Part 13

11.2K 1.3K 106
                                    

Ashel baru saja sampai di rumahnya setelah pulang dari latihan marching band. Ia tersentak kaget begitu melihat sebuah nomor tidak dikenalnya muncul di ponselnya. Kemudian Ashel mengangkat telfon itu.
"Hallo, ini Ashel ya?"

"Iya, ini siapa?"

"Gue Fiony, masih inget gue gak? Temennya Adel yang waktu itu ketemu di cafe?"

"Fiony?" Ashel mencoba mengingat nama itu. Nama yang sudah pernah di dengarnya tapi lupa dimana. Dua detik kemudian ia teringat sesuatu. "Ohh iya, aku inget. Ada apa ya?" Dapet nomor aku dari siapa?"

"Dari Adel. Gue gak sengaja buka hp dia terus nyari nomer lo. Lo sibuk gak sekarang?"

"Enggak. Aku lagi di rumah."

"Kebetulan. Gue ke rumah lo ya? Share lokasi."

"Kenapa?"

"Kan Lo pacarnya Adel."

Pacar Adel. Ashel sempat bingung mendengarnya. "Yaudah, nanti aku kirimin alamatnya."

"Okedeh."

Sambungan terputus. Ashel segera mengirimkan alamat rumahnya walaupun dalam hati masih bingung kenapa Fiony datang ke rumahnya?

Dua puluh menit berlalu. Ashel bangkit dari kursi belajarnya saat mendengar suara teriakan Mommy-nya dari luar. Ashel akhirnya keluar kamar dan melihat cewek cantik berpakaian casual duduk di ruang tamu.

"Haaiii..." Fiony melambaikan tangannya.

Ashel mendekati cewek itu. "Hai, maaf ya aku pake baju tidur gini."

"Santai aja. Gue mau minta maaf nih karena dadakan banget ke rumah lo. Ada yang mau gue omongin. Penting. Gue butuh banget bantuan lo."

"Bantuan apa?"

"Lo tau hari ini hari apa?"

"Kamis?"

"Bukann. Bukan itu maksut gue. Hari ini ulang tahunnya Adel!" Fiony menyunggingkan senyum manisnya sampai deretan gigi putihnya terlihat. "gue mau ngasih surprise, gue minta tolong banget sih supaya lo bantuin."

Ashel mengusap tengkuknya. Kaget karena hari ini adalah ulang tahun Adel. Bahkan tidak ada tanda-tanda sedikit pun dari anak itu. Dari teman-teman Adel juga tidak ada yang menyinggung tentang ulang tahun Adel.

"Gak salah nih hari ini Adel ulang tahun?"

"Gue udah nyatet di kalender jauh-jauh hari. Gak mungkin salah. Dari kecil udah temenan, mana mungkin salah."

Ashel terdiam mendengarnya.

"Yaudah, mau bantuin gue kan? Lo ganti baju gih, terus bantuin gue nyiapin semuanya."

Ashel masih tertegun. Kemudian mengangguk kebingungan. "Tunggu ya."

****

"Del, lo dimana? Adek lo pingsan di rumah. Buruan pulang!" Adel masih berada di rumah Aran saat mendapat telfon dari Fiony.

"Lo gak bohong kan?"

"Mana pernah gue bohong. Buruan pulang!!"

"Fiony! Woi!! Ponsel tiba-tiba mati. Saat Adel hendak membuka bibirnya. Anak itu meruntuk, terpaksa bangkit dari duduknya dan langsung menuju ke motor tanpa pamit kepada Aran.

Adel membawa motor dengan gila-gilaan. Tanpa memperdulikan klakson dan teriakan marah dari pengendara lain.

Hanya butuh sekitaar 15 menit akhirnya ia sampai juga di rumahnya. Motornya di parkir di teras sambil melepas helm. Dia berlari masuk ke dalam rumah. "Fiony! Dimana Cindy??" Teriaknya dengan nafas yang tak normal. Tapi matanya terbelalak saat mendengar bunyi balon yang di pecahkan tepat di depannya. Adel melihat sekeliling, ruang tamunya sudah di dekor sedemikian rupa dengan tulisan besar-besar.

Cewek KulkasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang