bagian 1 🦊

724 81 2
                                    

Happy reading 🌹




"Jen, hari ini Jelly sama gue ya? Gue mau sama Jelly."

"Ga mau, Jelly sama gue hari ini." Jeno menolak mentah-mentah permintaan Jaemin.

"Lo ga adil amat dah, kemaren kan lo kebagian jaga jelly. Gue mana kuat sehari tanpa Jelly." Jm

Tanpa menunggu belasan Jeno, Jaemin langsung pergi dari ruang tengah dan mengambil jelly di ruangan ujung.

"WEH JELLY GUE JANGAN DI AMBIL!" Jn

"BODO AMAT!" Jm

"ANJIR huft.. oke lo bawa jelly tapi kita bikin kesepakatan aja deh." Jn

"Kesepakatan apa? Kan udah jelas kita urus Jelly sehari sehari ganti-gantian." Jm

"Gimana kalo tiga hari aja? Kasihan Jelly harus pindah-pindah mulu." Jn

Jaemin tengah berfikir, sebenarnya dia tak rela jika harus jauh dari si mungilnya itu lebih dari sehari tapi dipikir-pikir kasihan juga Jelly.

"... Oke tapi gue bakal sering ke sini kalo bagian lo ngurus Jelly. Mana kuat gue kalo harus jauh-jauh dari Jelly." Jm

"Bucin amat dah lo ama Jelly." Jeno membalas ketus.

"Ngaca bego! Lo juga sama." Jaemin tak terima dengan apa yang dikatakan Jeno.

Di lain sisi, ibu dan kaka Aeri tengah berbincang tentang Aeri.

"Ibu, apa ini tak berlebihan? Kita melepaskan Putri Aeri hanya karna kesalahan sepele?"

"Sepele? Apa membuat ayahmu hampir tewas itu bisa dibilang kesalahan sepele?"

"Tapi kita tidak tau yang sebenarnya terjadi bu. Ayah masih dalam keadaan tak sadarkan diri jadi seharusnya kita tunggu ayah bangun dan minta penjelasan."

"Tidak, ibu rasa ini hukuman yang pas untuk nya."

Ibu harus adil pada siapapun, walaupun itu putrinya tapi dia tetap harus menghukum yang berbuat salah. Ibu sangat terpukul apalagi saat melihat dengan mata kepalanya sendiri sang anak menancapkan panah pada perut suaminya itu. Sang ibu masih belum bisa terima bahwa putrinya bisa melakukan hal sekejam dan sekeji itu.

"Bu, bolehkah aku menjaga Aeri? Aku akan pergi ke bumi dan mendekati dua orang yang menemukan Aeri."

"Aeri sudah ditemukan? Syukurlah, setidaknya aku tenang putriku ada yang mengurus."

"Bu? Aku mohon biarkan aku menjaga adiku disana."

"Awasi saja dia dari jauh, jangan menambah masalah di bumi. Di sana tak aman, isinya hanya manusia-manusia egois yang gila harta."

"Ibu salah, tidak semua manusia seperti itu."

"Ya, tapi ibu sarankan kamu tidak perlu berurusan dengan manusia untuk menjaga dia."

Namun dengan segala rayuan sang putra dapat mengambil hati ibunya dan di izinkan pergi mengawasi sang adik dari dekat.

di gerbang Jeno dan Jaemin sedang kesusahan, sepeda yang mereka bawa tadi hilang padahal di belakang sepeda ada kandang kecil berisi Jelly.

"Jen, ini gimana dong masa Jelly ga ada sih! Kalo sepeda bisa di beli lagi tapi Jelly kan ga bisa." Jaemin terlihat frustasi.

"Diem deh gue juga lagi bingung ini. Tadi kan kita taro deket sini sepedanya. Tunggu, gue tanya satpam."

𝚝𝚑𝚎 𝚕𝚒𝚝𝚝𝚕𝚎 𝚏𝚘𝚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang