25|Es Krim

147 7 0
                                    

Setelah bel berbunyi, Ocha memang langsung ke kelas untuk mengambil tas dan bergegas pulang.

Karena Ocha sedang melihat kearah ponsel dia tak sengaja menabrak seseorang hingga dirinya jatuh.

"Aw" keluh Ocha dan langsung menatap pelaku yang tak sengaja didorongnya. Ternyata Valdero.

Valdero tak terjatuh karena yang sakit adalah dagunya bukan badannya.

"Hati-hati kalau jalan, gimana kalau Lo jatuh keserempet" nasihat Valdero sekaligus sindiran. Ocha hanya diam dan berdiri karena dia tahu bahwa dia yang salah.

"Sorry. Tapi Lo gapapa kan? Enggak ada yang luka?" kata Ocha sedikit khawatir. Valdero menggeleng lalu berjalan kembali ke depan.

Ocha juga bergegas kembali karena Deric menjemputnya tiba-tiba.

__________


"Sorry Bang Gue telat. Tadi gak sengaja kesandung" kata Ocha setelah selesai memasang seatbelt dan mengatur napasnya.

Deric hanya mengangguk dan menjalankan mobilnya.

Terjadi keheningan cukup lama, karena Ocha malas berbicara dengan kakanya sedangkan Deric yang sangat fokus dengan jalanan raya tersebut.

Tanpa sengaja Ocha melihat orang yang jualan eskrim. Seketika matanya langsung berbinar dan meminta Deric berhenti juga.

Deric menghentikan mobilnya dan melihat Ocha tergesa-gesa tanpa peduli kakanya tersebut.

Deric hanya menggeleng-gelengkan kepalanya gemas. Dan mengikuti kemana arah Ocha berlari.

Melihat tempat jualan eskrim seketika dia mengingat dulunya yang selalu membelikan eskrim untuk adiknya.

Deric tersenyum miris, seandainya adiknya memberitahu siapa orang itu. Mungkin dia dan adiknya tidak merenggang seperti ini.

Dan setelahnya Ocha kembali lagi dan diikuti Deric yang seperti bodygurd adiknya tersebut.

Menyalakan mobilnya dan segera menuju rumah.

Meninggalkan kenangan tanpa merindukan. Terutama eskrim adalah kenangan yang berharga bersama adiknya.

__________

Flashback

Saat itu Deric berumur 16 tahun sedangkan Vianus sendiri berumur 12 tahun. Mereka sangat akrab bahkan mereka dijuluki micky and donald.

Padahal karakter dari kartun tersebut laki-laki tapi entahlah yang dipikirkan oleh orang tuanya dulu.

Deric saat itu sedang membelikan cemilan untuk dirinya sendiri sekalian ingin bermain dengan sahabatnya. Tapi ternyata itu hanya angan-angan karena Deric melihat adiknya sudah berada di jok depan dengan tersenyum lebar. Sehingga gigi kelinci nya pun terlihat.

Deric yang saat itu tahu keinginannya hanya membeli itu saja. Karena adiknya ini sangat pecinta eskrim dari dulu.

Setiap ditanya mau apa pasti selalu menjawab 'aku mau eskrim bang' bahkan Deric selalu berusaha membujuk Vianus untuk tidak makan eskrim selalu tak berhasil.

Sehingga terserah Vianus sendiri saja. Anehnya giginya masih awet sampai sekarang.

"Kenapa disini sih?" tanya Deric kesal sekaligus khawatir. Bagaimana jika adiknya tiba-tiba diculik didalam mobil? Bisa-bisa dia dipenggal bokong kesayangannya oleh Ayah tersebut.

"Aku bosen bang dirumah makanya aku ngikutin abang ajach hehehe. Boleh kan bang?" jawab Vianus dengan memanyunkan bibir dan itu terlihat menggemaskan dimata Deric.

"Yaudah nih abang beliin eksrim favorit kamu. Rasa buah apel kan?" diangguki oleh Vianus sendiri.

Deric yang sangat gemas dengan adiknya hanya mengacak-acak rambut adiknya dan merapihkan kembali.

Itu adalah sebelum ia bertemu dengan Cynthia, gadisnya.

__________

Mengingat hal tersebut membuat Deric tersenyum kecut. Bukan hanya dirinya yang salah. Tetapi Vianus sendiri juga salah.

Mengapa dia menyembunyikan orang yang membunuh gadisnya. Kalau hanya gadisnya yang dibunuh, Deric tak masalah. Tapi ini sahabat dekat adiknya sendiri?

Gila sekali adiknya hingga menutupi kasus tersebut. Dimana adiknya yang menggemaskan dulu? Dimana adiknya yang sangat suka merengek dengannya? Apa Vianus tidak merindukan masa-masa itu?

Tanpa sadar air mata turun juga dan mengenai kaos putihnya.

Saat ini juga Deric menangis. Menangisi gadisnya sekaligus adiknya.

Sampai saat ini Deric tidak tahu alasannya. Bahkan tentang rumor tiba-tiba itu pun Deric juga tak tahu.

Dia sudah meminta asistennya untuk mencari hal tersebut tapi tidak berhasil.

Ingin bertanya tapi perkataannya membuat Deric kesal setengah mati sekaligus benci hal tersebut.


"Lo cuman abang gak usah sok perhatian. Gausah sok cengeng dan cari tau alasannya apa"

Sejak kejadian itulah, Deric tak lagi mencari tahu alasannya apa.

__________

Jangan lupa vote, komen, dan sharenya ya. Semoga suka, see you.

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang