Bukti Kejahatan

215 30 8
                                    

Menjelang Subuh, Boboiboy dan Amato bersama dengan orang tua dari Iwan sedang menunggu di luar ruangan UGD. Tampak Helsi, Ibunda dari Iwan menangis di dalam pelukkan Romo, Ayahanda dari Iwan. Amato dan Boboiboy sendiri juga ikut menenangkan Keluarga Iwan tersebut yang sedang dirundung rasa gelisah.

"Huhuhuhuhu..... Iwan...! Huhuhuhuhu....." tangis Helsi.

"Sabar ya, Ibu Helsi...!" tenang Boboiboy menenangkan Ibunda dari Iwan. "Iwan pasti selamat kok!".

"Benar yang dikatakan anak saya!" ikut Amato. "Kita do'akan saja supaya Iwan bisa dipulihkan dari kondisinya".

"Aamiin....." ucap Helsi dan Romo.

"Terima kasih, Tuan Amato!".

"Tidak masalah, Pak Romo!" balas Amato dengan senyuman.

"Hiks... Hiks... bagaimana kondisi Istri kamu? Apa istri kamu baik-baik saja?" tanya Romo.

"Alhamdulillah Istri saya baik-baik saja dan sedang tidur di kamarnya".

"Alhamdulillah....." ucap syukur Helsi dan Romo.

Dokter yang memeriksa keadaan Iwan keluar dari ruangan UGD. Helsi, Romo, Amato dan Boboiboy bertemu dengan Dokter yang sudah memeriksa Iwan.

"Dokter! Bagaimana kondisi anak saya?" tanya Helsi penasaran dengan kondisi anaknya, Iwan.

"Alhamdulillah Iwan dalam keadaan baik-baik saja walaupun mengalami luka di kepalanya. Tapi itu sudah kami tangani dan Iwan sudah siuman".

"Alhamdulillah....." ucap syukur Helsi, Romo, Amato dan Boboiboy.

"Dokter? Saya mau menemui anak saya! Boleh kan, Dok?" tanya Romo.

"Boleh boleh! Silahkan! Kebetulan Iwan juga ingin bertemu dengan keluarganya. Kalau begitu, saya permisi dulu ya!".

"Iya, Dok" kata Amato dan Boboiboy.

"Huhuhuhuhu..... Iwan.....!!". Helsi dan Romo bergegas masuk ke dalam ruang perawatan anaknya dan bertemu dengan Iwan disana.

Amato dan Boboiboy juga ikut masuk ke dalam ruang perawatan Iwan untuk melihat kondisi anak dari Romo dan Helsi tersebut.

Namun, Tasya mengintip mereka dari balik dinding rumah sakit dan telah mendengar semuanya. "Gawat! Anak itu ada di rumah sakit ini! Dia pasti akan memberitahukan semuanya kepada mereka! Gak! Aku gak mau ketangkap polisi! Aku harus lari dari rumah sakit ini!" batin Tasya dan ia pun langsung meninggalkan rumah sakit tanpa diketahui oleh siapapun.

"Ibu..... Ayah.....".

"Iwan!!".

Menangislah orang tua dari Iwan melihat kondisi anak semata wayang mereka yang terbaring di ranjang rumah sakit. Amato dan Boboiboy merasa senang melihat Iwan yang telah dipertemukan dengan orang tuanya.

"Huhuhuhuhu..... syukurlah kamu baik-baik aja, Nak! Kami sangat khawatir padamu! Huhuhuhuhu....." tangis Helsi tak terbendung melihat kondisi anaknya.

"Ibu...? Hiks... Hiks... maafin Iwan ya! Ka... ka... ka..  karena Iwan, Ayah dan Ibu jadi khawatir ama Iwan".

"Kamu gak salah, Nak! Hiks... ini musibah. Hiks... tapi syukurlah kamu gak kenapa-napa! Ayah dan Ibu sangat bersyukur!" sedih Romo tetapi ia bersyukur karena anaknya dalam keadaan baik-baik saja.

Iwan melihat Boboiboy dan Amato yang ada di belakang orang tuanya. "Ugh... Boboiboy? Tuan Amato? A... a... a... aku mau ngasih tahu se... se... se... se... se... sesuatu kepadamu!".

"Apa itu, Iwan?" tanya Boboiboy penasaran.

"Hmm... ini so... so... so... soal Tante Tasya".

"Tasya?" penasaran Amato. "Kenapa dengan Tante Tasya?".

New Mother (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang