22|Apakah Benar?

206 11 1
                                    

Setelah kejadian tadi, akhirnya Ocha pulang dengan dijemput oleh Abangnya. Sedangkan Valdero hanya menunggu gadis itu dijemput setelah itu barulah ia pulang.

Di perjalanan hanya keheningan yang ada. Deric yang sedang fokus mengemudi sedangkan Ocha bingung mau nyari topik apa.

Ocha melirik kesamping kanan dan melihat Deric memang sedang sangat fokus-fokusnya.

Ocha mengetuk-etuk jarinya dengan jari yang satunya seperti sedang ingin meminta sesuatu.

Deric melirik sekilas lalu fokus kembali seolah hal yang dilirik tidak menarik.

"Lo kenapa mau jemput Gue Bang?"

Aneh.

Itulah yang ada dipikiran Deric. Yang pasti ia disuruh oleh Ayahnya itu.

"Ayah" balasnya singkat.

"Hmm, Lo gak laper gitu?" tanya Ocha lagi.

"Enggak" balasnya lagi. Ocha mengeram kesal. Lalu memanyunkan bibirnya supaya Deric terpengaruh, ya walau sedikit.

"Bibir Lo kesetrum?" pertanyaan yang membuat Ocha tak sengaja menabok lengan Abangnya itu. Abangnya hanya diam tidak peduli.

"Lo mah jadi Abang gak pedulian amat sih" kesal Ocha.

"Gue kan laper masa gak ditawarin. Gue lapor Ayah baru tahu rasa Lo" lanjutnya.

"Dimana?"

"Apanya?" Ocha bingung, dia sedang marah-marah dan Abangnya hanya berkata dimana? Kesel gak tuch.

"Makannya?"

"Ya dipiringlah yakali di ember" terlanjur kesal Ocha diam dengan memandang jendela mobil. Deric menghela napas pelan dan tetap melanjutkan jalannya.

__________

Perbincangan di mobil tadi membuat Ocha setengah mati bahagia karena Deric peka dengan perutnya.

Alhasil mereka makan di restoran biasa karena Ocha yang meminta.

Ocha dengan nasi goreng seefood dan minumannya es teh. Sedangkan Deric hanya Black Coffee.

Tidak ada perbincangan diantara mereka, Ocha yang sibuk memakan dan Deric sibuk dengan ponselnya.

Setelah selesai mereka kembali melanjutkan perjalanannya ke rumah. Ocha langsung berterimakasih dan pergi ke kamar.

"Huaaa kenyang banget Gua makannya" kata Ocha.

Saat memikirkan sesuatu, terlintaslah Nelson. Seketika Ocha ingat perbincangan dengan Bella untuk mencari tahu identitas Nelson. Ocha bangun dari kasurnya dan mengambil buku serta pensil.

Kembali lagi ke tempat duduknya dan menulis sesuatu di buku.

Ada 3 cara untuk mengetahui identitas Nelson.

1. Bertanya langsung.
2. Bertemu ketua kelasnya dan meminjam buku absennya.
3. Bertanya pada teman dekatnya.

Ocha berpikir, bagaimana bertemu dengan ketua kelasnya? Eh tidak-tidak, yang ada nanti orang itu meninggal. Oke Ocha memilih opsi pertama.

Karena jika opsi ketiga sepertinya terlalu beresiko. Jadi, ia memilih opsi pertama dan menurunkan gengsinya.

Ocha menaruh bukunya di laci dan merebahkan diri ke kasur. Tak lama dengkuran halus terdengar dari mulut Ocha.

__________

"Bel, Lo mau temenin Gue ke kelas Nelson?" tawar Ocha.

Bella mengangguk saja, toh dia hanya menemani sahabatnya.

Setelah sesampainya di kelas Nelson, Ocha meminta Bella untuk diluar sebentar dan diangguki oleh Bella.

Baru saja Ocha masuk, semuanya langsung diam bahkan langsung duduk. Ocha meringis, apa semenakutkan itukah raga Vianus? Itulah yang ada di batin Ocha.

Ocha memperhatikan semuanya dan tepat.

Nelson berada di kursi belakang, sepertinya laki-laki itu sedang tertidur karena wajahnya ditaruh di meja beserta tangannya.

Ocha mendekati meja Nelson lalu mengetuk kepala Nelson pelan. Terdengar erangan dari Nelson. Ternyata benar Nelson tertidur di kelas.

"Nel, bangun. Ini Gue Vianus" kata Ocha.

Nelson mengangkat wajahnya tampak bingung lalu berdiri dan keluar dari kelas. Semuanya memandang Ocha kagum karena bisa membangunkan manusia cuek itu terbangun dengan sendirinya.

Ocha mengikuti langkah Nelson dan tepat diluar kelas. Nelson menghadap Ocha dan mengangkat alis sebelahnya bertanya.

Ocha berdeham pelan lalu berkata "Nama lengkap Lo kalau boleh tau siapa?" tanya Ocha gugup. Wajahnya memang tenang tapi tidak dengan hatinya yang ketakutan.

"Kenapa" tanya balik Nelson. Bella yang melihatnya sedikit kesal lalu mendorong bahu Nelson ke belakang dan melihat name tag nya.

Bella melototkan matanya dan menoleh kearah Ocha yang tampak kebingungan dengan tingkah Bella. Nelson pun terkejut karena perempuan itu berani sekali mendorong nya ke belakang.

"Lo Nelson Anggara?" tanya hati-hati Bella ke Nelson dan diangguki oleh Nelson.

Setelah itu Bella langsung menarik lengan Ocha dan pergi dari situ yang membuat Nelson tampak bingung. Karena tak peduli ia langsung masuk ke kelas kembali.

Setelah menjauhi Nelson, Bella menatapnya dengan tatapan tidak terbaca. Ocha yang melihat itu gatal dan berkata "Lo kenapa sih?"

"Lo tahu siapa nama lengkapnya?" Ocha mengangkat alis sebelahnya. Ia masih kesal karena Bella, ia jadi tidak bisa bertanya langsung.

"Dia Nelson Anggara. Yang pasti ada hubungannya dengan nama pena NA itu" jawab Bella yang membuat Ocha melotot seketika.

Apakah benar Nelson termasuk?

__________

Yuhuuu up lagi nih kawan. Ada yang udah nebak? Ayo jawab disini... Kei pastiin kalian salah jawab hahaha🤣🤣

ADA YANG MAU DITANYAKAN NELSON?

OCHA?

DERIC?

ATAU BELLA?

SIAPA YANG DISUKAI KALIAN DI KARAKTER SINI?

Jangan lupa vote, komen, dan sharenya ya. Semoga suka, see you.

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang