19|Flashback

250 14 0
                                    

Nelson sedang berada di taman komplek, ia sedang mendengarkan lagu dari ponselnya. Awalnya ia hanya memandang kearah atas tetapi tidak sengaja ia bertatapan dengan perempuan yang sedang membersihkan sandalnya dari pasir.

Nelson memperhatikan perempuan itu dan diikuti dengan perempuan lainnya. Nelson berpikir mungkin itu sahabatnya, karena mereka seperti sangat akrab.

Awal pertemuan dari situlah Nelson kenal dengan perempuan itu.

__________

Nelson berjalan kearah tukang fotocopy karena ia ingin membeli sesuatu perlengkapan sekolahnya. Tak sengaja ada yang menyenggol bahunya.

Nelson menoleh ke orang itu, ia menatap nya seperti pernah bertemu dengannya. SAME PERSON!

"Maaf-maaf Saya tidak sengaja, permisi" ujar perempatan itu mengangguk-angguk tanpa melihat siapa orang itu.

Sebelum perempuan itu beranjak, Nelson menahan lengan gadis itu untuk tidak pergi. Perempuan itu menengok dan terjadilah tatap-tatapan.

Nelson yang menatapnya kagum sedangkan perempuan itu menatapnya dengan tanda tanya.

"Nama Lo siapa?" tanya Nelson

Perempuan itu menoleh kekanan-kekiri untuk mencari apa ada orang yang diajak bicara oleh depannya tersebut.

"Gue tanya Lo" kata Nelson lagi menjawab kebingungan dari perempuan tersebut.

"Oh, Gue Arissa Maugene. Kalau Lo?"

Nelson mengangguk lalu melepaskan cekalan dari lengan gadis yang bernama Rissa.

"Gue Nelson A-"

"Risaa, Ayo buru. Katanya mau beli pulpen sebentar" ujar perempuan itu yang tak lain Vianus, sahabat dari Rissa.

Sebelum Nelson ingin menjawab lagi, Rissa langsung mengangguk dan menatap Nelson.

"Yaudah Nelson, sampai ketemu lagi ya. Dadah" kata Rissa yang sudah pergi dengan bergandengan layak sahabat kepada Vianus.

Itu adalah pertemua kedua bagi Nelson.

__________

Setelah lulus dari sekolahnya, Nelson melanjutkan ke jenjang SMA Dharma Mada. Yang ternyata bahwa perempuan yang bernama Rissa juga bersekolah disini.

Membuat Nelson tambah semangat untuk bisa berdekatan dengan Rissa.

Saat lagi mencari dimana kelasnya Rissa, tepukan dari bahu seseorang membuat Nelson mengurungkan mencari kelas tersebut.

Dan menoleh ternyata dia, si Valdero.

"Paan?" jawab Nelson ketus.

Valdero hanya terkekeh dan menepuk bahu Nelson beberapa kali lalu tersenyum tipis.

"Lo liat sohib Gue?" Nelson menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Lalu Valdero mengangguk dan pergi meninggalkan Nelson yang masih mencari nama gadis itu.

DAPAT! Gadis itu ternyata bersebelahan dengan kelasnya. Pasti ia bisa melihat dari jauh. Nelson tersenyum dalam hati, lalu beranjak ke kelasnya dengan senang hati.

__________

Setelah beberapa hari kemudian, kelas X sudah belajar layaknya seperti sekolah. Bukan lagi mpls. Nelson dan Rissa juga sudah berteman layaknya sahabat.

Dan Nelson sedikit tahu bahwa sahabatnya bernama Vianus Nevalita Ardamada. Jadi, tidak heran bahwa Rissa terkadang menceritakan tentang temannya.

"Lo tau, Via itu sebenernya ngeselin banget. Masa dia mau jodoh-jodohin Gue ke abangnya. Padahal dia tau, kalau abangnya dah ada pacar" cerocos Rissa.

Nelson menanggapinya dengan terkekeh pelan melihat wajah kekesalan dari gadis itu. Lembut dan lucu, itulah deskripsi dari Nelson terhadap gadis di sampingnya.

"Tapi, Gue curiga. Ada hal yang aneh dari Vianus" ujarnya pelan. Rissa menoleh kearah Nelson yang sedang menatapnya dalam.

Lalu mereka berhenti secara bersamaan.

"Gue ngerasa kaya Via itu kek bukan jadi dirinya sendiri. Dia ngerasa kaya ngejauh dari Gue, bahkan ketus sama Gue. Awalnya Gue pikir dia cuma mau nge prank Gue. Tapi lama-kelamaan Gue ngerasa dia kek ada sesuatu yang disembunyikan" ujar Rissa panjang.

Nelson hanya mendengarkan dalam diam. Karena ia tahu bahwa sahabat dari Via itu khawatir dengannya.

"Abangnya juga aneh, kenapa dia kek ngejauh dari Via. Dan mereka gak saling sapa-sapa kaya dulu lagi Nel. Aneh gak sih?"

"Ya mungkin Abangnya lagi kecapean atau Via lagi bingung sama sesuatu" ujar Nelson dengan tenang.

"Mungkin kali ya" Nelson mengangguk lalu mereka berjalan bersama lagi.

Tidak tahu bahwa itu adalah hari terakhir dimana Nelson berbincang dengan Arissa Maugene.

__________

Jangan lupa vote, komen, dan sharenya ya. Semoga suka, see you.

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang