Siapa sih yang tidak bangga bisa menjadi pasangan dari Singto Prachaya? Banyak orang yang bermimpi bisa menjadi pendampingnya,namun seorang yang sama sekali tidak pernah berharap menjadi bagian dalam hidup Singto,kini yang malah dipilih oleh Singto.
Krist
Dari sekian banyak wanita dan pria di muka bumi ini,Krist-lah yang berhasil memenangkan hati Singto tanpa perlu perjuangan untuk mendapatkannya.
Harusnya ia bangga bukan menjadi pendamping Singto yang notabennya orang terpandang di kampus,dan mungkin dengan itu mampu menaikan derajat hidupnya. Tapi kenapa yang Krist rasakan tidaklah seperti itu?
Belum ada satu minggu mereka menjalin hubungan,sudah banyak orang yang menggunjing hidupnya seakan mereka tak memberikan restu dirinya berhubungan dengan Singto.
Krist tak tahu kenapa orang-orang begitu tidak menyukainya,padahal ia tidak pernah sekalipun mengganggu hidup mereka.
Awalnya Krist mencoba untuk tidak memperdulikan setiap omongan mereka,namun semakin lama perkataan mereka membuat telinganya sensitif.
Selentingan mengiringi perjalanannya sejak ia menginjakkan kaki di gedung fakultasnya. Krist mencoba bersikap acuh pada sekitar dan fokus dengan langkahnya. Namun,banyak pasang mata yang menatapnya dengan penuh intimidasi,padahal Krist tidak melakukan kesalahan apapun namun serasa dihakimi saat itu juga.
"Ya pantes sih, penampilannya biasa aja gitu..." Ucap salah seorang yang memandangnya dengan remeh
Krist mengerutkan keningnya tidak terlalu dalam,kedua tangannya meremat tali tasnya dan berjalan setenang mungkin,seolah tak mendengar apa-apa.
Krist terus melangkah,beberapa menit semuanya terasa tenang sampai pada akhirnya ia tiba di kelas,namun belum sampai ia masuk,langkahnya langsung terhenti ketika mendengar ucapan para 'penggosip' di kelasnya.
"Kak Singto so sweet banget sama kak Mook..." Komentar salah satu mahasiswi yang ada di gerombolan itu.
"Bener banget. Tadi waktu kak Mook hampir kepleset,Kak Singto yang nolongin dong,trus mereka tatap-tatapan gitu. Aaa gemes banget lihatnya!" Teriaknya histeris
"Mereka tu cocok banget tau gak sih. Kak Singto ganteng,Kak Mook nya juga cantik,pintar lagi.Gak kayak Krist! Penampilannya gak jelas." Sahut seorang mahasiswi lainnya
"Harusnya kak Singto pacaran aja sama kak Mook."
"Eh,tapi Krist kan juga pintar. Buktinya dia dapet beasiswa dan sekarang malah jadi pacarnya kak Singto."
"Memang dia pintar tapi miskin Hahahaha..."
"Kampungan."
"Udik,cupu,kaku."
"kutu buku,gak asik."
"Gay."
Kata terakhir begitu menohok hati Krist. Krist mengepalkan kedua tangannya dengan kuat,namun ia hanya menunduk-tak bisa berbuat apa-apa-
Rasanya begitu sakit saat mendengar itu.
Kenapa orang-orang begitu pandai dalam menghujat orang lain tanpa mereka berkaca diri terlebih dahulu,apakah diri mereka sudah sempurna dari orang lain yang mereka hujat itu?!
Krist muak dengan orang-orang seperti itu!
"Gosip teruss!!!" Ujar seseorang mengejutkan segerombolan penggosip itu serta Krist.
Krist dan segerombolan itu menoleh dan mendapati Prim berdiri di samping Krist sembari mengemut permen milkita nya dengan santai.
Para gadis-gadis itu lebih terkejut saat melihat kehadiran Krist disana,apalagi kini Krist hanya memasang wajah datarnya sampai mereka saling bersenggolan kecil pada teman sebelahnya. Benar-benar tidak mengetahui bahwa Krist berada disana,brarti kemungkinan besar Krist mendengar obrolan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/300664681-288-k59862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BULLY SENIOR | SINGTOXKRIST
Ficción GeneralWARNING ❗ -NC (21+) 🔞🔞🔞 -Kekerasan -Bullying 1. Singto Prachaya Seorang pria tan yang terkenal dengan julukannya sebagai 'King Bullying' di kampusnya. Sikapnya yang dingin,kasar,kejam,dan tak berperi kemanusiaan itu membuat banyak orang takut pa...