4. Bebas

2.8K 424 84
                                    

Haluw! Home update lagi nih🤗

VOTE dulu yok

🏠🏠🏠

Hae In terbangun dari tidurnya dan menyadari jika ia berada di kamar yang berbeda. Untuk sesaat ia bingung kenapa bisa berada di kamar tamu, namun tak lama ia tersadar bahwa kemarin malam ia diusir oleh Jisoo karena wanita itu cemburu dengan Chung Ya.

Hae In tersenyum kecil mengingat kejadian kemarin malam, melihat Jisoo marah entah kenapa tidak membuat Hae In takut, ia malah gemas dengan istrinya. Entah apa yang ada dipikiran Hae In, apakah mungkin jika jiwanya terganggu?

Setelah bergelut dengan pikirannya sebentar, Hae In bergegas turun dari ranjang dan keluar kamar untuk mengambil air mineral. Sekarang sudah pukul enam pagi, seharusnya Jisoo sudah bangun dan sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Namun ternyata wanita itu tidak ada di dapur ketika Hae In mengambil air dingin di kulkas. Hae In mengerutkan keningnya heran dan bergegas naik ke lantai tiga di mana kamar utama berada, namun wanita itu juga tidak ada di sana, pun tidak ada di kamar mandi. Beberapa saat ia menyadari sesuatu—kereta bayi Kang Joon tidak ada.

Hae In bergegas kembali ke kamar tamu untuk mengambil ponselnya untuk menghubungi Jisoo, ia juga mengambil jaket sebelum memutuskan bergegas keluar rumah untuk mencari Jisoo dan Kang Joon.

Sementara di tempat lain, Jisoo nampak sedang kesusahan membayar susu botolan sambil menggendong Kang Joon di depan kasir sebuah minimart hingga tanpa sengaja ia menjatuhkan dompetnya, namun belum sempat Jisoo mengambil dompet itu, seseorang sudah lebih dulu mengambilnya.

"Ah, terima kasih." ujar Jisoo setelah orang itu memberikan dompetnya.

Jisoo buru-buru keluar dari minimart dan kembali meletakkan Kang Joon di kereta bayi, namun saat ia ingin mendorong kereta bayi itu, seseorang menahannya. "Nona, kau meninggalkan susu kotakmu." ujar pria itu.

Jisoo menatap susu kotak yang pria itu berikan padanya. "Ah, ada apa denganku?" gumam Jisoo, ia menatap pria itu dan tersenyum kecil. "Terima kasih karena sudah dua kali membantuku."

Pria itu mengangguk. "Apa kau penghuni baru di kompleks ini?"

Jisoo membenarkan. "Aku baru pindah dua minggu yang lalu," jelas Jisoo. "Apa kau juga tinggal di sini?"

"Ya, rumahku ada di ujung jalan ini—"

"Jung Jisoo!" seseorang memanggil nama Jisoo membuat wanita itu menatap laki-laki yang kini berjalan terburu-buru menghampiri dan memeluk Jisoo erat. "Aku mencarimu."

"Tapi aku tidak hilang," jawab Jisoo sambil melonggarkan pelukan mereka, ia kemudian menatap pria yang tadi membantunya dengan sungkan. "Maaf sudah membuatmu melihat drama sepagi ini dan terima kasih atas bantuannya, sampai jumpa."

Jisoo bergegas mendorong kereta bayi Kang Joon menjauhi minimart dan pulang ke rumah, sementara Hae In berjalan di belakangnya. "Kenapa kau pergi tanpa pesan?" tanya Hae In setelah mereka sudah berada di area pekarangan rumah. "Apa kau tahu bagaimana khawatirnya aku?"

"Kita kehabisan susu dan kemarin aku lupa membelinya, jadi aku harus membelinya di minimart," jelas Jisoo. "Aku juga tidak pergi tanpa pesan, apa kau membaca sticky note yang tertempel di pintu kulkas?" Hae In terdiam, ia tidak ingat ada kertas itu di pintu kulkas. "Berhentilah menggangguku, aku sedang tidak ingin bicara denganmu."

Jisoo bergegas membawa Kang Joon masuk ke rumah, namun lengannya di tahan oleh Hae In. "Sampai kapan?" tanya Hae In setelah menghela napas berat. "Bukankah yang kemarin malam sudah cukup?" Jisoo menatap Hae In tanpa ekspresi. "Aku tidak memiliki hubungan dan tidak berniat memiliki hubungan apapun dengannya," ujar Hae In penuh kesabaran. "Kau kemarin juga bertemu mantan kekasihmu, Park Jinyoung, tapi apakah kau memiliki hubungan lagi dengannya? Tidak, bukan?"

Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang