Don't hate me, Hyung [ONGOING]

[19] - Terimakasih sudah mau bertahan.

HELLO, WATASHI BALIK LAGI😁
MAAP BANGET, GAK SADAR ASLI UDH 10 HARI GAK UPDATE😭😭☝🏻
MAAP YA, INI KU KASIH BUAT MALAM SENIN KALIAN😸, TAPI MAAF JUGA KALO KEMALEMAN😔😔
CIE BESOK SENIN, KU UDAH LIBUR😎
SEMANGAT YA SEKOLAH NYA KALIANN🤍

“ Terimakasih karena sudah mau bertahan, Chandra."
- Haekal Parnama -

AS ALWAYS JANGAN LUPA VOMENT NYA BESTIE 🤍

HAPPY READING 💘💘

-oOo-

Terhitung sudah seminggu mata anak laki-laki tampan tersebut tertutup, membuat orang di sekitarnya semakin lama semakin merasa khawatir dengan ia.

Iya, sudah terhitung tujuh hari Chandra menutup matanya.

Kondisinya sudah jauh lebih baik, tapi mengapa Chandra tidak kunjung membuka matanya?

Setelah mengecek keadaan Chandra saat dua hari setelah Chandra dikatakan koma, dokter mengatakan bahwa kondisi Chandra mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Walaupun penyakitnya masih ada, namun Chandra sudah berhasil melewati masa kritisnya.

Haekal dan Jeano sangat senang dan bersyukur saat dokter mengatakan hal tersebut, namun sekarang yang menjadi tanda besar di kepala mereka, mengapa si bungsu tak lekas untuk membuka matanya?

" Dek, udah seminggu nih kamu tidur mulu, emang seindah apa mimpimu,dek?." Ujar Haekal yang baru saja duduk di sebelah bed Chandra.

Haekal menghela nafasnya sejenak, lalu mengulas satu senyuman indah untuk adiknya, mencondongkan tubuhnya sedikit, lalu mengelus rambut Chandra dengan sayang.

" Kak Haekal udah dapet satu kontrakan untuk kita tinggal bareng nanti bertiga sama si Jeano, barang-barang mu juga udah kakak ambil dari kamarmu dan kakak bawa ke kosan." Haekal mulai bercerita.

" Kamarmu wangi ya ternyata, kakak baru sadar. Maaf ya masuk-masuk gak izin, soalnya kalo nunggu izin dari kamu kelamaan, hehehe." Haekal sedikit terkekeh.

" Ternyata di kamar mu banyak  piala-piala yang bagus, ada medali juga, kenapa ya bisa-bisanya kakak gak sadar kalo kamu punya banyak prestasi? Walaupun bukan di bidang akademik kayak si Naresh sama Jeano, tapi kamu hebat dek. Kakak bangga sama kamu."

" Bangun ya dek? Nanti kita tinggal bareng-bareng, nanti kita main basket bareng-bareng deh." Haekal tersenyum, matanya berair.

Sungguh ini menyiksa, mengapa adiknya tak kunjung bangun?

Oh iya, Haekal memang benar menyewa satu buah kontrakan untuk dirinya tinggal bersama kembaran dan adik bungsunya.