2| Gifts.

9K 840 17
                                    

     Malam ini malam yang menakutkan baginya, suasana disekitar Goa sangat menyeramkan baginya. Ia datang dengan para prajurit serta Putra Mahkota. Namun sekarang ia ditinggalkan sendiri.

"Kakak." Lirih Putri Cleopatra saat Putra Mahkota mulai melangkah pergi.

Putra Mahkota menghentikan langkahnya, ia menatap adiknya yang sekian lama tak memanggil sebutan itu. Ia tersenyum hangat kepada adiknya dan mengatakan sesuatu tanpa suara. "Semangat, adikku." Tangan Pria itu mengepal sedikit dan menyentak keatas untuk menyemangati adiknya.

Putri Cleopatra tersenyum tipis melihat itu, setelah mendapat semangat dan dukungan dari para prajurit yang mengantarnya. Putri Cleopatra menjalankan kakinya kedepan dengan helaan nafas pelan.

"Baiklah, ini demi dirimu sendiri!"

Cleopatra mulai melangkah maju menuju kedalam Goa yang kian gelap, kakinya mendingin saat menyentuh air yang ada disana.

Mata hijau itu menatap sekitar Goa, Awal yang ia pikirkan saat melihat Goa ialah seram. Namun saat ia mulai memasuki Goa ini lebih dalam, kata seram itu mulai hilang dan tergantikan dengan kata. "Cantik sekali." Putri Cleopatra tersenyum senang dengan langkah kaki mulai cepat.

Shaarr
Sraah
Claak

Bunyi percikan air dan dorongan air disaat kakinya mulai melangkah cepat, ia menatap sekeliling Goa dengan mata yang berbinar sejuk.

"I-ini sangat can–"

"Ini indah Putri, yang cantik itu dirimu."

Suara asing itu menghentak pikiran Putri Cleopatra, Gadis itu hampir saja terpeleset ke belakang saat suara berat dan gelap itu. Ia terkejut mendengar suara namun tak ada seseorang disekitarnya.

"S-siapa?!" Putri Cleopatra menyikap gaun putih nya yang hampir terkena genangan air.

Tak ada sahutan, Putri Cleopatra mengernyit bingung. Apa ia salah dengar. Mungkin saja karena sekitarnya hanya ada suara air terjun disana.

"Huh, telingaku mungkin saja yang salah dengar." Putri Cleopatra mulai tersenyum kembali dan menuju ke sebuah pohon ditengah air terjun yang indah itu.

Pemandangan ini membuat rasa nyaman Cleopatra tercipta, ia tersenyum semakin lebar dengan banyak bunga aneh bertebaran di sekitarnya tanpa ia tau.

"Harum, aroma harum ini berasa dari pohon tersebut. Tapi? Aroma apa ini? Kenapa aku baru menemukan aroma seharum dan setenang ini?" Antara senang dan bingung. Putri Cleopatra menaiki tanah yang menunjang tinggi layaknya gunung itu.

Ia menatap tinggi-tinggi bunga dari pohon besar itu, sangat besar hingga membuat dirinya seperti seekor semut dimata pohon itu.

"Harum." Gumam Putri Cleopatra menyentuh bagian tubuh Pohon.

"Ya harum, seperti jiwamu."

Kaki Putri Cleopatra berhenti melangkah, ia mendengar suara itu kembali namun tak ada siapapun disini.

"Ck, siapa sih?! Kalau hantu tak usah sok menakuti! Wajahmu tak se mengerikan bangsa iblis, jadi tunjukan wajahmu!" Kesal Cleopatra dengan wajah tak selembut dan seceria tadi.

Hening.

Cleopatra menghentakkan kakinya kesal, ia mencebik dalam lalu menelisik kesegala arah, ia lalu melakukan tujuan utamanya.

Yaitu bersemedi selama tiga hari empat malam, dimana ia akan terbangun dengan membawa sesuatu didunia nyata.

Sebelum itu ia menatap dalam kearah depan melihat dimana Pintu Goa itu ada, ia menghela nafas pelan lalu menarik dalam nafasnya hingga ia menutup kedua matanya dengan perlahan.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang