Banyak mahasiswa yang tak bisa membantu Krist saat di jahati oleh Singto. Ya, pria yang barusaja membully nya adalah Singto Prachaya Ruangroj, seorang pemuda berusia 24 tahun yang memiliki wajah tegas dengan tatapan mata tajam dimana dengan tatapan itu membuat banyak orang takut padanya.
Singto bukanlah orang sembarangan di kampus ini,ia merupakan anak dari pemilik kampus yang pastinya keberadaanya sangat berpengaruh ditempat ini. Ayah Singto juga memiliki banyak perusahaan dimana-mana. Ia berkuasa.
Singto terkenal dengan julukannya sebagai ‘King Bullying’.
Jika ditanya berapa banyak orang yang menjadi korban pembullyan Singto? Maka jawabannya adalah tak terhingga karena saking banyak nya.
Singto selalu berbuat sesuka hati nya,ia tidak pernah mempedulikan perasaan orang lain. Jika ada orang yang berbuat salah padanya meskipun itu hanya kecil,maka singto akan membalasnya dengan begitu kejam sampai orang itu kapok.
Bisa dikatakan bahwa Singto tidak memiliki rasa ‘kemanusiaan’
Dan saat tadi ada seseorang yang entah sengaja atau tidak sengaja menabraknya, disitulah Singto merasa marah sekaligus senang. Senang karena ia memiliki korban lagi untuk ia tindas selanjutnya.
Kembali ke Krist.
Krist meniup-niup tangannya yang menjadi korban injakan kaki Singto,mecoba menghilangkan rasa sakit dengan cara meniupnya. Air matanya tak lagi menetes seperti tadi.
“Mampus lo. Hidup lo setelah ini gak bakal tenang.” ejek salah satu mahasiswa yang berada tak jauh dari sana
“Siap-siap kena mental deh lo HAHAHA…”
Krist diam tak menanggapi ucapan orang itu. Krist mengusap air matanya dengan kasar lalu dengan sekuat tenaga ia bangkit dari lantai kemudian pergi meninggalkan tempat itu terseok.
Sesampainya di depan ruang kelasnya,ia tidak langsung masuk tapi ia berhenti di samping pintu kelasnya. Dirogohnya ponsel android keluaran lama miliknya-yang tentunya harga ponsel itu murah- lalu ia mengarahkan layar ponsel itu ke wajahnya untuk memastikan bahwa ia harus terlihat baik-baik saja saat bertemu sahabat nya nanti.
Setelah dipastikan wajahnya terlihat oke,ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.
‘huft’
Sembari tersenyum ia masuk kedalam kelas dan begitu masuk,ia melihat sahabatnya kini tengah duduk sembari mendengarkan music melalui handsat yang tersumpal di kedua telinganya dengan mata terpejam seakan meresapi music yang didengar.
Krist tersenyum simpul.
Ia memutuskan untuk berjalan kearah bangku nya yang kebetulan berada disampinng sahabatnya. Ya, mereka duduk bersebelahan.
Krist menepuk pelan bahu sahabatnya itu,sengaja mengejutkannya.“ Eh? Loh kamu kapan datengnya Kitt?” Tanya sahabatnya itu terkejut karena melihat Krist yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.
“ Baru aja sih Prim. Kamu kelihatan asik dengerin lagu sampe gak tau kedatangan aku.” Ucap Krist memasang wajah pura-pura merajuknya.
Sahabat Krist yang diketahui bernama Prim atau lebih lengkapnya Primilly Chanikarn itu menyengir.
Ia melepas salah handsat yang berada di telinganya lalu menaruhnya di meja.
“Hehe maafin Prim ya..” ucap Prim dengan nada yang dibuat seimut mungkin disertai wajah lucunya. Mengemaskan.
Krist memutar bola matanya malas dan memilih untuk bermain handphone miliknya. Prim mengamati sahabatnya dalam diam,sampai pada akhirnya tak sengaja pandangannya mengarah ke salah satu tangan Krist yang terlihat merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BULLY SENIOR | SINGTOXKRIST
General FictionWARNING ❗ -NC (21+) 🔞🔞🔞 -Kekerasan -Bullying 1. Singto Prachaya Seorang pria tan yang terkenal dengan julukannya sebagai 'King Bullying' di kampusnya. Sikapnya yang dingin,kasar,kejam,dan tak berperi kemanusiaan itu membuat banyak orang takut pa...