bagian 8 🦊

219 34 2
                                    

Happy reading 🌹




Malam ini semua berkumpul di rumah Jaemin, tak terkecuali bunda Jeno.

"Gimana tadi sekolah kamu?"

"Baik Bun, Ghea belajar banyak walau hampir semua materi yang dijelasin gurunya udah Ghea pelajarin.

"Kamu belajar darimana kok pinter banget? Dulu sekolahmu dimana?"

Ghea mendapat pelototan dari Jeno dan Jaemin, awalnya gadis itu tak sadar namun beberapa detik kemudian dia baru sadar bahwa jika dia berkata jujur dapat membawa malapetaka untuknya sendiri.

"Ah, dulu Ghea ga sekolah Bun. Ghea banyak di ajarin sama kakak Ghea."

"Kamu punya kakak?"

"I-engga! Sebenernya itu kakak yang temuin Ghea di jalan waktu kecil. Dia banyak kasih Ghea pelajaran tapi entah tiba-tiba kakak itu hilang ga ada kabar."

Bunda Jeno dan Jaemin merasa iba pada gadis di depannya, mereka menarik tangan Ghea dan berusaha untuk menghibur Ghea.

"Kalau bukan gara-gara sandiwara ini, aku ga mau bohong. Kasihan bunda sama bang Jaehyun kalau dibohongin terus kayak gini."

"Bun, Ghea cuci piring dulu ya, semua udah selesai makan." Ghea yang merasa tak enak langsung mengalihkan perhatian dan meminta izin untuk mencuci piring.

"Iya nak, hati-hati awas piringnya pecah terus kena tanganmu."

"Iya bundaa"

Disisi lain Jeno dan Jaemin menyusul Ghea sambil membawa piring piring kotor ke wastafel.

"Lihat Jen, gini nih anak orang di perhatiin lah anak sendiri kagak."

"Iya Jaem, berasa jadi anak tiri gue."

Jeno dan Jaemin menyindir Ghea

"Kalau kakak kakak mau di anggap anak sendiri itu jangan banyak omong, mending bantu Ghea. Kalau ga mau juga gapapa sih." Ghea berkacak pinggang sambil menatap lekat kedua lelaki dihadapan nya.

"Ya gue sih mending turu. Bye Jaem bantu tuh adek kesayangan lo." Jn

"Lah kenapa jadi gua, LO AJA SINI BANTU!"

Saat Jaemin hendak berlari mengikuti Jeno ada yang menarik bajunya, lelaki itu melihat kebelakang lalu memasang senyum semanis mungkin.

"Ghea kan cantik, pinter, baik, pasti bisa dong cuci sendiri."

"em em em" Ghea menggeleng-gelengkan kepalanya bersemaan dengan gerakan jari telunjuknya yang bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Kakak mending bantu Ghea beresin bumbu-bumbu yang tadi kepake terus ga sempet di beresin. Tolong bantuannya." Gadis itu tersenyum manis namun memelototkan matanya hingga ingin keluar.

Jaemin yang melihat itu mengangguk kaku lalu mengikuti apa yang Ghea katakan.

"Beresin sampai rapih ya ganteng..." Ghea tersenyum manis.

"Horor juga ni bocah, beda banget kalo sama si Jeno. Kayaknya gue kagak dianggap kakak dah." Jaemin bergumam

"Ngomong apa kak?"

"Eh, engga ngomong apa-apa!"

Mereka melanjutkan tugasnya dengan baik dan kembali ke kamarnya masing-masing.


═════════•°• :little fox: •°•═════════



Di pagi yang cerah, gadis berambut panjang sedang mengeringkan rambutnya lalu mengikat asal, memilih merapihkan nya di kelas dan memasang dasi di kerah kemeja sekolahnya.

𝚝𝚑𝚎 𝚕𝚒𝚝𝚝𝚕𝚎 𝚏𝚘𝚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang