Happy reading 🌹
Pagi-pagi buta, gadis yang masih tertidur itu merasa terganggu. Jendela yang terbuka membuat dirinya kedinginan tertiup angin. Membuka matanya perlahan, duduk lalu melihat sekeliling. Dan menyadari bahwa jendela kamarnya terbuka.
Saat dirinya hendak menutup jendela, tangannya ditarik oleh sosok yang tak ia ketahui. Berteriak terkejut, sakit. Tak hanya ditarik, tangan gadis itu juga terkena cakaran, dia tau. Dia tau siapa pelakunya!
"LEPAS!" Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk melepaskan dirinya. Dibawa terbang oleh seorang yang dulu ia sayang.
"Maafin Aeri kalo buat kamu sakit hati, tapi tolong lepas Aeri. Aeri mohon..."
"Gue ga peduli." Tetap menggendong gadis itu di pundaknya, layaknya menggendong sekarung beras. Dengan wajah datar dan marah, entah apa yang terjadi. Aeri sendiri tak paham ada apa dengannya.
Menurunkan gadis itu dengan perlahan, begitu hati-hati. Sudah lama ia ingin berbincang dengan perempuan yang ia cintai. Lelah menunggu Gadis itu mencintainya.
"Gue suka sama lo, lo tau kan?" Dengan langkah yang semakin maju, lelaki itu mengikis jaraknya dan Aeri.
Dengan ragu Aeri mengangguk namun ia tak berani menatap mata lawan bicaranya.
"Tatap mata gue, gue suka sama lo. Kapan lo bales perasaan gue? Setiap gue mau bilang ini ke lo, lo selalu alihin pembicaraan gue. Lo mau apa?" Ditariknya dagu gadis itu, mengangkatnya agar menatap matanya.
Dengan tatapan yang bergetar, tak berani menatap lelaki itu. Aeri berusaha tak membuat lelaki di depannya marah.
"Aeri minta maaf, tapi ini udah lama dan.. kamu masih nunggu?"
"Gue udah bilang sama lo, gue ga bisa lepasin orang yang gue suka gini aja. Jadi tolong jawab gue, lo suka sama siapa?"
Tak dapat menjawab, hanya bungkam. Terdiam dengan segalanya. Gadis itu tak tahu harus menjawab apa.
"Aku ga suka sama siapa-siapa."
"Ga usah bohong, lo suka sama cowok tadi kan? Yang lo bawa ke pantai."
"Jay?"
"Ga usah sebut nama itu." Dengan tatapan yang memerah dan menekan setiap kata, lelaki itu semakin mengikis jarak mereka.
"Stop! Jangan maju lagi, Aeri takut."
"Ga usah takut, gue ga bakal macem-macem sama lo." Menyelipkan rambut Aeri ke telinganya, agar lelaki itu dapat melihat dengan jelas wajah cantik gadis pujaannya.
"Tolong berhenti, aku harus pulang. Aeri ga mau mereka khawatir."
Dengan cepat lelaki itu mengeluarkan sayapnya, sayap biru tua yang cantik.
Menggendong Aeri di tangannya, gadis itu mengalungkan tangannya di leher lelaki yang membawanya. Membiarkan dirinya hangat di dalam dekapan lelaki itu, di umurnya yang masih muda ia sudah memiliki masalah. Bukan masalah keluarga ataupun sekolah, ini masalah persahabatan.
Ia dan sahabatnya sangat dekat, namun lelaki itu menyatakan cinta. Membuat gadis yang awalnya biasa saja menjadi tak nyaman, ia tak ingin persahabatannya hancur karena cinta tak terbalas.
Lelaki itu memandang lekat gadis yang tertidur di dadanya, membiarkan gadis itu nyaman di dekapannya. "Cantik"
Dengan perlahan ia meletakkan gadis itu di ranjangnya, lalu mengecup dahinya dan melesat pergi, sebelum itu ia juga menutup jendela agar gadisnya tak kedinginan.
"Maaf"
═════════•°• :little fox: •°•═════════
![](https://img.wattpad.com/cover/300244031-288-k670782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚝𝚑𝚎 𝚕𝚒𝚝𝚝𝚕𝚎 𝚏𝚘𝚡
Historia Corta"Aduhh, hati-hati dongg kaki Ghea sakit." "Sorry, gue ga sengaja. Lain kali jalan itu di pinggir jangan di tengah." "Kamu yang salah ko malah aku yang dinasehatin?"