Chapter 10

24.2K 1.1K 45
                                    

Jangan jadi silent readers ya..
Vote dulu sebelum baca..

=======HAPPY READING======

  Mataku menatap ali dengan tatapan nanar, apakah aku begitu tidak berarti di matanya. ?? Bagaimanapun aku adalah calon istrinya walaupun hanya krena sebuah perjodohan. Setidaknya tidak bisakah dia menjaga perasaanku sedikit saja..?? Secuil saja apakah tidak bisa..??

Mataku tiba-tiba terasa panas. Dadaku terasa sesak begitupun dengan hatiku yg tiba-tiba saja terasa begitu sakit. Tapi kenapa..?? Knp aku sakit hati melihatnya bergandengan mesra dengan wanita itu..?? Kenapa Tuhan..??

"Kenalin dia angel, cewe gue." Ucapnya yg membuatku tersadar dari lamunanku. Sedikit tersentak mendengar ucapannya, perasaanku benar -benar aneh. Bukankah seharusnya aku tidak kaget saat mengetahui bahwa ali memiliki pacar. Mataku beralih menatap wanita yg berdiri di samping ali.

Dia tersenyum sinis. "Oh jadi lo yg namanya prilly." Ucapnya melihatku dari bawah sampai atas seolah mengejekku. Tidak bisa kupungkiri. Wanita yg bernama angel ini memang terlihat cantik begitupun bodynya yg tak kalah jika dibandingkan dengan model-model yg ada di majalah. Penampilannya saja terlihat begitu berkelas, sangat jauh jika dibandingkan denganku. Hanya saja make-up yg dia gunakan terlalu menor. Membuatnya terlihat lebih tua. Padahal bisa aku pastikan dia seumuran denganku.

"Iya aku prilly." Ucapku dengan senyuman ramah. Setidaknya hanya itu yg bisa aku lakukan. Tersenyum diatas luka yg menganga. Bahkan kata-kata ali tadi saat di mobil saja belum bisa lepas dari ingatanku dan sekarang dia sudah menambah luka itu lagi.

"Kita pergi dari sini, prill." Ucap halik tiba-tiba dan segera menarikku menjauh. Aku tau halik sudah tidak tahan berada disana. Mungkin tadi dia terlihat begitu tenang bahkan sangat tenang, tapi jika kau mau menatap jauh kedalam bola matanya bisa kau lihat betapa dia berusaha keras untuk menahan emosinya yg sudah ingin meledak keluar.

Halik menarikku menuju mobilnya. Aku hanya pasrah, berada disana terlalu lama jg bukan pilihan yg baik. Aku menoleh saat menyadari gritte tidak ada di belakangku. Kemana dia..??

Mataku menyipit tajam saat ku sadari gritte masih diam berdiri dihadapan ali, entah apa yg dia katakan. Tapi dari raut wajah yg gritte tunjukkan sama sekali tidak bersahabat. Ku harap apapun yg dikatakan gritte tidak membuat semuanya bertambah semakin rumit.

Halik membukakanku pintu dan aku segera masuk kedalam mobil. Raut emosi yg halik tunjukkan benar-benar menakutkan. Dia membuka pintu di kursi kemudi dan segera duduk. Nafasnya terdengar gusar seolah menandakan betapa emosinya yg begitu besar sekarang.

"Harusnya tadi kamu gk larang aku. Bakal aku buat dia nyesel udah buat kamu nangis prill." Ucapnya penuh penekanan.

Aku mengelus bahunya. Berusaha memberikan ketenangan dari usapan tanganku. Ku gelengkan kepala pelan. "Aku gak akan biarin kakak mengotori tangan kakak sendiri hanya untuk seseorang seperti ali."

"Tapi prill.."

"Kaak..!? I'm okay. Kakak gk perlu khawatir." Ucapku dengan seulas senyum. Sebenarnya kalau boleh jujur. Aku sendiri tidak tau apakah aku benar baik-baik saja atau tidak. Tpi sekarang meyakinkan orang-orang di sekitarku bahwa aku baik-baik saja adalah pilihanku, atau lebih tepatnya ini adalah pilihan terakhirku.

Beberapa menit berlalu akhirnya gritte kembali dengan raut wajah yg tak bisa ku artikan. Ku toleh gritte yg duduk di kursi belakang. "Knp tte..?? Lo tadi ngomongin apa sama ali .?"

"Gue cuma ngomong aja sama tu orang buat gk macem-macem sama lo. Tapi sumpah ya prill, tu orang bikin gue gedek. Di ajak ngomong tengilnya minta ampun..!!" Aku hanya tersenyum mendengar ucapan gritte. Aku tau orang seperti apa ali, walaupun kami dekat hanya dalam waktu hitungan hari, tpi tidak sulit untukku melihat bagaimana sifatnya meskipun tidak seluruhnya. Sifatnya yg keras dan temperament bukanlah hal baru untukku. Mengingat betapa kasar dan dingin sikap laki-laki itu padaku setiap harinya.

Cinta dan Air Mata (aliando prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang