[15] - Masa kecil Chandra.

1K 107 3
                                    

(+) Part ini khusus nyeritain masa kecil nya Chandra dulu ya, jadi biar kalian bisa kira-kira Chandra kecil dulu seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(+) Part ini khusus nyeritain masa kecil nya Chandra dulu ya, jadi biar kalian bisa kira-kira Chandra kecil dulu seperti apa.

“ bahkan masa kecilku saja tidak seperti yang lain

- Chandra Parnama -

HAPPY READING 💘💘

-oOo-

Beberapa tahun yang lalu..

Kehidupan sepasang suami istri yang meninggalkan keenam anaknya itu untuk selamanya, kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat.

Kenapa ku katakan berubah?

Baik,baca ini baik-baik dan simpulkan ini sendiri ya?

Saat Cahyo dan Windi masih hidup,keluarga Parnama ini adalah salah satu keluarga yang sangat harmonis.

Walaupun Cahyo bisa dikatakan sangat amat sibuk akan pekerjaannya,namun keluarganya masih dapat menjadi keluarga yang harmonis.

Namun,setelah kepergiannya dengan sang istri dan calon anak bungsunya, keluarganya itu berubah.

Mahesa yang berubah menjadi tempramen,Rendi yang lebih sering berada di kamarnya menyibukkan diri dengan belajar,Haekal yang lebih sering bermain bersama teman-temannya,Jeano yang tidak ada bedanya dengan Rendi,dan Naresh juga seperti Haekal.

Chandra yang masih sangat kecil itu harus menerima kenyataan pahit bahwa saudara-saudaranya yang hangat dulu berubah menjadi sangat amat membencinya.

Ceklek !

" Kak ekal,Ayuk main cama candla." Ujar Chandra yang masih cadel saat itu kepada Haekal.

" Ngapain kamu disini?." Sinis Haekal yang sudah sedikit lebih besar daripada sebelumnya.

" Mawu ajak kak ekal main." Jawab Chandra kecil.

" Tapi akunya ogah,mending pergi gih sono. Ajak kakak yang lain,paling sama,gak mau main juga sama kamu." Sarkas Haekal.

Chandra yang mendengar ucapan Haekal hanya bisa menghela nafasnya kasar,ia pun pergi menuju kamarnya dengan muka cemberut.

Ia sedih,semenjak papa dan mamanya gak ada dirumah,gak ada lagi yang mau main sama dia.

Padahal diumur segini kan harusnya waktunya ia habiskan dengan bermain bersama.

Duduk di kasurnya dengan tangan terlipat di dada dan muka cemberut menunduk kebawah.

Air matanya menggenang,entah mengapa dadanya terasa sesak melihat perubahan saudara-saudaranya.

Don't hate me, Hyung [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang