10. Kabar

2.7K 422 193
                                    

Haluw!

Aku update lagi di malem mingguuww😬

Selamat membaca~

🏠🏠🏠

Pagi ini tidak sama seperti pagi-pagi sebelumnya, ranjang di kamar terasa begitu luas karena Jisoo memakainya seorang diri. Ini memang bukan pertama kalinya Jisoo ditinggal Hae In selama laki-laki itu melakukan pelatihan atau dinas ke luar kota selama beberapa hari, tapi entah kenapa rasanya begitu hampa ketika tiga hari ini Hae In tidak ada di rumah.

Jisoo menatap jam dinding, pukul enam pagi. Biasanya jika ada Hae In, ia akan membuat sarapan dan menyiapkan segala keperluan suaminya, tapi karena hari ini Hae In tidak ada dan Jisoo sendiri tidak bisa tidur lagi, ia memutuskan melakukan kegiatan yang jarang sekali ia lakukan, sampai-sampai Hae In sudah lelah mengajak Jisoo untuk melakukan kegiatan itu.g

Iya, berolahraga.

Jisoo memang tidak terlalu suka berolahraga karena sangat melelahkan. Ia hanya berolahraga jika ia mau, seperti pagi ini. Jisoo juga tidak akan melakukan olahraga yang berat, jika sedang ingin, Jisoo hanya akan melakukan jalan cepat atau jogging saja, namun pagi ini Jisoo memilih untuk berolahraga di taman kompleks yang memang menyediakan peralatan sederhana untuk berolahraga.

"Pagi hari ini sangat cerah untuk berolahraga di luar rumah," Jisoo menatap seseorang yang baru saja berbicara di dekatnya, orang itu tersenyum lebar. "Selamat pagi, tetangga."

Jisoo tersenyum. "Selamat pagi, Taehyung-ssi."

"Kau sendirian?" Jisoo membenarkan. "Di mana suamimu?" tanya Taehyun lagi. "Aku kira dia orang yang paling tidak bisa jauh darimu, mengingat dia terlihat begitu panik saat mencarimu waktu pertama kali kita bertemu."

Jisoo tertawa kecil mendengar ucapan Taehyung. "Suamiku sedang melakukan latihan bersama di luar kota, jadi aku di rumah sendiri sekarang."

"Maksudmu di rumah bersama anakmu?"

"Anak?" Taehyung membenarkan. Jisoo mengerutkan keningnya bingung, namun beberapa saat ia teringat sesuatu. "Ah, Kang Joon," gumam Jisoo. "Apakah aku belum mengatakan jika kami belum memiliki anak?" Taehyung menggeleng pelan. "Sebenarnya bayi yang waktu itu bersamaku saat pertama kali kita bertemu bukan anakku, dia keponakanku yang kebetulan sedang aku asuh untuk sementara karena ayahnya sedang sakit."

Taehyung bergumam pelan. "Kalian terlihat seperti keluarga yang sempurna."

"Terima kasih jika kau berpikir begitu."

"Tapi aku penasaran," ujar Taehyung yang membuat Jisoo mengerutkan keningnya bingung. "Aku tidak tahu apakah pantas menanyakan hal ini atau tidak, tapi bagaimana cerita kau dan suamimu bertemu sampai pada akhirnya bisa sampai sekarang?"

"Aku tidak tahu jika kau juga ingin tahu dengan kehidupan orang lain."

Taehyung tertawa kecil. "Aku hanya penasaran bagaimana bisa suamimu begitu mencintaimu."

Jisoo tertawa. Cinta? Seperti sebuah omong kosong.

"Sebenarnya hubungan kami sedikit rumit," Jisoo menjeda kalimatnya sambil berpikir bagaimana ia harus bercerita. "Kau tahu bagaimana kalangan kita untuk urusan jodoh anak-anaknya."

Taehyung menatap Jisoo tidak percaya. "Kalian dijodohkan?" Jisoo membenarkan. "Wah, aku tidak percaya ini, tapi kalian terlihat saling mencintai."

"Awalnya tidak seperti yang kau kira. Mungkin sama seperti orang-orang yang dijodohkan, kami benar-benar menolak perjodohan ini," ujar Jisoo mulai bercerita. "Kami bahkan tidak berkomunikasi setelah kami bertunangan.. mungkin ada sekitar satu tahun kami tidak berkomunikasi. Padahal sebelumnya kami baik-baik saja karena kami memang sudah mengenal sejak kecil."

Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang