Epilog

2.7K 201 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Wake up, Agam!"

Suara itu beberapa kali Agam dengar. Tapi tidak tau kenapa dia merasa sulit untuk membuka matanya.

Goncangan di tubuhnya pun membuat Agam merasa tidak nyaman. Cowok itu mengerang kesal kepada siapapun yang menggangu tidurnya.

"Agaaaaam".
Teriakan itu akhirnya membuat Agam tersadar. Cowok itu mendongakkan kepalanya. Dia sedang menyesuaikan situasi.

Saat ini Agam merasa kosong. Apa mungkin efek bangun tidur? Dia merasa ada yang hilang.

"Ngapain Lo malah celingak-celinguk. Enak ya Lo, seharian ini tidur bukannya masuk kelas. Mana novel gue?!"
Agam menatap cewek di depannya itu dengan perasaan terharu.

Cowok itu segera bangkit berdiri dan menubruk cewek itu dengan pelukannya yang begitu kuat. Alea yang mendapatkan kejutan seperti itu sedikit bingung. Tubuhnya sedikit oleng ke belakang.

"Lo kenapa sih Gam. Masih ngigo Lo? Tumbenan amat Lo peluk-peluk gue".
Alea berusaha melepaskan pelukan kakaknya itu.

"Gue kangen Le. Astaga gue hampir mati kalo inget ngga bisa pulang lagi ke sini. Gue bakal kangen kalo sampe gue ngga bisa berantem lagi sama Lo".
Ucap Agam dengan suara seraknya. Alea yang mendengar itu mengernyit bingung. Dia segera melepaskan pelukan sang kakak.

Alea menatap Agam yang terlihat sedih. Bahkan kakaknya itu menahan air matanya agar tidak terjatuh.

"Lo nangis? Seriusan? Lo.. Abang gue yang super duper nyebelin, nangis di depan gue? Oh my gosh, gue rasa dunia emang lagi main-main".
Alea memegang kepalanya merasa pusing.

Sedangkan Agam yang diomeli seperti itu malah tersenyum manis. Cowok itu bahkan belum sadar apa yang membuat dia merasa kosong walaupun sudah kembali di dunia ini.

"Nah sekarang Lo senyum-senyum ga jelas. Bodo deh Gam. Gue ngga peduli Lo kerasukan setan sekolah atau abis mimpi keliling dunia juga terserah Lo. Gue ke sini mau ambil novel gue. Mana?!"
Ucap Alea dengan nada kesal.

Perkataan Alea mengenai novel membuat Agam teringat seketika. Novel Ending Story. Agam segera melihat ke belakang di meja tempat dia tadi bangun dari tidurnya.

Di sana. Di atas meja itu, novel yang membuat Agam jungkir balik masih berada di sana. Agam segera mengambil novel itu. Alea yang melihat itu mendengus kesal.

"Lo kan udah baca dari tadi pagi. Gue sampe harus nunggu jam pulang sekolah buat ambil novel gue. Gue pikir Lo ada rapat osis or whatever ternyata Lo tidur seenaknya. Kalo sampe mamah tau Lo bolos sekolah lagi, abis Lo Gam".
Cerocos Alea panjang lebar.

"Gue ketiduran di sini? Sampe pulang sekolah? Cuma satu hari?".
Tanya Agam heran. Jadi selama dia berada di dunia novel, saat di dunia nyata itu cuma satu hari? Terlihat mustahil.

Wake Up, Agam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang