DELAPAN

1.7K 180 91
                                    

Krist saat ini tengah berbaring sembari menatap langit-langit kamar bernuansa putih itu. Sejak 10 menit yang lalu hanya itu yang ia lakukan. Diam dengan pemikirannya sendiri.

Tak hanya itu,kini perasaan gusar mulai menyelimuti dirinya,mencoba menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini.

Lama melamun dengan pemikirannya sendiri hingga tak sadar seseorang berjalan kearahnya.

"Krist.." Suara bariton seseorang membuyarkan lamunannya.

Krist menyadarkan dirinya kembali kemudian matanya memandang lurus orang didepannya.

"Astaga!!" Pekik Krist heboh dengan cepat mendudukkan dirinya dan menutup kedua matanya dengan tangan.

'Aku gak liat,aku gak liat. Mataku masih suci...' Gumam Krist

Jujur saja Krist sangat terkejut saat ini ketika melihat seseorang di depannya.

Orang itu berkacak pinggang,"Heh! Gue bukan hantu. Gak usah teriak-teriak.." Ucapnya

Krist menggeleng masih dengan tangan yang menutup wajahnya," I-itu...anu--"

"Kenapa sih?" Tanya nya heran

"Kamu belum pake baju Bright!" Jawab Krist memekik

Ternyata sosok didepannya itu adalah Bright yang baru saja selesai dengan mandi nya dan keluar dengan bertelanjang dada.

Bright merotasikan matanya,jengah.

Ia maju selangkah lalu menonyor kening Krist dengan jari telunjuknya.

"Kita sama-sama laki-laki kalo lo lupa..." Ingatkan Bright pada Krist bahwa mereka berjenis kelamin sama,jadi kenapa harus malu? Toh mereka juga sama-sama mempunyai 'batang'

"Tetep aja malu dilihatnya! Apalagi aku gak terbiasa sama orang lain..." Ujar Krist masih pada pendiriannya.

"...Mending kamu pake baju dulu deh Bright." Sambung Krist menyuruh Bright agar segera memakai bajunya.

"Pakein dong jangan nyuruh doank!" Ujarnya jahil.

"Brightttt!" Pekik Krist melotot kearah Bright.

Bisa-bisanya Bright berkata seperti itu yang tentu saja membuat Krist terkejut bukan main.

Bright tersentak begitu melihat wajah Krist yang memerah bak kepiting rebus.Bright tertawa keras.

"Woi, muka lo merah Krist! Hahaha" Ledek Bright

Krist mendengus kesal.

Sepertinya keputusan untuk mengiyakan ajakan Bright untuk menginap dirumahnya adalah sebuah kesalahan.

"Aku mau pulang..." Ujar Krist merajuk. Ia hendak bangkit dari kasur namun dengan cepat Bright menahannya.

Bright sekarang dibuat gelagapan.

Oke,mungkin ia kelewatan karena menertawakan Krist.

"Eh,jangan donk. Maafin gue. Jangan pulang,please~" Bright menatap Krist dengan memohon

"Jangan kaya gitu lagi. Aku malu..." Ucap Krist serius

"Iya-iya gak gitu lagi."

'Baperan juga ya anaknya..' batin Bright

"Yaudah buruan pake baju!" Suruh Krist lagi

Bright mengangguk,"Siap boss..."

Ia segera berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil satu stel baju tidur dan menggantinya didalam kamar mandi.

Bright keluar dari kamar mandi kini sudah berpakaian lengkap.Ia berjalan kearah sisi ranjang lalu mendudukkan dirinya disamping Krist yang kebetulan juga tengah duduk sembari bersandar di headboard.

MY BULLY SENIOR | SINGTOXKRISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang