Semua terasa aneh, Rencana yang hampir matang menjadi berantakan. Pikirannya hanya tertuju ke satu orang.
Raja iblis. Pria iblis.
Menatap ke arah Pintu kamar yang baru saja terbuka, ia menatap sinis ke Pria itu. Raja iblis datang dengan pakaian mewahnya. Seperti Seorang pemimpin pada umumnya, namun. Pakaian itu tak terlalu banyak perhiasan Seorang Raja.
"Apa maumu?" Cleopatra sedikit menjauh dari Pria itu yang akan menghampiri dan menyentuh dirinya.
Pria itu diam memandang Cleopatra dalam, melihat Seseorang yang ia cintai menghindari dirinya ia jadi terdiam di tempat.
"Katakan, apa yang kau mau?" Cleopatra menyilangkan kedua tangannya pada dada, lalu. Ia menatap Pria itu dengan membelakangi sinar matahari yang cerah.
Namun, tak secerah hubungan kedua insan ini.
"Nevere....."
Cleopatra menggertakkan giginya di dalam mulut. "Berapa kali aku bilang ke padamu? Jangan sebut nama itu, Lagi!" Tekan Cleopatra di akhir dengan raut wajah muak.
Pria itu mengernyit. "Mengapa?" Mendengar Gadis itu berkata demikian, ia jelas tak mengerti. Mengapa Nevere sangat tak menyukai itu, terlihat juga raut wajah Cleopatra yang berubah kesal seakan membenci nama itu.
Cleopatra terdiam. Sekali ia mendengar nama itu, kepalanya terasa berdenyut kencang. Apalagi, sejenak ia mendapatkan bisikan suara aneh dan bisikan itu membuat ia terganggu.
"Yang pasti, Jangan sebutkan nama itu." Tak ingin menjawab membuat Pria itu terkekeh mendengarnya.
"Nevere." Karena, tak menjawab pertanyaannya. Jelas ia kesal dan tak Terima. Nama itu selalu menghantui pikirannya setiap saat sebelum ia memutuskan untuk tidur panjang, dan sekarang? Dengan santainya Pemilik nama itu mengharuskan dirinya tak menyebutkan nama itu?! Tentu saja, ia takkan menuruti.
Cleopatra menatap kesal ke Pria itu. "Kubilang jangan!"
"Nevere. Nevere. Nevere."
"Nevere."
Cleopatra terpaku, bersamaan dengan itu. Bisikan asing itu juga muncul, ia menatap Pria itu dengan kening berkerut. "Apa kau tak memiliki telinga?!" Nafas Cleopatra memburu. Apalagi, Kepalanya mulai berdenyut nyeri.
Raja iblis itu menatap Cleopatra yang seperti akan tumbang, dengan langkah cepat ia menahan tubuh Cleopatra membuat Gadis itu tersentak.
"Nevere?! Apa yang terjadi?!" Cleopatra menggeleng pelan dan menutup mulut Pria itu. "Aku bilang, jangan sebut nama itu!" Cleopatra menatap Pria itu dengan bengis, namun. Itu hanya sebentar karena Kepala Cleopatra berdenyut kembali.
Mengangkat tubuh Gadis itu, lalu. Pria itu merebahkan tubuh Cleopatra di atas kasur. Percuma saja Cleopatra memberontak untuk dilepaskan, Tubuhnya terasa lemas.
"Ada apa? Katakan, apa yang terjadi?" Ucap Pria itu duduk di lantai samping Cleopatra, menatap lembut Gadis itu dan mengusap rambutnya. Cleopatra terdiam membisu.
Menghela nafas pelan. "Katakan saja, setelah itu. Aku akan berhenti memanggilmu dengan sebutan itu." Meskipun tak ingin mengatakannya, tapi. Melihat betapa lemas nya Gadis itu saat ia menyebutkan nama itu, membuat ia tak tega.
Cleopatra menatap Wajah itu, lalu menyentuhnya dengan tangan yang sedikit gemetar. "Siapa kamu, sebenarnya?" Dengan mata yang berkaca-kaca karena menahan rasa sakit yang berdenyut.
Pria itu terdiam.
"A-aku hanya ingin tahu, siapa kamu sebenarnya?" Lirih Cleopatra. Menatap Pria itu dengan raut wajah kacau.
Pria itu menghela nafas, menunduk dan mencium punggung tangan Cleopatra. "Aku akan jelaskan, setelah kamu." Cleopatra yang mendengar itu menatap tangannya yang di genggam oleh Pria itu.
Mengangguk pelan, ia lalu meluruskan kepalanya ke atas dan memandang langit kamar. "Saat kamu pertama kali memanggilku dengan Sebutan itu." Ia menatap Pria itu lagi dan berucap pelan. "Kepalaku terasa nyeri, lalu. Bisikan aneh mulai aku dengar dengan bahasa yang tak aku tahu." Ucapnya membuat Pria itu terdiam sejenak.
"Bahasa seperti apa?" Cleopatra menggeleng pelan. "Aku tak tahu, yang pasti. Bahasa itu seperti Bahasa kuno lama. Bahasa yang tak pernah aku temukan di buku sejarah kuno." Pria itu terdiam dan mulai menatap dalam bola mata Hijau itu.
"Kata-kata itu sama, selalu berbisik dengan kata yang sama. Karena, bahasanya tak berbeda. Bisikan itu terus menerus muncul saat kamu menyebutkan nama itu." Cleopatra menarik nafasnya dengan perlahan. "Jadi, aku ingin kamu berhenti. Kepalaku sakit serasa akan hancur. Sakit, sakit sekali." Lirih Cleopatra menatap Pria itu dengan kening berkerut dan tatapan sendu.
Pria itu mengangguk pelan. "Baiklah, aku akan berhenti." Mengusap kepala Cleopatra lalu mencium keningnya. "Istirahatlah."
Cleopatra terdiam. "Kamunya memberitahu aku?" Apa Pria itu membohongi perkataannya sendiri?
Pria itu terkekeh dan menggeleng pelan.
"Seperti yang kamu tahu, Aku seorang Iblis. Memiliki darah Iblis murni, mungkin akan membingungkan bagi kamu saat ini. Yang harus kamu tahu, aku. Lebih tua bahkan sangat tua darimu." Sambil tersenyum tipis dan mengusap rambut Cleopatra dengan menatapnya dalam.
Cleopatra terdiam, lalu menunjuk dirinya. "Aku? Bukankah, kamu pernah berkata. Kalau aku istrimu? Apa kamu. Menikahiku saat kecil?" Terkekeh mendengar perkataan yang cukup menggelikan itu.
"Bahkan, kamu belum lahir pun kamu tetap istriku. Jiwa kamu, bukan raga ini." Pria itu menggenggam kedua tangan Cleopatra dan menatapnya dalam. "Usiaku sekarang mungkin lebih dari ribuan tahun, semua yang kamu dengar itu benar. Nanti akun jelaskan apa arti dari bahasa Iblis kuno itu."
"Hah?!" Cleopatra tak mengerti. Keningnya berkerut. "Bisa tidak? Jangan terlalu lama memberikan penjelasan?"
Pria itu berdehem pelan sambil tersenyum geli, ia lalu berdiri dan duduk di samping Cleopatra. Mengelus tangannya dan menatapnya lamat.
"Aku Cassius Huxley Kourt. Kamu sering memanggilku Sius, atau. Kalau kamu kesal kepadaku memanggilku dengan Hux, nama dari Hewan Iblis liar." Dia tersenyum kecil sambil mengusap punggung tangan Cleopatra.
Cleopatra terdiam. Cassius. Nama itu, tak pernah ia dengar. Bahkan, bisa di bilang. Adakah Pria yang memiliki nama Cassius? Dengan arti sensitif?
Setahu dirinya, nama Cassius itu berarti kejantanan. Orang-orang bilang, karena dahulu ada seorang Pria yang menamai itu. Di kejantanannya, Kasius. Sedikit mirip namun, pelafalannya tentu mirip.
"Aku?"
Cassius. Pria itu terkekeh dan mengangguk. "Bukan kamu yang ini, tapi. Kamu yang dulu."
Cleopatra mengernyit tak mengernyit. "Ceritakan lebih jelas, apa yang terjadi kepadaku dan kamu. Sebelum kamu tidur di Goa dingin itu." Ucapnya menatap Cassius yang tersenyum sambil menatap dirinya.
Cassius mengangguk pelan. "Akan aku ceritakan, dan mungkin akan membutuhkan waktu yang lama." Lagi, ia tersenyum sambil memandang Cleopatra. "Cerita ini sangat panjang, dari bagaimana kita bertemu, dan. Bagaimana kita bisa berpisah. Semuanya akan aku cerita sejelas mungkin." Ia mencium punggung tangan Cleopatra dengan lembut. "Dan mungkin akan memunculkan ingatan itu."
"Ingatan apa?" Tanya Cleopatra sambil menatap Cassius.
"Ingatan bagaimana akhir dari perjuangan cinta kita, jangan menangis. Dan sebelum aku menceritakannya. Aku sungguh maaf akan apa yang terjadi."
Cleopatra terdiam dan mengangguk pelan. "Aku maafkan, Sekarang. Bolehkah cerita dengan jelas tanpa jeda maupun pertanyaan?"
Cassius tersenyum dan terkekeh.
≈≈≈≈
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess
RomanceBegitu banyak hal-hal yang tak ia tahu setelah ia bertemu dengannya. ° ° ° ° ia adalah Putri berdarah murni dari para petetua nya dahulu, memiliki paras dan sifat yang baik membuat dirinya dimusuhi sebagian perempuan disekitarnya. tak terkecuali sel...