...• XV •...

7.4K 561 136
                                    

Welcome back, Oxcers💜
Up lagi, nih
Gak lama, kan, ya :)

Part kali ini bakalan seru, terhubung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, jadi, ayo buka otak kalian baik-baik😂

Jangan lupa vote+komennya

HAPPY READING!!
❤❤❤

"Ana!" di koridor kelas X Bahasa, terlihat seorang perempuan yang tengah berlari kuat, menghampiri sahabatnya yang baru saja datang, membuat semua pasang mata seluruh murid yang ada disitu tertuju padanya.

Mereka hanya diam memandang, tidak ada yang bisa mengangkat suara untuk julid, karena yang tengah berlari itu adalah Rara-sahabat Ana, si Kanjeng Ratu Grucula.

Dari kejauhan, Rara bisa melihat Ana yang berjalan santai dengan dahi berkerut.

"Dikejar mantan lo?" tanya Ana, menyindir tajam saat Rara sudah berhenti tepat dihadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sembari mengelus dadanya, dan mengatur perlahan napasnya.

"Heh, minum dulu, nih. Lo udah kek dikejar sama malaikat maut aja!" Ana memberikan botol minumnya pada Rara, yang tentu saja langsung diterima dengan senang hati oleh gadis itu.

Rara meminum air yang ada dibotol tersebut sampai menengah.

"Ahh, segar!" desahnya penuh kelegaan, dengan wajah yang sudah tidak merah seperti tadi.

"Udah?" Rara mengangguk dengan cengiran.

"Kenapa lo lari-lari?" tanya Ana sekali lagi, membuat Rara tersentak dan kembali teringat dengan tujuan awalnya.

"Lo udah dengar berita pagi ini?" tanya Rara memulai topik mereka di pagi hari ini.

Ana memasang ekspresi datar. "Gue baru datang!" tekannya.

"Eh? Oh, iya, ya." Rara menyengir lebar seperti orang bodoh sekarang. "Gue lupa,"

"Ahhh, tapi pokoknya lupakan itu!" gadis yang terkenal akan kecantikan serta kepintarannya itu mengibaskan tangannya dihadapan Ana, kemudian memegang bahu sahabat karibnya itu. "Lo harus tau soal ini! Gila, daya tariknya beda pake banget, Na!!"

Mendengar seruan Rara yang penuh semangat serta sangat antusias itu, alis Ana seketika terangkat sebelah. Ia lalu menepuk kuat lengan Rara, yang membuat sahabatnya itu langsung menatap tak terima padanya.

"Ngapa di pukul, anying?!" protes Rara.

"Cerita yang baik, bangsat. Lo bicara kek orang yang gak tau huruf aja, ha ho ha ho! bisu lo?!"

"Ish, lo masih belum paham juga?" Ana menggeleng santai.

Rara menghembuskan nafas kasar dan memutar kedua bola matanya malas. "Lo tau, Na? Sekolah kita kedatangan murid baru, untuk kelas dua belas, dan dia masuk ke kelas lo. Aneh banget, kan? Padahal harusnya kelas dua belas itu udah gak bisa pindah-pindah lagi. Terus, ya, wajahnya tuh, bweh, sangar banget. Apalagi ditambah gayanya yang sangat-sangat badgirl, sayangnya ditutupi sama seragam sekolahnya. Pokoknya mantap sluer!" jelasnya lagi, yang awalnya masih santai, sampai akhirnya kembali menggebu-gebu, saat di pertengahan cerita sampai akhir.

Mata Rara bahkan berbinar saat menceritakan hal tersebut membuat Ana sedikit terperangah.

Sepertinya gadis itu memang memiliki sesuatu yang lain, sampai membuat Rara seperti ini, batin Ana bersuara.

Namun, berbeda dengan hatinya yang masih penasaran, otak Ana malah mengacuhkan hal tersebut. Gadis cantik yang merupakan Kanjeng Ratu Grucula itu, membulatkan bibirnya kemudian mengangguk sekali.

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang