleh lalu menyerngitkan kening sekilas, yang mempunyai nama seketika menukikkan alis gak nyaman begitu melihat sosok yang barusan manggil dirinya.

"Kenapa?"

"Bisa ikut gue bentar? Gue mau ngomong."

Gak perlu heran, Hyunjin memang biasa menggunakan sebutan 'gue-lo' kalau gak sedang berhadapan dengan Karina atau Jeongin.

"Ngapain gue kudu ngikutin lo?" Jisung masih sinis, dia tentu ingat dengan peristiwa dimana temen rubahnnya dibully sama geng Karina.

Menghela nafas sekilas, yang lebih tua lantas berucap pelan karena gak ingin mahasiswa mahasiswi lain di sana mendengar percakapan mereka.

"Gue butuh bantuan lo, ini tentang Jeongin."

"Emang apa untungnya buat gu-"

"Ini dua tiket konser, lo bisa nonton bareng Minho nanti."

Jangan tanya darimana Hyunjin tau bahwa dua pemuda tersebut sedang dalam masa pendekatan, tuh anak udah menghabiskan malam dengan bergadang demi mencari informasi terkait si rubah. Dia bakal serius kali ini, gak apa deh keliatan kayak penguntit creepy.

Liat dua kertas tersodor ke arahnya, Jisung mendadak terdiam. Itu tiket konser musisi ternama, kemarin dia pengen beli tapi kehabisan. Meski harganya mahal, ternyata banyak banget orang yang berminat bahkan sampai berebut supaya bisa nonton.

"Gue perlu bantu apa?" mengambil benda tersebut lalu memasukkannya ke dalam saku dengan tampang innocent, Jisung lantas mendekatkan diri ke arah Hyunjin guna mendiskusikan rencana.

"Ikut gue."

Bertingkah sok serius seolah dirinya akan diberitahukan rahasia negara, yang lebih muda nampak sesekali celingukan sambil tetap mengikuti langkah Hyunjin. Si tampan gak terlalu peduli, adik tingkatnya itu memang udah aneh sejak lama.

Sampai di area taman yang cukup sepi, Hyunjin lantas membalikkan badan menghadap ke Jisung.

"Gue pengen deketin Jeongin, gue butuh bantuan lo."

Mendengar ucapan barusan, lelaki kelahiran September tersebut sontak menyerngitkan kening samar sebelum akhirnya masang tampang sinis begitu mengerti arah pembicaraan.

"Baru berantem sama pacar, baru lo pengen ngejar ngejar temen gue?"

Hyunjin gak kaget, dia udah memprediksi bahwa Jisung akan berpikir seperti itu.

Selingkuhan [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang