Sunyi. Tempat ini terasa sunyi dan juga, hawa di Kastil membuat dirinya tak bisa tertidur nyenyak.
Cleopatra menghela nafas kasar, membuka matanya dengan wajah sebal dan mulai menyamping tubuhnya ke kiri. Menatap pintu besar itu dengan pikiran beradu.
Mengapa ia tak bisa tidur? Padahal, tubuhnya butuh istirahat. Dan juga, ia mengantuk!
Cleopatra mengusap keningnya merasa hawa kamar yang ia tempati sungguh panas, ia pun berdiri dari tidurnya dan menuju ke pintu balkon kamar serta membukanya lebar.
Wusshh..... Membiarkan angin kencang menerpa wajahnya, Cleopatra menatap keluar dengan diam. Hawa di luar ternyata lebih panas dari dugaannya.
"Ck, untung saja angin di sini tak ikut panas. Wilayah di sini, tak tandus bahkan terlihat sehat. Tapi, menatap rumputnya berwarna hitam gelap?" Sambil menyentuh besi pembatas, Cleopatra menatap sekitar dengan mata yang serius.
Mungkin saja ada tempat yang bisa membuat Dirinya pergi dari kastil ini, namun. Pertama-tama. Cleopatra harus mencari tahu, apakah Di kastil ada penjaga? Seperti perempuan bermata hitam itu.
Aneh rasanya kalau di dalam kastil juga di luar tak memiliki satupun penjaga, Cleopatra terdiam.
"Inikan, wilayah Kaum Clerck? Jadi. Tak ada manusia di sini, itu berarti......" Cleopatra terpaku baru menyadari kecerobohan serta kebodohannya.
Itu berarti tak ada penjaga! Melainkan Iblis bayangan yang senantiasa berkeliaran di tempat tertentu, apalagi. Sosok Iblis bayangan tak pernah muncul seribu tahun lamanya. Di wilayah manusia, seperti dirinya. Itu hanya sebuah Dongeng dari buyut ke cucu dan cicitnya.
Namun, yang sekarang Cleopatra lihat dan rasakan. Energi yang aneh dan asing itu, adalah energi dari Wilayah ini sendiri! Energi yang asing bahkan mana yang terlihat bukanlah mana yang di miliki oleh manusia hebat sekalipun itu adalah dirinya dan Kaisar hebat.
Raja Iblis, Cleopatra memijat keningnya merasa pusing. "Kalau begini, mereka pasti sedang mengawasiku. Bukan?" Sehebat apapun dirinya, sekuat apapun dirinya. Bahkan Ayahanda dan kakak lelakinya yang tak memiliki sihir seperti dirinya tak mengetahui keberadaan Iblis bayangan itu.
Bisa saja dirinya bisa melihat Mereka-mereka yang sedang mengawasi, namun. Cara itu. Sulit, bahkan memiliki tumbal energi yang cukup banyak.
Cleopatra masihlah memiliki mana lemah, jiwa Cleopatra pun. Entahlah, Gadis itu tak melihat Mana merah yang berarti itu jiwa seseorang yang memiliki sihir.
"Tunggu, seharusnya. Amer juga sebangsa dengan Iblis bayangan. Kan?"
Dengan senyuman kelegaan, namun. Cleopatra harus memanggil Amer yang tak terdengar di pikirannya. Bahkan, keberadaan Amer tak terlihat.
"Terakhir aku melihat Amer, saat Di Goa itu. Bukan?" Bukan di dalam Goa, Cleopatra ingat! Amer hanya terdiam di kejauhan di mana ia menghampiri Pria berdarah Iblis ini!
Itu berarti, Amer mengetahui bahwa ada seseorang di dalam Goa itu. Dan mengetahui juga kalau dia bukan Manusia biasa. Mana mungkin manusia biasa hidup di dalam Goa dengan tertidur tanpa sehelai pakaian.
Berdecak kesal, seharusnya ia menuruti kata Amer untuk tidak menghampiri. "Penyesalan memang selalu datang di akhir, cih." Kesal sendiri. Cleopatra berbalik dan mulai mengunci ketahanan tubuhnya.
Dengan kata lain, Cleopatra ingin mencari tahu di mana Amer berada. Ingin mencari tahu dengan cara, Keluar dari Tubuhnya. Dan mengunci ketahanan tubuh agar tak di ketahui siapapun.
Itu akan berbahaya, apalagi. Cleopatra berada di wilayah Raja iblis. Makin berbahaya lagi, bukan? Bisa saja Tubuhnya di manfaatkan dan di Pakai.
Dalam sekejap, Mata yang tertutup itu pun terbuka. Namun, penglihatan pertama bukanlah kamar yang di tempatinya.
Ini adalah Tempat di mana, Cleopatra bersemedi! Di mana, pertama kali mendengar Suara Amer. Ini aneh, seharusnya Jiwanya tak jauh dari Tubuhnya berada.
Apa jangan-jangan Amer menarik Jiwanya? Itu bisa saja.
"Tuan Putri Cleopatra!" Suara tegas dan amarah itu terdengar nyaring.
Cleopatra berbalik dan melihat fisik Seorang Pria yang tak asing baginya, itu Amer! Pria itu lebih menyeramkan dari pertama kali Dia muncul di hadapannya.
"O-Oh, Hai." Dengan canggung dan merasa bersalah, Ia tersenyum kikuk sambil memperlihatkan deretan giginya.
Amer. Pria bertanduk hitam runcing, mata yang merah bahkan lebih gelap dari milik Raja Iblis. Aura hitam yang mengelilingi Pria itu, serta. Pakaian hitam bergaris tak rapi seperti terkoyak menempel di tubuhnya. Penampilan itu benar-benar menyeramkan, wajah Amer terlihat buruk.
"Anda benar-benar payah! Anda lebih menyebalkan dari Perempuan itu! Hah! Kedua generasi ini, benar-benar tak jauh berbeda. Menyusahkan! Kenapa juga anda tak menghantam wajah Pria Iblis itu?!" Marah Amer sambil menatap tajam dan kesal Ke Cleopatra. Cleopatra terkikuk juga tersentil akan perkataan itu.
Amer tergeram sendiri, ia mengusap wajahnya kesal mencoba meredamkan amarahnya. "Saya tak bisa berada di sisi Anda, karena Wilayah itu terlarang bagi saya. Bukan hanya saya, Sejenis saya pun. Enggan menginjakkan diri ke sana." Tak peduli, namun. Dalam hati, Amer berpikir cara agar mengeluarkan Tuan barunya dari Wilayah berbahaya itu.
Cleopatra mengerucutkan bibirnya, ia menundukkan kepala. Menaruh kedua tangan ke belakang dan mengaitkan jari jemarinya, ia memainkan kaki kananya sambil menggerakkannya ke kiri serta ke kanan. "Aku hampir saja kehilangan Kehormatanku, dan lagi. Pria itu terus menerus menginginkan aku, berkata kalau aku adalah Istrinya." Adu Cleopatra menjadi enggan menatap Amer yang masih marah.
Amer terpaku terkejut.
"Pria itu adalah Raja Iblis Clerck, aku tak tahu. Amer, maaf. Kalau aku tahu pun, aku takkan membangunkan Raja menyebalkan itu." Cemberut dengan kening berkerut.
Amer terdiam. Ia memiringkan kepalanya tak mengerti. "Tunggu? Anda membangunkan? Bukan, Salah satu Ferc menculik Anda?"
Cleopatra mengernyit bingung, ia lalu menatap Amer dan berhenti menggeserkan kakinya. "Huh? Tidak, Pria itu bangun karena Darahku. Lalu, dia berkata kalau aku istrinya. Dan dia juga berkata, aku tak berubah. Mirip seperti Perempuan itu! Tapi, aku masih tak mengerti. Siapa perempuan itu." Ucapan Cleopatra terdengar polos. Apalagi, ekspresi yang di perlihatkan membuat Gadis itu terlihat menggemaskan. Mata yang berkedip, sambil mengangguk kecil.
Amer menunjukkan reaksi tak percaya dan heran juga tak mengerti bahkan kening Pria itu berkerut, bagaimana itu bisa terjadi? Setahu dirinya. Raja Iblis memutuskan untuk tidur selamanya, bukan berarti Pria itu bunuh diri atau mati. Tapi, seperti tertidur saja.
Ia yang berasal dari ribuan tahun lamanya bahkan sebelum Kekaisaran sebanyak ini, Amer mengetahui itu. Karena, Bangsanya dan Bangsa Clerck berseteru panas. Entah karena apa, tapi. Kata tetua, itu karena seorang Perempuan.
"Aneh, dia terbangun hanya karena Darah? Dan berkata Tuanku adalah Istrinya? Apalagi ini? Tidak cukupkah aku tertahan di pikiran terdalamnya, dan sekarang aku di haruskan mencari tahu alasan sialan ini?!" Amer bergumam dengan pikiran berkadut. Kesal dan lelah, semua energi untuk keluar dan mencoba menyelamatkan tuannya telah terkuras. Meski belum habis.
Cleopatra menatap Amer yang terdiam tak menjawab. "Amer? Apakah kamu tahu, apa yang terjadi?"
Amer diam. Diam dengan kekalutan yang merenggut pikirannya, di dalam hati. Ia lebih memilih bertarung dengan para golem Iblis dari pada mencampuri urusan seperti ini! Ia bersumpah, akan berganti tugas‼
Sebelum itu, ia harus keluar dari sini. Menyelamatkan Tuannya. Dan menemui orang yang membuat dirinya terikat dengan generasinya!
"Entahlah Tuan Putri, yang pasti. Anda harus menahan Energi hitam itu dari semua Iblis di sana. Karena, kalau anda mengeluarkan sedikit saja. Mereka takkan pernah membiarkan anda keluar dari wilayah mereka." Amer menatap Cleopatra yang terdiam kaku. Lalu, Amer pun melanjutkan ucapanya dengan tegas. "Tak terkecuali Pria yang telah anda bangunkan."
Ternyata benar, cara untuk pergi dari sana adalah pilihan yang tepat.
"Dan sekarang, anda harus masuk ke dalam tubuh anda. Sebelum seseorang menyadari ini, saya akan berusaha menyelamatkan anda."
≈≈≈≈
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess
RomanceBegitu banyak hal-hal yang tak ia tahu setelah ia bertemu dengannya. ° ° ° ° ia adalah Putri berdarah murni dari para petetua nya dahulu, memiliki paras dan sifat yang baik membuat dirinya dimusuhi sebagian perempuan disekitarnya. tak terkecuali sel...