Mengerjapkan matanya sambil menatap Pria yang saat ini berada di hadapannya.
"Akhir dari cerita, Aku adalah Anak campuran yang sebenarnya. Dan, bukan kamu." Sambung akhir Cassius sambil menundukkan kepalanya, menatap tangan Cleopatra yang ia genggam selama lima menit lalu.
Cleopatra terdiam merenung, cerita itu sungguh menggertakkan hatinya. Nama Nevere pun membuat ia terheran-heran, bagaimana nama itu mirip seperti dirinya.
Meski, ia tahu. Nevere yang di maksud di dalam cerita itu adalah dirinya, tetap saja! Ia sedikit tak mempercayai itu!
"Apa, tubuh Nevere telah di kubur?" Entahlah, ia tak mengerti akan pemakaman orang-orang zaman Prasejarah itu.
Cassius menggeleng pelan. "Tubuh kamu ada di dalam kastil ini."
Deg.... Perasaan ini lagi, lagi dan lagi hatinya bergerak dengan kencang.
"Di..... Di sini?!" Cassius mengangguk tanpa menatap Cleopatra. Karena, rasa sesal dan kehilangan itu masih ada.
Cleopatra menghela nafas dalamnya, ia menarik dagu Cassius dan menatap Mata merah itu. "Apakah kamu merasa itu adalah kesalahanmu? Karena, kamu tak bisa menghentikan kematian Wanitamu?" Cassius terdiam menatap Mata hijau itu lalu mengangguk dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Wanitaku, adalah kamu. Cleopatra."
Terenyuh. Hati Cleopatra seakan terperas sesuatu, ia menatap Cassius dengan lembut. "Meskipun aku belum mengingat betul, apakah aku benar adalah Nevere di kehidupan kamu. Aku akan, sedikit mempercayai Cerita kamu." Ucapnya Membuat Cassius tersenyum.
Cleopatra turun dari kasur lalu menatap Cassius yang berada di atas kasur sampingnya tidur, tubuhnya terasa lebih baik meski hanya merebahkan tubuhnya sambil mendengarkan cerita itu selama kurang dari Enam menit.
"Karena aku manusia yang di keliling oleh rasa penasaran, bisakah kamu membawaku melihat Raga Nevere? Ah, bukan. Ragaku?" Ucapnya sedikit menahan rasa linglung di kepala.
Cassius pun turun dari kasur dan berdiri menatap, Gadis berambut hitam legam ini dengan lembut. "Iya." Tanpa ada keengganan, Cassius menggenggam tangan Cleopatra membuat Gadis itu menatapnya.
"Supaya, kamu tidak tersesat."
Kata-kata yang lucu, Cleopatra juga tak sepelupa itu untuk tak mengingat setiap jalan kastil ini.
° ° ° °
Membuka Pintu hitam yang gelap, Cassius mengelap darahnya ke pakaiannya sendiri. Pintu yang mengunci sesuatu yang sangat berharga baginya.
Tubuh Nevere.
Cleopatra terpaku di tempatnya berada, sesaat ia telah memasuki ruang bawah dan melihat Cassius melukai ujung jarinya lalu meneteskan Darah itu pada sebuah lubang di antara tengah pintu. Ia merasakan Mana yang tak asing baginya.
Dan sekarang, ia melihat sebuah Tubuh yang membeku. Dengan Rune biru yang melingkar di sekeliling tubuh Perempuan berambut perak pucat itu.
"It–itu?!"
Cassius mengangguk pelan, ia menatap Tubuh Nevere yang terbaring tak bernyawa di atas bongkahan Es kristal. Terlihat uap dingin di sekitar, menambah. Hawa dingin saat memasuki ruangan tersebut.
Cleopatra berjalan lebih mendekat, ia melihat di bawah kakinya melangkah terdapat sebuah Mantra kuno yang tak ia mengerti. Mantra itu juga mengelilingi Tempat Tubuh itu berada.
"A-apa aku boleh melihatnya, lebih dekat?" Cassius melirik ke Cleopatra yang menatap dirinya dari belakang.
Ia pun mengangguk pelan dan mengucapkan sesuatu yang membuat Mantra itu menghilang, namun. Tidak untuk Rune biru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess
RomanceBegitu banyak hal-hal yang tak ia tahu setelah ia bertemu dengannya. ° ° ° ° ia adalah Putri berdarah murni dari para petetua nya dahulu, memiliki paras dan sifat yang baik membuat dirinya dimusuhi sebagian perempuan disekitarnya. tak terkecuali sel...