...• I •...

26.2K 1.7K 37
                                    

Jangan lupa vote and comment.

HAPPY READING
🐝🐝🐝

Pagi yang cerah membuat semua orang mengawali nya dengan senyuman yang merekah juga. Tapi, mengangkat kata "semua" sepertinya mungkin tidak sampai segitu nya yah. Apalagi dengan seorang perempuan yang baru saja bangun dari tidurnya dengan perasaan kesal yang sudah sangat mendarah daging.

Bagaimana tidak?! Ada laki-laki yang masuk kekamarnya tanpa seijinnya tiba-tiba menarik selimutnya kemudian membuangnya kelantai.  Dan lebih parah lagi, lelaki itu malah menarik kakinya kemudian menyeretnya sampai jatuh dari kasur kesayangannya. Sungguh jahat bukan? Untung saja di bawah kasur itu ada karpet berbulu sehingga tubuh nya tidak terlalu sakit saat jatuh.

Ana, perempuan cantik itu keluar dari kamarnya setelah selesai bersiap dengan baju sekolah yang begitupas di tubuhnya tak lupa pula rok yang tingginya sekitar 8-9 cm diatas lutut.

Rambut yang dia biarkan tergerai memberikan nilai plus dalam kecantikannya. Tak salah jika dirinya selalu memenangkan kontes kecantikan saat ada lomba dimanapun itu. 

Queen Beauty Of Asterisma adalah gelar yang dia pegang sejak pertama kali masuk ke sekolah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen Beauty Of Asterisma adalah gelar yang dia pegang sejak pertama kali masuk ke sekolah itu.

Siapa yang tidak tau tentang dirinya? Sepertinya tidak ada. Karena hampir di semua sekolah di Jakarta sudah mengenal siapa itu Ana. Berpuluh-puluh lelaki mengantri di belakang nya dengan niat ingin mengisi kekosongan di hati malaikat tak bersayap itu. Namun saat melihat siapa pawang nya, mereka langsung menelan kembali niat itu tanpa mau bertemu lagi dengan perempuan yang memiliki pawang seperti malaikat maut.

Sadis namun itu lah faktanya dan itu juga menjadi cara terbaik agar dirnya tak mendapat sembarang lelaki untuk masa depannya nanti.

"Nah si Princess telah turun." sahut seseorang yang duduk di kursi kebesarannya sambil menatap ke arah tangga dimana terdapat seorang perempuan muda berpakaian sekolah tengah menuruninya.

Putaran bola mata malas terlihat jelas dari wajah perempuan itu. "Bisa-bisa nya dia buat muka sok gak berdosa gitu." Geram Ana.

Perempuan itu berjalan dengan sedikit cepat dan wajah yang super duper kesal pada seorang lelaki yang seumuran dengannya sedang duduk disebelah Bunda nya.

"Lo ngapain di sini? Ini tuh masih pagi banget Leon. Bunda sama Ayah aja berangkatnya jam delapan nanti. Masa lo mau gue kesekolah tanpa nganterin mereka dulu?!" Omel Ana. Namun bukannya dapat balasan dari omelannya tadi,  Ana malah hanya mendapatkan tatapan sekilas yang membuatnya semakin kesal.

"Kan kita bisa video call sayang kalo Bunda sama Ayah udah sampai," ucap Vega—Bunda Ana dengan begitu tenang.

"Ihh gak bisa gitu dong. Kan Bunda udah janji, kalau kalian mau pergi keluar daerah atau negeri Ana wajib nganterin. Gimana sih?!" kata Ana dengan nada merajuk. Matanya kembali beralih pada Leon yang juga sudah menatapnya. "Lo juga!! Udah tau soal perjanjian itu ngapain masih jemput gue sepagi ini,  hah?!"

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang