Krist duduk seorang diri di balkon kamarnya yang mengarah langsung kepada jalanan.
Setelah susah payah membersihkan diri dan mengobati luka di tubuhnya yang begitu perih,Krist tak langsung tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah tapi ia memilih duduk di balkon sembari menikmati angin malam yang semakin lama semakin dingin dirasa.
Yang ia lakukan saat ini hanyalah melamun,meratapi nasib hidupnya yang begitu menyedihkan untuk dijadikan sebuah kisah.
Helaan nafas berat keluar dari bibir tipisnya. Krist melirik ponsel miliknya yang ia letakkan di sebelah kemudian meraih ponsel itu.
Ia membuka ponselnya lalu terlihatlah banyak pesan masuk dari Primilly sahabatnya hanya sekedar menanyakan kabarnya.
Krist tersenyum tipis saat membaca pesan itu. Ketika semua orang menjauhinya,tetapi Prim datang dan memilih menjadi sahabatnya.
Satu hal yang Krist syukuri...
Segera saja ia membalas pesan dari sahabatnya itu dan memberitahu kepadanya bahwa ia baik-baik saja meskipun pada kenyataanya tidak.
Ingin sekali ia bercerita pada Prim,menumpahkan segala keluh kesahnya pada sang sahabat tentang apa yang ia rasakan saat ini. Namun,ia tidak ingin membuat sahabatnya itu khawatir padanya. Terlebih lagi ia ini adalah seorang laki-laki dan tidak ingin dipandang lemah.
Pesan terakhir Prim hanya ia baca saja tanpa ada niat untuk membalasnya lagi.
Ia beralih membuka kontak lalu mengescroll layar itu sampai pada akhirnya ia menemukan sebuah nama 'Kak Luke' pada kontaknya.
Langsung saja Krist menekan tombol call untuk menghubunginya.
Tak membutuhkan waktu lama orang disebrang sana mengangkat telponnya. Krist tersenyum simpul,namun tak dipungkiri matanya berair.
"Hallo adiknya kakak! ada apa ni telpon kakak malam² gini? Kangen ya..." Kekehan kecil terdengar dari sebrang sana
"Aku benci kakak..." Lirih Krist
"Kenapa Kitt? Are you okay?"
Krist menggeleng. Air matanya mulai berjatuhan.
" Nggak kak..." Ucapnya dengan bibir gemetar menahan isakan.
"Kenapa?"
"Sakit kak, sakit sekali..."
"Apa yang sakit? Ada yang nyakitin kamu?"
'Semuanya nyakitin aku kak.' Krist hanya mampu mengatakannya dalam hati.
"Kitt..."
"Kakak kapan pulang? Pulang kak. Kakak udah jarang ke Indo. Kitt kangen kakak,pengen peluk kak Luke..." Ucap Krist mengalihkan pembicaraan.
Luke terdiam beberapa saat."Maaf Kitt...."
Pandangan Krist kembali memburam karena air matanya. Selalu seperti ini.
"Kitt cape.Gak ada yang sayang sama aku disini. Semua anggap Kitt cuma beban. Kitt cape kak hiks..." Krist akhirnya menumpahkan segala apa yang menjadi bebannya.
Rasanya sungguh lelah jika harus memikul beban seberat ini.
"It's oke Kitt. Akan ada masa dimana kita ngerasa cape sama semua hal. Tetep bertahan ya adiknya kakak.Kalo cape istirahat ya sayang..."
Istirahat ya? Sepertinya itu hal yang menarik untuk dilakukan...
"Kak..."
"Iya sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BULLY SENIOR | SINGTOXKRIST
Ficção GeralWARNING ❗ -NC (21+) 🔞🔞🔞 -Kekerasan -Bullying 1. Singto Prachaya Seorang pria tan yang terkenal dengan julukannya sebagai 'King Bullying' di kampusnya. Sikapnya yang dingin,kasar,kejam,dan tak berperi kemanusiaan itu membuat banyak orang takut pa...