--Happy reading--
🌷🌷🌷
Draco merasa seolah ia telah menunggu berjam-jam sampai akhirnya pintu ruang belakang terbuka. Luna keluar dengan melompat-lompat, ceria seperti biasanya.
"Untuk saat ini kau akan dibayar enam Galleon per jam. Apa kau tidak masalah dengan kesepakatan ini, Luna? Kita bisa menegosiasikan sesuatu yang lebih tinggi nanti jika kau merasa ini tidak cukup," ucap Lucius.
"Ini lebih dari cukup," jawab Luna, berseri-seri. "Terima kasih, Sir."
"Bagus. Sampai jumpa besok, Miss Lovegood. Bagaimana kalau jam sembilan tepat?"
Luna mengangguk senang, dan melompat-lompat menuju pintu keluar. "Sekali lagi terima kasih, Sir. Dan sampai jumpa, Draco!" serunya, terdengar lebih bahagia lagi karena prospek bekerja dengan pemuda itu. "Kita akan bertemu besok."
Bersenandung pada dirinya sendiri, Luna berjalan meninggalkan toko. Draco menyaksikan topi Luna yang mengerikan hampir terlepas dari kepala gadis itu oleh hembusan angin yang sangat kencang, tapi gadis itu mencengkeramnya erat-erat dan menghilang dari pandangannya.
Draco menoleh dengan kesal pada ayahnya. "Apa kau sudah gila?"
"Masih ingat apa yang aku katakan tentang tata krama, Draco?" Lucius menggeram.
Draco tidak ingin membuat ayahnya marah, namun ia masih kesal atas apa yang baru saja terjadi, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak. "Maksudku, Looney Lovegood? Apa kau gila? Bahkan sejak kapan kita membutuhkan karyawan?"
"Jaga lidahmu, bocah!" Lucius menggeram lagi, suaranya mencapai nada berbahaya. "Jangan berani berteriak padaku, atau kau akan menyesal karena tidak menghormatiku!"
Draco merendahkan suaranya, tahu bahwa ia lebih baik menuruti ayahnya. "Maksudku, kenapa dia? Lagipula ini tokoku! Kau tidak seharusnya memperlakukanku seperti anak kecil! Harusnya ini keputusanku siapa yang bisa dipekerjakan, dan di sini sudah punya banyak peri rumah!" Suara Draco telah kembali ke keadaan semula, tapi ia masih merasa mendidih karena marah dan frustrasi dengan cara ayahnya memperlakukannya.
"Yang ada di sini hanyalah anak manja yang memperlakukan toko ayahnya sebagai club-house untuk teman-teman kecilnya yang menyedihkan! Jika kau tidak ingin aku memperlakukanmu seperti anak kecil, maka jangan bertingkah seperti itu," jawab Lucius dingin. "Luna datang padaku meminta pekerjaan. Quibbler tampaknya tidak berjalan dengan lancar, dan dia sangat membutuhkan uang. Karena putraku sendiri tidak peduli dengan tanggung jawabnya, kurasa sebaiknya aku menyerahkan tanggung jawab itu pada Luna."
Di atas semua yang ia rasakan, Draco tidak tahan dengan penghinaan besar yang datang dari ayahnya sendiri. "Oh, jadi kau lebih memilih orang miskin kotor seperti dia daripada aku! Aku tidak percaya kau akan memperlakukan putramu sendiri seperti ini. Seolah tidak cukup bahwa aku tidak diizinkan membuat keputusan sendiri tentang apa yang aku ingin lakukan dengan hidupku, sekarang aku dipaksa untuk bekerja dengan orang yang tidak berguna—"
"Jika kau memiliki tanggung jawab dan motivasi, kau tidak harus bekerja di sini sejak awal!" suara Lucius menggelegar, akhirnya kehilangan kesabaran. "Bagaimana aku tidak malu ketika anakku tidak melakukan apa-apa selain minum di pub dengan pelacur dan orang-orang idiot? Aku sudah bilang padamu untuk melamar pekerjaan di Kementerian, tapi kau merasa di sana terlalu banyak pekerjaan untukmu, padahal sudah kukatakan bahwa aku bisa menarik beberapa jalan pintas untukmu. Dengan nilai mengerikanmu, kau tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di tempat lain! Apa lagi yang kau harapkan dariku? Bahkan bocah Goyle idiot itu telah mendapatkan pekerjaan yang layak dan stabil di kantor ayahnya. Lalu Zabini, bocah laki-laki itu menjadi Auror, demi Merlin! Dan kau? Aku membuka toko ini dengan harapan akan memberimu beberapa rasa tanggung jawab, dan setidaknya kau akan memiliki tempat untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan. Tapi itu semua hanya angan-angan, kalau begitu. Kurasa sampai kau akhirnya memutuskan untuk berpikir dan melakukan beberapa kemajuan di sini, masalah ini akan ditutup. Luna Lovegood akan bekerja di sini mulai besok, dan kau harus memperlakukannya dengan baik, jika aku mendengar satu kata keluhan darinya, aku akan segera mengambil kembali toko ini. Apa kau paham?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Simplicity | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Hampir dua tahun setelah perang berakhir. Draco Malfoy telah menyelesaikan tahun ketujuhnya di Hogwarts dan sekarang bekerja di toko barunya. Hidupnya sudah tertata... sampai Luna Lovegood muncul, membawa kejutan tak terduga yang mungkin m...