[07] - Diagnosa Jeffrey

1.4K 133 3
                                    


Heii,ketemu lagi ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heii,ketemu lagi ^^

So,gak usah banyak basa-basi lagi. Mari capcus langsung aja baca^^

" Sudah terlalu banyak di kecewakan,jadi tidak tahu harus berekspresi seperti apa."
- park chenle -

-oOo-

Chandra menghela nafasnya berat,dirinya baru saja selesai menjalani berbagai rangkaian tes yang sangat merepotkan.

Ia sekarang sedang duduk terdiam di kasur rumah sakitnya dengan satu selang infus yang menancap di punggung tangan kanannya.

Setelah menjalani tes,hasil diagnosa pertama dan diagnosa paling ringan adalah Chandra terkena dehidrasi berat dan harus dirawat, apalagi badannya yang sedang lemah akibat perbuatan gila Naresh.

Menatap jendela besar kamar VVIP nya itu.

Chandra sudah menolak keras saat Jeffrey dan Dimas menyuruh dirinya dirawat dan beristirahat di ruangan VVIP yang tentu saja biayanya sangat mahal.

Chandra menolak dirawat karena menurutnya hanya buang-buang waktu dan duit. Karena penolakan itulah kedua dokter merepotkan itu malah nekat membuat dirinya dirawat di kamar rawat VVIP yang mahal ini.

Chandra hanya terdiam. Perasaannya memiliki luka yang sangat dalam sampai dirinya sangat sulit untuk setidaknya bersikap ramah pada sekitarnya.

Luka yang dulu saja belum mengering,tapi kemarin Jeano dan Mahesa menambah luka yang lebih parah dan Rendi dan Naresh juga.

Gila. Semua kakak-kakaknya itu benar-benar tidak waras dan ditutupi dengan rasa dendam yang tinggi.

"Gara-gara kau kaparat sialan! aku kehilangan pengelihatan ku."

" Lebih baik aku biarkan saja kau tertabrak biar kau mati sekalian! Dasar tidak berguna!."

" Kak Rendi sudah berkorban untukmu,bukannya berterimakasih tapi kau malah menyalahkan nya,dasar anak sialan!."

" Kau tertawa? Memang sudah tidak waras "

" mati kau sialan!."

" Dia memang anak ayah,tapi bagi kami dia sudah mati! Kami hanya 5 bersaudara bukan 6."

Semua kata-kata menyakitkan,makian. Semuanya mengalun indah di ingatan Chandra. Dadanya semakin sesak saat semua itu terlintas begitu saja tanpa permisi.

Apa memang benar dirinya benar-benar tidak pantas untuk hidup? Dirinya tidak berguna? Anak sialan? Apa hal yang paling baik adalah kematian dirinya? Sebegitu hinanya kah dirinya?.

Don't hate me, Hyung [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang