Don't hate me, Hyung [ONGOING]

[27] - Perubahan.

HALLOO, apakabar semuanya? akhirnya aku update lagi hehehe.
Udah berdebu banget ini work, ada yang masih nungguin ga ya? hehehe
Kalo ada, aku mau minta maaf banget karena aku udah super super sangat sangat lama banget ga update:((
Jujur, aku sebenernya ngerasa kalo aku udah lupa sama alur cerita ini, tapi daripada ga aku selesaikan, jadi aku coba end in, aku end in sebisa ku ya? tapi maaf kalo ga sesuai dengan ekspektasi kalian nanti dan maaf banget kalo misalnya gaya penulisan aku di cerita ini beda daripada sebelumnya yaa🥲🙏🏻
So, udah siap belum ketemu Chandra dan keluarga Parnama?
Inii dia, silahkan membaca^^

“ Setidaknya sekarang menjadi jauh lebih baik daripada dahulu.”
- Nareshwara Parnama -

AWAS TYPO BERTEBARAN.
PART INI SEDIKIT LEBIH PANJANG!
HAPPY READING 💗

-oOo-

Semenjak kejadian dimana Arjuna mengetahui perilaku bejat Mahesa, semuanya berubah menjadi lebih baik.

Naresh yang sekarang mulai menyusul kembarannya yang sudah lama memaafkan anak bungsu keluarga Parnama, Chandra.

Perlahan namun pasti, Naresh berhasil untuk melenyapkan kebencian tak berdasarnya itu. Ia sudah mulai mendekatkan diri kepada Chandra, walau sampai sekarang dirinya masih belum mengetahui rahasia terbesar Chandra yang masih disembunyikan.

Kabar baik lainnya, sekarang Chandra, Jeano dan juga Haekal yang sudah kembali tinggal di kediaman keluarga Parnama. Iya, mereka sudah tidak tinggal di kontrakan mereka.

Namun, kejadian dimana Mahesa melakukan kesalahan yang sangat besar, membuat keuangan Parnama bersaudara itu mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Melihat hal tersebut, tentu saja Jeano dan Haekal menguatkan tekat mereka berdua untuk gapyear terlebih dahulu. Mereka akan fokus untuk pekerjaan mereka terlebih dahulu, yang dulunya tujuan mereka adalah memenuhi kehidupan selama masih di kontrakan berubah menjadi untuk setidaknya membantu perekonomian keluarga mereka.

Pada awalnya, Naresh ingin mengikuti keputusan kedua kembarannya itu, namun Jeano dan Haekal sangat melarang keras. Mereka berdua mau, Naresh fokus untuk mengambil jurusan kedokteran yang sudah Naresh impikan dari lama.

“ Gak usah aneh-aneh, cukup belajar yang bener biar nanti bisa jadi dokter muda yang hebat.” Ucap Haekal saat itu.

Untuk perusahaan keluarga Parnama itu, ah.. kabar buruknya sudah beralih kepemilikan kepada Beno.

Kini, Mahesa yang dulu duduk di ruangan khusus saat bekerja, kini hanya bisa bekerja menjadi karyawan biasa di perusahaan milik keluarganya sendiri.