Malam ini wenda menginap di apartemen kakak sepupunya kak stella yang sekarang bekerja sebagai seorang bartender. Terkadang wenda sering sekali mencibir pekerjaan kakak sepupunya yang menurutnya sangat tidak elit. Tetapi kakak sepupunya selalu mengaku jika dirinya bekerja di sebuah bar ternama yang berisi orang-orang berkelas. Bukan hanya club biasa tempat orang-orang dugem tetapi tetap saja dimata wenda semuanya sama, tempat maksiat.
Karena kebetulan jika besok adalah hari weekend dan waktunya libur jadi dia bebas untuk menginap disini jika harus pulang yang sudah dipastikan rumahnya akan rame dengan para bujank peliharaan theo dan adeknya.
"Lu kabur karena apa kali ini?"
Tanya perempuan dengan pakaian yang cukup mini hanya tanktop merah dan celana pendek. Wenda hanya memandang kakak sepupunya malas kontras sekali dengan pakaian wenda yang memakai piyama tidur bergambar frozen olaf.
"Pokoknya masalahnya gede lu gak bakal paham kak"
"Yo wis terserah lu"
"Tapi kak menurut kakak gue cocok gak sih jadi pacar seorang selebgram?"
Pertanyaan wenda membuat stella menatapnya bingung, kemudian dia terkekeh pelan.
"Lu mau ngehalu jadi pacar orang terkenal? Bangun wen"
"Ck serius ih gue gak jelek-jelek banget kan? Oke kan? Kalo debut jadi selebgram gimana?"
Stella makin mengeryit, tangannya dia tempelkan ke dahi wenda.
"Gak panas kok" gumam stella
"Lu kejedot apaan ampe ngehalu jadi pacar selebgram?"
"Gue gak kejedot ya? Gue gak ngehalu? Ini serius dan gue bingung gimana dong?"
"Hah? Serius? Selebgram siapa? Anak muda? "
"Ya iyalah dia itu kakak kelas gue"
"Ah iya sekolah lu kan sekolah elit jadi gak heran ada selebgram"
Stella mengangguk-ngangguk paham tapi sedetik kemudian raut wajahnya seperti terkejut lagi.
"SEORANG SELEBGRAM SUKA SAMA LU? WHAT THE HELL!"
Plak
Wenda menampar mulut stella cukup keras.
"Brisik tau gak kak mulut lu, bukan gitu jadi intinya gue gak sengaja terlibat masalah sama dia trus dia ngajak gue buat kerja sama jadi pacar dia didepan publik alias gimick pacaran gitu loh"
"APA? Serius lu?"
Wenda hanya mengangguk dia baru sadar kenapa kakak sepupunya yang satu ini terlalu over reaction.
"Ya terima aja kali anjir ini sih sebuah keberuntungan lu. Kapan lagi coba lu bisa terkenal? Gaskeun lah"
"Ish tapi masalahnya nanti kalo identitas gue sebagai We-Day ketahuan gimana? Gue gak mau dicecar pertanyaan soal buku gue"
"Ya lu minta pihak penerbit buat rahasiain lah lagian kan ada dikontrak tertulis lu kan?"
Jawab stella santai wenda mengerjapkan matanya senang, iya juga kenapa dia baru kepikiran.
"Hah benar juga lagian gue juga butuh dia buat ngejauhi johny"
"Ck iya iya terserah lu, ah setengah jam lagi gue harus kerja waktunya mandi"
Stella meninggalkan wenda sendiri, jam sudah menunjukan pukul 21.25 itu berarti setengah jam lebih stella harus bekerja di bar.
Wenda tengah terduduk diruang tengah matanya memperhatikan kartu nama ditangannya. Dia pun membuka hp dan memasukan nomer-nomer itu ke hpnya. Sepertinya iya tidak bisa menolak penawaran ini, biarlah jika dia disebut pecundang karena menarik kata-katanya lagi tak apa yang penting bisa lepas dari rusuhan johny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake || <<Wenyeol >>
FanfictionBerawal dari wenda yang risih sama kelakuan orang yang menyukainya, hingga sahabatnya menemukan ide untuk membuat instastory seolah punya pacar tetapi tanpa diduga dia menggunakan foto kakak kelasnya dan terjadilah hal yang membuat hidup wenda berub...