12. Yours

3K 440 125
                                    

Highly recommended baca ini sambil dengerin

urs sama lose by Niki

Selamat membaca~

🏠🏠🏠

Setelah tiga hari berada di kamar rumah sakit, Hae In kini akhirnya bisa bernapas dengan bebas karena hari ini ia sudah diperbolehkan pulang. Cuaca hari ini begitu cerah, sama seperti Hae In yang begitu cerah karena bisa keluar dari rumah sakit meski harus masih menjalani masa pemulihan.

Namun sepertinya yang merasakan cerahnya hari ini hanya Hae In, karena wanita di sampingnya tidak demikian. Sejak keluar dari rumah sakit, Jisoo hanya diam sambil melihat jalan raya, membuat Hae In kebingungan sendiri dengan sikap tidak biasa istrinya.

Sebenarnya Jisoo sudah menunjukkan gelagat aneh sejak hari pertama ia dirawat. Wanita itu lebih banyak diam dan irit bicara. Awalnya Hae In pikir Jisoo hanya marah padanya karena ia lagi-lagi harus sakit, namun kini ia berubah pikiran. Ada hal lain yang membuat Jisoo berubah.

Enam bulan mulai saling mengenal lebih dekat kemudian hampir satu tahun menikah, bodoh jika Hae In tidak tahu apa-apa tentang istrinya. Karena Hae In pintar, jadi ia cukup mengenal istrinya dengan baik. Jisoo jarang bertanya tentang apa yang terjadi karena ia tidak mau kecewa atau berduka atas sesuatu itu, dan Hae In tahu jika Jisoo tidak mencari tahu tentang sesuatu yang menyebabkan ia keracunan karbon monoksida dan dirawat di rumah sakit.

Namun kini Hae In mulai gelisah ketika menyadari Jisoo sepertinya sudah mengetahui sesuatu yang membuatnya bersikap tak acuh seperti ini.

"Seung Chul-ssi, tolong bawa masuk tas di bagasi." ujar Jisoo setelah mereka sampai di rumah, ia pun bergegas keluar tanpa mempedulikan suaminya.

Hae In tidak membuka suara, ia memilih mengikuti sang istri yang sudah lebih dulu masuk ke rumah. "Selamat datang, Tuan dan Nyonya," sambut seseorang yang asing bagi Hae In. "Selamat atas kesembuhan anda, Tuan Muda."

"Bibi, tas merah berisi pakaian kotor, tolong urus itu," ujar Jisoo. "Untuk pakaian yang lain, tolong rapikan saja di walk in closet, tapi sebelumnya tolong buat teh madu untuk kami," titah Jisoo. "Ah iya, kau bisa berkenalan sendiri dengan suamiku, aku harus bersiap ke kantor."

Hae In menatap Jisoo yang kini sudah menaiki tangga, ia kemudian menatap wanita paruh baya yang tersenyum ramah kepadanya. "Perkanalkan namaku Yoon Jihye, salah satu pelayan di Kim Manor. Mulai sekarang aku akan membantu tuan dan nona di sini, jadi jika tuan membutuhkan bantuan, tuan tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan dariku." ujar Jihye—wanita itu dengan sopan.

"Ah, baik. Aku mengerti, senang berkenalan denganmu, Bibi Yoon," jawab Hae In kikuk. "Aku akan menyusul Jisoo dulu."

Setelah Jihye pergi ke dapur, Hae In bergegas menyusul istrinya yang berada di walk in closet. Wanita itu bahkan sudah rapi dengan gaun berwarna jingga, sekarang ia sedang merias wajahnya.

 Wanita itu bahkan sudah rapi dengan gaun berwarna jingga, sekarang ia sedang merias wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang