27|Siapa?

144 8 4
                                    

Guys jadi gini sebelum lanjut kebawah baca ini dulu. Akei keknya bakal jarang up ya kawan karna lagi sibuk-sibuknya ujian praktek. Jadi sebisa mungkin yaa..


Oh ya setelah cerita ini selesai, akei bakal unpub smuanya + skalian revisi hehe biar tambah rapih..

Selamat membaca kawan!

__________

Entah saat itu memang lagi hawa panas-panasnya atau memang hari ini dia kurang beruntung?

Setelah kejadian kemarin Ocha jadi sedikit pendiam dari biasanya dan mengundang tanda tanya bagi Bella.

Ada apa dengan gadis itu?

Mengapa dia jadi diam begini?

Itulah yang ada di pikiran Bella saat ini. Memang terkadang kebiasaan digangguin membuat orang kesal tetapi saat orang itu menjadi diam maka kita juga merasa aneh sendiri.

"Lo kenapa diem mulu Vi?" tanya Bella yang sudah gatal ingin berbicara dengannya.

"Gapapa" selalu itu. Jawaban yang menggantungkan.

Bella menghela napas pelan seraya menepuk pelan punggung sahabat barunya itu.
"Lo kalau ada apa-apa bilang sama Gue. Jangan dipendem, yang ada lo tambah stres bukan tambah fresh"

"Iya" jawab Ocha singkat.

Setelah itu hanya ada suara gentingan sendok dan garpu menghiasi keheningan tersebut.

__________

Saat selesai dari kantin Ocha merasa kantung bajunya bergetar lalu mengambil ponsel di sakunya.

Dan melihat ada yang mengirim pesan. Parahnya lagi ternyata DIA ORANGNYA.

Laki-laki misterius itu rupanya.

62xxx
Wah apa kabarnya hari ini manis? Apakah masih kepikiran dengan kado itu?

Ocha membalas pesan itu dengan tenang agar otaknya sejalan dengan apa yang dirinya ketik.

Me
Bcot spa sih lo?

Belum ada 3 menit sudah dibalas pesan Ocha membuat Ocha melihat kembali pesan tersebut.

62xxx
Wow santai bung. Sprtinya kamu pnasaran dengan fto itu rpanya|

Benar bukan? |

Me
Mksud lo apa? Klo tau apa apa ksih tau gue segera!

62xxx
Apa ya? Kematian sahabat barumu, Dhira? Atau tentang foto itu?

Me
Lo jngn mcm mcm sm gue ya. Gue brani bwa lo k polisis skarang jg!

62xxxx
Sygnya saya gak tkut gmna?

Me
Bcot lo. Dmna lo skrng? Kita ktemuan klo lo brani!

Nyatanya laki-laki itu sudah tidak membalas lagi bahkan membaca pun tidak. Membuat Ocha menaruh kembali ponsel ke sakunya dan melanjutkan kembali yang tadi tertunda.

Awas saja laki-laki itu, dia bakal balas sampai babak belur.

__________

Ocha menghembuskan napasnya. Saat sedang ingin menyendiri tiba-tiba saja sahabat-sahabatnya Nelson datang tanpa diundang.

Ocha melihat ketiganya dengan wajah penuh ekspresi.

Farran dengan wajah tengilnya.
Varden dengan wajah cengengesan-nya dan jangan lupakan headband merk Nike yang menghiasi kepalanya. Sedangkan Hans hanya diam seperti patung tanpa ekspresi.

Hah sepertinya Ocha perlu menahan kemarahannya yang ingin meledak sekarang juga.

"Ekhem, ngapain ke taman?" tanya Ocha dengan nada kesal.

"Mau ngambil bunga" jawab Farran.

"Ngikut satu ini" jawab Varden dengan ikutan.

"Gue cuman mau berlindung di udara sejuk" jawab Hans masuk akal.

Hanya Hans yang sepertinya masih waras.

"Lo tau kan Gue lagi ngapain nich?"

Farran dan Varden sontak menggeleng kepalanya sedangkan Hans hanya terdiam.

Ocha memaksakan senyumnya dan memalingkan wajah. Tanpa sadar dia tersenyum smirk saat melihat ranting kayu dekat bebatuan.

Spontan Hans langsung berdiri dan pergi dari situ juga. Karena Hans juga melihat arah mana yang dilihat Ocha.

Farran dan Varden yang tak mengerti mengapa Hans pergi begitu saja hanya mengangkat bahunya bodo amat.

Ocha berdiri dan mengambil ranting tersebut membuat Farran was-was. Sepertinya Farran mulai paham. Varden hanya melongo melihat Ocha yang membawa ranting dan menuju ke arahnya.

Lalu dengan sengaja Ocha memukul kaki Varden membuat Varden mengaduh kesakitan, sedangkan Farran langsung kabur entah kemana.

"Aduh - aduh sakit buk sorry", Varden berlari-lari menjauhi Ocha yang juga sedang mengejar kearahnya. Mengapa Ocha sangat cepat larinya?

Ocha yang sudah merasa kembali senang tetap mengejar Varden untuk memukul laki-laki itu.

Tanpa mereka sadari laki-laki bertopeng itu tersenyum smirk lalu melihat kearah jam tangan yang sudah menunjukkan jam pulang.

"Sepertinya Kamu membolos hari ini Vianus Nevalita Ardamada. Apakah Saya perlu memberi kejutan?" ujar laki-laki itu dengan senyum menyeramkan.

Lalu pergi dari situ tanpa peduli Ocha yang sedang berlari-lari.

__________

Aduh guys thanks banget yang udah vote sama yang baca. Akei seneng bangett rasanya ternyata ada yang baca juga.

Oh ya kali ini tanpa target ya dan seneng banget part ini nyampe target xixi.. Kalau mau share juga boleh kok tapi jangan sampe semuanya ya, karna pastinya nanti mereka gak ada yang baca ceritaku langsung.

Oke kalau ada yang mau dibicarakan kesini yap. Bye bye jangan lupa vote, komen, follow juga boleh yahaha.

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang