14.

406 74 2
                                    





Wenda meregangkan badannya setelah berkutat dengan layar komputernya. Akhir pekan bagi Wenda adalah waktunya kerja, menyelesaikan novel bergenre Misteri, thiller ditambah dark romance membuatnya harus memutar otak kerja ekstra. Belum lagi waktu ujian sekolah yang semakin dekat membuatnya cukup tertekan tapi dia adalah Wenda yang menyukai apa yang dia lakukan tanpa tau dirinya sedang dibicarakan banyak orang.

"Kak, dicariin kak Gita nih"

Wenda menoleh mendapati Rendra yang berdiri diambang pintu tengah menatapnya. Wenda berjengit dan melihat hp pukul 11.05 karena keasyikan menulis sampe lupa janjinya dengan Gita untuk hangout bareng.

"Ren tolong bilangin buat tunggu lima belas menit, bilangin gue lupa karena harus nulis. Oke"

Wenda terburu memasuki kamar mandinya, sedangkan Rendra menggelangkan kepala dan berlalu dari kamar Wenda.

15 menit berlalu, terdengar langkah kaki tergesa menuruni anak tangga. Gita mendongak dan menatap malas ke arah Wenda.

"Gue pikir lu bakal milih komputer dan buku catatan lu daripada jalan sama gue"

"Hehe sorry Gita gue beneran lupa, ayo berangkat"

Wenda nyengir dan menggandeng tangan Gita untuk berjalan keluar.
Sesuai janji mereka bahwa hari ini mereka akan healing menghabiskan akhir pekan sebelum fokus belajar menghadapi UTS. Mereka memesan ojek mobil dan menuju tempat yang dituju.

Pondok Indah Mall

Tempat tujuan mereka, kini mereka sibuk berbelanja pakaian, make up dan berbagai macam. Menghabiskan waktu berdua, jika kalian tanya dimana kyara jawabannya cewek itu sedang dimabuk cinta dan tentu saja menghabiskan waktu bersama pacarnya dan hal itu dimaklumi oleh Wenda dan Gita. Mereka tidak akan menjadi penghalang temannya untuk bahagia.

Setelah puas berkeliling mall mereka memutuskan untuk mencari restoran dan makan, saat sedang menunggu makanan mereka dikejutkan dengan kedatangan tamu tak diundang yaitu Theo dan Jeffrey yang kini tersenyum ramah ke arah mereka.

"Boleh gabung?"

"Hmm"
"Gabung aja"

Kedua jawaban yang memiliki arti sama tapi dengan cara berbeda. Gita yang sangat tidak suka waktunya bersama Wenda terganggu dan Wenda yang biasa-biasa aja dan mempersilahkan mereka gabung.

"Kalian berdua aja?" Tanya Theo yang kini duduk didepan Gita.

"Ya menurut ngana, kita mah berdua wajar cewek belanja bareng. Lah kalian berdua? Ngapain? Homo?" Cerocos Gita tajam.

"Gita pedes amat duh mulut"
Komentar Wenda dan terkekeh.

"Ini juga kalo bukan dipaksa buat nganterin Johny kencan gue mah ogah" jawab Jeffrey ngegas.

"Hah Johny kencan? Dia udah punya pacar?"
Tanya Wenda kepo.

"Kenapa emang nyesel lu?"

"Apaan sih enggak elah malah bersyukur"

"Kita yang nyaranin dia buat move on gak tega gue liat dia galau Mulu karena lu tolak"
Sinis Jeffrey ke arah Wenda, Wenda hanya diam sedangkan Gita mulai menunjukan raut tidak enak.

"Biasa aja dong gak usah nyolot ngomongnya"
Gita mencecar Jeffrey karena merasa tersinggung.

"Lah siapa yang nyolot orang gue santai kok"

"Ya tapi lu gak usah nyindir gitu"

"Gue gak nyindir ya itu fakta temen lu nih yang gak ngehargai perjuangan Jhony malah milih oranglain buat pansos"

Mistake || <<Wenyeol >>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang