L | It's all about the rain

4.6K 488 261
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

HAPPY READING!!

***

"Gak hujan?" sahutan itu keluar dari mulut salah satu diantara tujuh laki-laki yang tengah duduk dibawah pohon depan markas salah satu geng besar. Ia menatap keatas, kearah langit yang tidak mengeluarkan tangisannya seperti kemarin.

Felisleo, itu adalah mereka. Tujuh Inti yang menunggu sebuah panggilan untuk melancarkan aksi mereka. Dan, yang menyahut tadi, sudah pasti adalah Mikolas, Wakil Felisleo.

Bastian, salah satu anggota Inti ikut menengadahkan kepalanya. "But, mendung. Dia gak mungkin langsung menangis sebelum ada sesuatu, bukan?" balas Bastian.

Mereka terdiam, memikirkan bahkan membenarkan ucapan laki-laki itu.

Hujan terjadi karena tingginya atmosfer yang kemudian udara panas akan menjadi sangat dingin hingga akhirnya air mengembun mulai membentuk awan comulonimbus. Dan pada saat ini, semuanya masih dalam proses. Bahkan, jika mengingat sesuatu, hujan memang sengaja menunggu apa yang akan terjadi dalam hitungan jam malam ini.

"Halo?" Darka mengangkat panggilan masuk dari seseorang.

"Dimana?" Itu adalah suara Nimo, mantan wakil dari Grucula yang memilih menjadi pengkhianat untuk bergabung dengan mereka.

"On the way,"

"Oke, gue tunggu."

Setelahnya panggilan tersebut diakhiri. Darka memasukkan handphone-nya kedalam saku celana-nya, kemudian beranjak dari duduknya diikuti oleh enam sahabatnya yang terus menatapnya saat panggilan tadi masuk.

"Pergi sekarang?" tanya Edward.

Darka mengangguk sekali. "Mikolas ikut gue, yang lain datang ke acara Nimo. Rencana ini gak boleh gagal!"

Anggukan serempak langsung Darka dapatkan sebagai jawaban. Mereka sudah merencanakan semua ini sejak lama, tidak mungkin mereka harus kehilangan kesempatan yang baik ini sekali lagi.

Tanpa membuang waktu lagi, para Inti Felisleo langsung bergerak pergi mengambil kendaraan masing-masing.

Jalan mereka berbeda, lima Inti Felisleo berbelok ke kanan saat di persimpangan jalan untuk menghadiri acara Nimo, sedangkan dua lainnya diikuti banyaknya anggota Felisleo berbelok ke arah kiri untuk melancarkan aksi mereka.

Dalam perjalanan, tidak sedikitpun luntur senyum bak iblis diwajah Darka.

Sebenarnya, mereka sempat terkejut dan hampir menggagalkan rencana ini. Karena sangat tiba-tiba sebuah berita datang ke mereka dari Nimo. Laki-laki itu berkata jika tradisi keluarga mereka adalah mengadakan acara dua kali untuk bertambahnya umur.

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang