Chapter 16

19.8K 1.1K 85
                                    

Hai reader's kuh tercinta...
Masih ada yang nungguin cerita gaje ini gak sih ?? Ha ha.. #ngarepbanget

Yaudah cuussss deeh langsung cekidot.. :)

Jangan lupa vote dulu ya sebelum baca..

======HAPPY READING======

Prilly's POV

Mobil kami berhenti tepat di pelataran rumah masa kecilku. Bangunan bercat putih itu tak banyak berubah. Semuanya masih sama dengan saat terakhir kali aku tinggal disini.
Kakiku melangkah perlahan.. mendekat kearah bangunan tua di hadapanku diikuti ali yang mengekor dibelakang ku.

Kakiku melangkah semakin cepat... setengah berlari kearah sosok yang baru saja keluar dari pintu tua itu. Dengan wajah sumringah aku memeluk wanita yang telah merawat ku sejak aku kecil.. "illy kangen oma.." bisikku.

Bisa aku rasakan tangan keriput oma membalas pelukanku dan mengusap rambutku sayang. "Oma juga rindu sama illy. Sekarang ayo masuk dulu, oma sudah masak makanan kesukaan illy." Ucapnya melepas pelukanku. Kepalaku mengangguk mantap dan langsung menyerobot masuk kedalam rumah, diikuti ali dan oma dibelakang ku..


Keadaan didalam rumah ini juga tak banyak yang berubah.. Semuanya masih sama dengan yang terakhir kali aku ingat. Letak kursi, tatanan ruang tamu dan segala macam perabotannya tak ada yang berubah atau bahkan tak ada yang bergeser barang 1cm saja.

"Nak ali duduk dulu. Biar oma ambilkan minum." Ucap oma menyadarkan lamunanku.. tubuhku berbalik dan berjalan pelan kearah oma..

"Biar illy saja oma.." ucapku dengan senyuman dan berjalan kearah dapur..

Aku ikut duduk di samping ali sesaat setelah aku meletakkan 3 cangkir teh hangat diatas meja. Jauh dari perkiraanku, ternyata oma dan ali sudah cukup akrab... seperti sekarang.. mereka sedang berbicara dan mengobrol berbagai macam topik yang tidak aku ketahui sama sekali arah pembicaraannya... Dan alhasil aku hanya diam dan menjadi pendengar yang baik..

°°°°°

Hari beranjak siang saat aku baru saja memasuki kamarku.. Tadi setelah makan bersama ali dan oma aku lebih memilih untuk mengunjungi kamar yang sudah lama tak ku tempati..

Tak jauh berbeda dengan keadaan rumah ini.. kamarku juga tak banyak yang berubah... Semuanya masih ada pada tempatnya.. Letak kursi, meja dan segala atribut semuanya masih lengkap.. hanya saja kamar ini terlihat lebih bersih sekarang, mungkin oma selalu membersihkannya setiap hari.
Huuufftt... aku jadi teringat... siapa yang membantu oma membersihkan rumah ini saat aku tidak ada ? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wanita itu membersihkan rumah ini sendirian dengan tubuh rentannya itu..

Kakiku kembali berjalan ke sisi ruangan.. Tanganku menyibak gorden yang menutupi jendela kamarku agar sinar matahari bisa masuk dan membuat kamar ini terlihat terang tanpa cahaya lampu..

Aku merebahkan tubuhku dengan posisi tengkurap diatas kasur milikku, menenggelamkan wajahku diatas bantal dan mencoba memejamkan mata.. walaupun tidak benar - benar tertidur tapi rasanya sangat nyaman dengan posisi seperti ini.

Ceklek !!

Suara pintu yang terbuka membuat mataku kembali pada mode on.. kepalaku sedikit terangkat, melihat siapa yang masuk kedalam kamarku tanpa ketuk pintu atau semacamnya terlebih dahulu. Menggangguku saja.

Tubuh tegap seseorang menyembul dari balik pintu. Masuk kedalam kamarku dan menutup kembali pintunya perlahan. "Udah tidur ?" Suara berat itu menggema didalam kamar.

Cinta dan Air Mata (aliando prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang