Hampir 2 Minggu sudah sejak seorang loey menyatakan dirinya memiliki hubungan dengan adek kelasnya yang tak lain adalah Wenda. Dan selama itu pula loey yang kerap kali mengunjungi Wenda dan keduanya sering kali menjadi pusat perhatian dan bahan julidan orang-orang yang tidak suka dengannya. Kerap kali Wenda juga harus ikut ke lokasi syuting atau lokasi pemotretan membuat Wenda harus kerja ekstra. Sebenernya Wenda lelah jika harus menuruti semua perintah loey tapi dia ingat jika beberapa hari yang lalu tepatnya 3 hari yang lalu loey tau identitas dirinya sebagai penulis novel bergenre thriller dan mengancam akan membongkar jika dia menolak dan tentu saja ada beberapa konsekuensi yang harus ditanggung Wenda.
Untuk Gita dan kyara Wenda sudah menceritakan semuanya, menceritakan kebohongan yang ia buat bersama loey tentu saja hal itu membuat Gita dan kyara terkejut tak habis pikir seorang loey memanfaat temannya? Sungguh kasihan loey pikir Gita. Karena menurut Gita temannya yang bernama Wenda ini adalah sosok yang kaku dan tidak mengerti soal percintaan karena yang diotak Wenda adalah adegan kekerasan untuk novelnya. Wenda itu udah jomblo dari orok jadi dia tidak biasa dengan namanya keuwuan dan dari sekian banyak lelaki yang mendekatinya hanya dianggap angin lalu olehnya Wenda tidak mau repot-repot ngerasain apa itu cinta bagi dia itu belum penting mengingat usianya yang masih muda.
🏃🏃🏃🏃
Entah hembusan nafas kasar keberapa yang keluar dari mulut loey. Dirinya kesal pasalnya Wenda sudah janji jika ia akan datang ke lokasi syuting loey nyatanya perempuan itu belum menampakan batang hidungnya, bukan tanpa alasan loey menunggu Wenda karena sedari tadi dirinya merasa panas dan gerah melihat interaksi mantan pacarnya yang kini menjadi pemeran utama di film yang juga dibintangi nya tengah asik bercanda gurau dan bermesraan dengan pacarnya yang juga menjadi lawan main cewek tersebut.
Gerah hati gerah body seperti itulah yang dirasakan seorang loey. Sebenernya bukan ke cemburu tetapi lebih ke kesal dan marah dan merasa dirinya tidak boleh kalah ah mungkin itu hanya rasa bersaing untuk membuktikan siapa yang lebih bahagia diantara mantanan ini maybe.
Lagi-lagi loey tidak bisa menahannya matanya melirik sinis ke arah mantannya Rena Arina Zhelin dan Stevan Brawijaya, menurut loey mereka sangat alay bermesraan dilokasi syuting? Hah mereka pikir loey tidak bisa? Seperti itulah rasa iri dan dengki seorang loey.
Tak lama dari kejauhan muncul sosok yang sedang ditunggu loey, Wenda yang berjalan dengan santai tanpa beban sama sekali. Wenda menggunakan oufit santai yaitu kaos oblong putih dan jeans panjang dengan menggunakan topi serta tas dan menenteng hoddie kini menjadi pusat perhatian beberapa orang disana, memang ini adalah pertama kalinya Wenda setuju untuk datang ke lokasi syuting setelah sebelumnya dia menolak dan hanya menemani loey dibeberapa lokasi pemotretan.
Wenda mengedarkan pandangan dan mencari keberadaan loey, beberapa kali juga dia melempar senyum ramah ke arah kru produksi. Sungguh jika bukan karena loey yang terus mengganggu harinya dia sangat tidak ingin kesini apalagi bertemu beberapa yang memegang kamera, oh ayolah Wenda itu termasuk kaum rebahan sambil berimajinasi memiliki adegan kekerasan dikepalanya dan lihatlah sekarang dia disini ditempat yang tidak pernah dia duga. Sempat Wenda berpikir apakah dirinya bisa berada ditempat seperti ini tetapi bukan sebagai pacar loey melainkan menjadi Penulis naskah atau lebih tepatnya buku nya direalisasikan menjadi film. Itu adalah impiannya tapi ia yakin jika bukunya tidak akan bisa difilmkan apalagi di Indonesia pasti tidak lulus pemeriksaan KPI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake || <<Wenyeol >>
FanfictionBerawal dari wenda yang risih sama kelakuan orang yang menyukainya, hingga sahabatnya menemukan ide untuk membuat instastory seolah punya pacar tetapi tanpa diduga dia menggunakan foto kakak kelasnya dan terjadilah hal yang membuat hidup wenda berub...