32|Nelson Dan Bidadari Elicia

155 6 0
                                    

Setelah hari dimana Nelson mengetahui bahwa abangnya itu mengincar Vianus alias Ocha. Nelson selalu berusaha mendekati Ocha.

Entah dari makanan atau hanya tiba-tiba selalu melewati Ocha.

Ocha sendiri juga bingung, ada apa dengan Nelson? Nelson memang sudah dicurigai dari awal tapi Ocha tak ingin menuduh terlebih dulu sebelum mendapatkan benar-benar bukti valid.

Jika Nelson berusaha mendekati dirinya maka Bella sebaliknya. Bella selalu menghindari bahkan pernah sampai bolos. Padahal sudah kelas sebelas dan ingin naik kelas.

Ocha saat ini sedang berjalan bersama dengan Nelson menuju parkiran. Jika kalian menebak bahwa Nelson akan mengantar pulang Ocha, itu benar.

"Ayo naik." Ocha tersadar saat mendengar seruan Nelson yang sudah naik duluan naik motor.

"Udah dipanasin motornya? Entar tiba-tiba mogok lagi dijalan," kata Ocha. Nelson mendengus kesal lalu menarik pergelangan Ocha untuk mendekat.

Ocha menurut dan berusaha memegang tangan Nelson satunya dengan erat-erat. Satunya lagi menahan beban tubuhnya di jok motor.

Akhirnya berhasil naik juga.

"Peluk gue. Gue gak tanggung kalau lo jatuh nanti," kata Nelson.

Ocha mengangguk lalu memeluk pinggang Nelson dan menyenderkan kepalanya ke punggung laki-laki itu.

Nelson terkekeh kecil melihat Ocha yang pasrah saja apa yang dia katakan.

Setidaknya Ocha masih percaya bahwa bukan dirinya yang menyebabkan hal ini.

Melainkan orang terdekatnya sendiri.

Nelson lalu menjalankan motornya sedang. Tidak cepat maupun lambat.

Nelson yang fokus ke depan dan Ocha yang masih memikirkan hal apa yang diomongin Bella dengan Varden.

Kenapa mereka berdua sangat serius? Apa yang diceritakan Varden pada Bella?

Bella juga sangat susah dihubungi dan rumahnya selalu gelap. Ocha berpikir bahwa itu sepertinya bukan rumahnya Bella.

Ya karena tidak ada foto Bella masih kecil bahkan keluarga Bella.

Ocha menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak boleh. Dirinya tidak boleh mencurigai temannya sendiri.

Huh, Ocha sangat merindukan keluarganya, sahabat tengilnya, dan juga kekasih kesayangannya. Mereka sedang apa ya? Bagaimana dengan tubuh-nya saat ini?

Tiba-tiba saja Ocha pingsan di motor. Untung Nelson sudah memberhentikan motornya dan turun pelan-pelan lalu memeluk Ocha sebentar.

Nelson peka kalau Ocha seperti mengantuk maka dari itu dia jadi sedikit pelan agar Ocha tidak jatuh.

Nelson tidak tahu saja apa yang dipikirkan Ocha.

Nelson mengangkat tubuh Ocha ke klinik terdekat. Anggap saja seperti tidur di klinik. Nelson tidak mau harus duduk berkala-lama di motor hanya menunggu Ocha bangun.

Sungguh akan sangat menyebalkan.

__________

Ocha membuka matanya perlahan-lahan dan pandangan pertamanya adalah awan-awan putih.

Apakah dirinya akan bertemu bidadari Elicia?

Ocha bangun dari tidurnya lalu berusaha duduk pelan-pelan. Melihat sekelilingnya yang penuh dengan warna putih suci.

'Gila keren banget ya tempatnya. Andai ada kamera, pasti gue potret juga' batin Ocha kagum.

"Selamat siang Ocha, ada perlu apa memanggil diriku?" Ocha tiba-tiba terkejut dan tanpa sengaja memukul kepala bidadari itu.

Untung bidadari Elicia sabar kalau tidak mungkin langsung di kembalikan ke dunianya itu.

"Sorry, habisnya lo ngagetin sih. Biasa aja kali kalau mau ngagetin mah," kata Ocha dengan kesal.

"Maafkan saya Ocha," sesal bidadari itu.

Ocha mengangguk dan tiba-tiba langsung teringat apa yang ingin diomonginnya.

"Bidadari, gue ada pertanyaan."

"Tanyakan saja. Akan saya jawab semampu saya Ocha," kata bidadari Elicia.

"Sebenernya Vianus itu dunia apaan sih? Gue baru tau kalau sebenarnya itu bukan dunia khayalan atau dunia nyata. Tempat apa sih itu?" tanya Ocha penasaran.

Dia transmigrasi tapi bukan dari novel maupun dunia nyata. Buktinya sudah beberapa bulan, dia tak bertemu dengan keluarganya.

"Itu karena dunia ini sudah dirancang oleh Yang Maha Kuasa Ocha. Jadi itu bukan tempat biasa," jawab bidadari itu.

Ocha mengangguk-angguk mengerti.

Jadi dunia itu ternyata sudah dirancang oleh Tuhannya sendiri.

"Gue juga mau tanya satu hal lagi. Kalau gue udah selesaiin ini masalah Via, gue bisa balik ke raga gue?"

"Tentu saja bisa. Karena kamu sudah menyelesaikan hal itu."

"Tapi kalau gue gagal nyelesaiin masalah itu, gimana bidadari?" Ocha benar-benar takut jika dirinya tak akan balik lagi ke raganya semula.

"Maka kamu akan selamanya disini dan tentu melupakan keluargamu yang berada di ragamu asli. Kamu akan berpikir bahwa tubuhmu yang sekarang adalah milikmu. Jadi berusahalah agar tidak gagal."

"Dan juga jangan sampai kamu salah memilih orang hanya dikarenakan dia tidak baik untukmu. Tidak semua fisik itu bagus, kamu harus benar-benar punya logika yang bagus agar tidak keliru," lanjut bidadari Elicia.

"Lalu bagaimana, jika gue ada pertanyaan tapi bingung cara manggil lo?" tanya Ocha kembali.

"Kamu hanya perlu pingsan seperti tadi. Dengan tenang maka kamu akan bertemu denganku."

"Wahh parah, kalau gitu okelah."

"Yasudah, kalau begitu akhiri pembicaraan kita. Kamu sudah ditunggu disana." Belum sempat menanyakan lagi, Ocha sudah membuka matanya dan sadar bahwa dirinya di klinik.

Ternyata Nelson memang semiskin itu hingga tidak bisa mengantarnya ke rumah sakit mewah.

__________

Jangan lupa vomentnya ya.. Maaf gak terlalu bisa buat uwu-uwu banget🤧🙏

Ada yang mau ditanyain sama aku? Atau cerita ini?

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang