The beginning

13.6K 818 3
                                    

"Jadi setelah pemeran utama wanitanya meninggal, si cowok itu merasa kehilangan separuh hidupnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi setelah pemeran utama wanitanya meninggal, si cowok itu merasa kehilangan separuh hidupnya".

"Endingnya gitu?"

"Hooh"

"Trus yang terjadi dipertengahan cerita gimana?"
Agam sangat tertarik sampai dia memaksa Alea melanjutkan ceritanya.

"Apasih Gam, ngga biasanya Lo dengerin gue cerita".

"Lo juga kenapa tiba-tiba langsung ke akhir cerita Le, nasib antagonis wanitanya gimana? Masa dia ngga mati? Trus second male nya ngga berusaha nolong wanitanya?"

Alea sampai ternganga melihat kakaknya super super kepo.

"Oke oke gue lanjutin ceritanya".
Alea menghela nafas pasrah.

"Jadi-.."

Drrt Drttt

Getaran handphone di saku celana Lea mengalihkan perhatian keduanya.

"Halo"

"..."

"Oh kamu udah di depan? Okee aku keluar sekarang".

"..."

"Bye sayang"

Percakapan singkat itu membuat Agam tau siapa yang menelpon adiknya.

"Gue pergi dulu Gam"

"Eh tunggu Le, Lo kan belum selesai cerita".
Agam berdiri dari duduknya.

"Ntar aja waktu gue pulang jalan-jalan, sekarang gue mau ngedate  dulu sama ayang tercinta. Byee Abang jomblo gue".
Alea melambaikan tangan meninggalkan Agam.

"Lah digantungin gue"

Agam masih merasa penasaran dengan cerita novel yang diceritakan adiknya tadi. Ia kemudian berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Langkahnya yang akan menuju kamarnya terhenti saat dia melihat kamar adiknya yang sedikit terbuka.

"Mah"
Agam memanggil mamanya. Sepertinya orang-orang dirumahnya sedang menghabiskan waktu libur di luar.

Tanpa ragu Agam memegang kenop pintu dan membuka lebar pintu tersebut.

Pemandangan di depannya tidak jauh berbeda dari kamarnya. Dinding kamar berwarna putih, satu lemari, meja belajar dan ranjang yang berwarna putih. Adiknya itu bukan penggemar warna pink, dia lebih suka warna netral yang menurutnya tidak menggangu pemandangan.

Satu hal yang membedakan kamarnya dengan kamar Lea adalah terdapat satu rak buku di kamar Lea.
Adiknya itu memang fanatik terhadap novel terutama yang berbau romance dan action. Agam baru akan mendekati rak buku itu sebelum perhatiannya teralihkan pada satu novel yang terletak di atas meja belajar Alea.

Agam tidak tau novel bergenre apa yang dia pegang saat ini. Dia membalik novel itu dan melihat sinopsis yang terdapat di belakangnya.

Erlando Bernand Allegra, cowok yang biasa disapa Lando itu merupakan siswa teladan dengan tingkat prestasi yang banyak dia dapat dari pertandingan basket bersama timnya. Cowok dengan tinggi 182 cm dengan rambut hitam legam dan tahi lalat di sudut bibirnya itu merupakan salah satu siswa favorit seluruh penghuni SMA Bina Bangsa.

Wake Up, Agam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang