Jahil & Malapetaka

197 25 4
                                    

Malam hari telah datang dan menyambut Kota Pulau Rintis yang siap untuk "berhibernasi" selama 12 jam lamanya. Banyak penduduk di Kota Pulau Rintis yang sudah tidur di rumah mereka karena jam besar di alun-alun Kota menunjukkan pukul 11 malam.

Keluarga Amato sudah tertidur pulas di kamar mereka. Ketujuh Elemental dari Boboiboy tidur di dalam jam tangan milik Tuan mereka. Boboiboy, Ochobot, Mechabot, Amato dan Tok Aba terlelap di dalam kamar mereka. Hanya Tasya yang belum tidur dan ia berada di dapur, sedang mengambil air minum untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Haaa..... segarnya...!" lega Tasya sesudah meminum air dingin yang ia ambil dari kulkas.

Di dalam jam tangan Boboiboy, terbangunlah Halilintar dan Blaze. Mereka keluar dari jam tangan Tuannya dan bersiap untuk menjalankan rencananya.

"Kak Hali udah siap?" bisik Blaze.

"Siap!" balas Halilintar berbisik kepada Blaze.

Mereka berdua perlahan-lahan keluar dari kamar Boboiboy dan menutup pintu kamar dengan hati-hati. Dengan langkah yang pelan, Halilintar dan Blaze menuju ke taman belakang.

Tap Tap Tap Tap Tap Tap

"Sssttt...! Blaze? Kamu dengar gak?".

Tap Tap Tap Tap Tap Tap

"Iya, Kak. Kayak suara orang jalan".

"Apa jangan-jangan ada maling di rumah kita?".

"Hmm... entah. Kita cek yuk!".

Halilintar dan Blaze menuju ke lokasi suara pijakkan kaki yang berasal dari dapur. Mereka yakin asal suara tersebut dari sana.

"Eh? Itukan Mama Tasya! Ngapain Mama ada di dapur?" heran Halilintar.

"Kayaknya lagi minum deh. Lihat aja tuh!".

Mereka berdua mengintip dibalik dinding dan melihat Tasya yang sedang meminum air dingin di dapur. Sudah dua gelas air dingin telah diminum oleh Tasya untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Haaa..." nikmat Tasya meminum air dingin yang ia minum di gelasnya.

"Kak Hali? Ini kesempatan kita! Mumpung ada Mama Tasya di dapur!".

"Iya! Ayo kita lakukan!".

Blaze membawa sekantung Kelereng dan ditumpahkan ke lantai dapur. Halilintar membawa jerigen berisi air dan dituangkan ke lantai dapur setelah Blaze menumpahkan kelerengnya.

"Pfffttt....." tahan tawa Blaze.

Tasya menuju ke wastafel dapur untuk menaruh tiga gelas bekas air dingin yang ia minum. Ruangan dapur tampak gelap dan hanya penerangan dari kulkas saja yang menyinari ruang dapur.

"WAAAAAAAAAAAA......!!".

BUUUUUKKKKKKK

"AAAAAAA..... Aduh.....!!".

"Pfffttt....." tahan tawa Halilintar dan Blaze.

"Rasain! Emang enak dikerjain! Itulah akibatnya kalo berani menyakiti perasaan Tuan Boboiboy!" puas Halilintar melihat Tasya terpeleset ke lantai dapur.

"Ssshhh.... siapa sih yang nuangin kelereng disini...?! Aw... aduh... pinggangku...!".

Tasya berusaha untuk bangun dan berjalan sempoyongan sambil memegangi pinggangnya yang terasa sakit.

"WAAAAAAAAAA.....".

BUUUUUKKKKKKK

"AAAAAAA..... ADUH.....!!".

New Mother (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang