XXXV

6.7K 635 365
                                    

Hai, back lagi dengan Nia bersama Ana dan Grucula!!

Selamat hari rabu, selamat menjalani hari.. semoga bahagia dan sehat selalu untuk kalian semua✨️

Bahagia selalu untuk semua pembaca! Dan terimakasih sudah mau menunggu update-an cerita ini✨️💘

So, jangan lama-lama, mark dibaca!!

⚠️Terdapat alur mundur di part ini⚠️

Jangan lupa vote and komen😊😊

"Dia mengerikan dengan segala hal yang ada dalam dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia mengerikan dengan segala hal yang ada dalam dirinya. Julukan Kanjeng Ratu adalah posisi yang pantas untuk dia dapatkan"

_Vinatta_

***

HAPPY READING!!

***

"Gak capek?" Pertanyaan itu langsung didengar oleh Ana ketika ia masuk ke salah satu kamar hotel yang berisi banyak sekali orang didalamnya, dan mereka adalah kelima Inti Grucula beserta para kakak sepupunya. Dan orang yang bertanya tadi, tidak lain yaitu Leon, ketua Grucula yang begitu mencintai Kanjeng Ratunya.

Ana menggeleng pelan. Ia mengambil posisi duduk disebelah Effan yang dengan sigap langsung memeluk pinggangnya dari samping.

"Badannya penuh luka, lo pada apain?" sebelah alis Ana naik dengan tangannya yang bergerak hendak membuka botol soda namun sudah diambil alih oleh Ariq, kakak sepupu tertuanya.

Para Inti Grucula yang mendengar pertanyaan itu menggeleng cepat. Mata mereka membola karena terkejut.

"Kita kesana juga dia udah begitu, Na. Acinotus yang bantu dia katanya," jawab Jordy.

Ana mengangguk saja ditengah kegiatan minumnya. Pertanyaannya tadi berkaitan dengan salah seorang gadis yang dibawa oleh para Inti Grucula tadi, yakni Anastasia Lenavies atau kerap dipanggil Tasia oleh orang-orang, dan Cia oleh Ana.

"Gak mungkin mereka gak ada disana," gumam Ana kemudian yang mengundang tatapan bingung dari semua orang yang ada disitu.

"Maksudnya?" tanya mereka tidak sengaja bersama.

Kekehan kecil lantas keluar dari mulut Ana karena merasa lucu. "Grucula belum tau?"

Leon berkerut dahi semakin bingung. "Tau apa?" tanyanya.

Mendengar jawaban disertai pertanyaan balik itu, sontak kepala Ana menunduk sebentar diikuti gelengan pelan. "Cari dulu 20.00 WIB, nanti juga bakalan dapat."

Namun, ucapan Ana itu malah membangkitkan rasa penasaran yang lebih dari para Inti Grucula. Mereka menatap Aan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apaan, Na? Udah penasaran loh ini," sahut Rio diangguki oleh Nimo maupun Leno.

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang