[16] - Kemarahan Mahesa.

1.2K 117 4
                                    

“ Mulai sekarang tidak ada lagi yang namanya basket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mulai sekarang tidak ada lagi yang namanya basket.”
- Mahesa Parnama -

-oOo-

Sekarang Chandra sedang bersiap untuk bertanding basket.

Kali ini sekolahnya akan menjadi perwakilan tingkat kota dalam pertandingan basket.

Oh ya, surat peringatan kemarin belum berpengaruh apa-apa kepada Chandra.

Maksud ku, Chandra masih bisa menjadi kapten basket yang hebat sepeti biasanya.

dan untuk Haris, ia masih dalam masa skorsing.

" Semangat adeknya kakak." Haekal menghampiri Chandra dan tersenyum menyemangati adiknya yang akan bertanding ini.

" Kak.. ini beneran kak Haekal?." Mata Chandra sudah berair.

" Ih apansih kok malah mau nangis? Iya ini kakak, udah ah jelek. Masa kapten nangis?." Ujar Haekal.

" Kak.. makasih banyak kak udah mau maafin aku dan berdamai dengan masa lalu." Kepala Chandra tertunduk,  ia menangis.

Chandra bahagia, ia sangat senang karena Haekal sekarang sudah mau berdamai dengan masa lalu keluarga mereka dan mulai menerima Chandra.

Awalnya Chandra tidak percaya begitu saja, namun tadi malam saat mereka mengobrol di kamar Chandra berdua, Haekal meminta maaf pada dirinya dan berjanji untuk berusaha memperbaiki kesalahannya kepada Chandra dulu.

Haekal juga berjanji untuk terus berusaha  menjadi kakak yang lebih baik untuk Chandra dan Haekal pun juga mulai mendukung Chandra bermain basket.

Chandra bahagia, sungguh ia sangat bahagia.

Walaupun ia belum dapat meluluhkan empat saudaranya yang lain, namun sekarang Chandra sudah memiliki Haekal.

Haekal bersamanya sekarang.

" Jangan nangis lagi, kan semalem janji udah gak nangis?." Ucap Haekal lembut.

Oh astaga.. Haekal tidak pernah berbicara lembut itu pada Chandra.

Nada dingin dan ketus nya sudah hilang..

" Iya nggak nih." Jawab Chandra tersenyum sambil menghapus air matanya.

Air mata yang ia keluarkan itu air mata kebahagiaan, ia benar-benar merasa sangat bahagia karena perubahan Haekal.

Don't hate me, Hyung [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang