Aneh, cuma kata itu yang menggambarkan diri Wiza akhir - akhir ini.
Semenjak nganterin Keenan pulang dan berujung mendapatkan sebuah kecupan di pipi kirinya membuat Wiza tak bisa berhenti memikirkan apa maksud di balik tindakan tersebut.
Walaupun jawabannya hanya sebagai ucapan terima kasih karena telah bersedia menjemput dan mengantarkannya pulang, tetap saja Wiza masih memikirkan senyuman Keenan dan bagaimana gadis yang lebih tua langsung pergi dengan tergesa - gesa kedalam rumahnya setelah mengucapkan terimakasih meninggalkan Wiza yang membeku di tempat.
Dan yang lebih anehnya lagi adalah bagaimana Wiza yang kini lebih memerhatikan Keenan saat gadis itu ada di jangkauan pandangannya.
Beneran aneh, Wiza sendiri gak ngerti kenapa Keenan bisa narik seluruh atensinya hanya karena sebuah kecupan kecil di pipinya.
Padahal sebelumnya gak pernah kayak gini, Jamie sering cium pipi atau pucuk kepalanya, Prima juga kalo lagi jahil suka tiba - tiba ngasih kecupan di pipinya bahkan Bagas aja pernah tapi gak ngasih efek sama sekali.
Dan yang paling aneh adalah kejadian itu udah berlalu seminggu yang lalu tapi rasanya kayak baru kemarin.
Mengingat ucapan Mika minggu lalu membuat Wiza semakin menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.
Pikirannya kembali mengingat percakapannya dengan Mika sore itu.
flashback on
"Lo jangan cuek kenapa kalo sama Keenan, anaknya sedih tuh" bisik Mika setelah dirasa mereka cukup jauh dari Keenan.
"Gue biasa aja?" balas Wiza sedikit tak yakin
"Matamu biasa aja, Keenan tuh pengen deket sama lo tapi lo nya kayak gak mau deket - deket"
"Masa sih?"
"Coba temboknya turunin dikit kalo bisa ancurin, coba sikap lo ke Keenan sama kayak sikap lo ke gue"
"Engga ah Kak, ntar di sangka sokap gue" dengan kesal Mika pun menjitak kepala gadis itu.
"Serius anjir"
"Iya nanti di coba"
flashback off
Wiza menghembuskan napasnya karena ia bingung bagaimana caranya ia menghadapi Keenan, beruntung ia sibuk latihan futsal buat turnamen bulan depan. Dan Keenan juga sepertinya sedang sibuk.
"Gue liat - liat, lo kayak orang stress belakangan ini" ucap Bagas yang baru balik dari kantin
"Lo kenapa sih?, coba sini cerita" ucap Prima yang kemudian duduk di bangku Bagas menghadap Wiza
"Cerita aja Za, siapa tau kita gak bisa bantu" ucap Bagas membuat Prima menyemprotkan es teh miliknya pada pemuda itu.
"Asu" kesal Bagas sambil menyingkirkan bulir air di seragamnya.
"Serius dulu goblok" balas Prima
"Kan biar gak tegang gitu loh maksudnya" balas Bagas yang kemudian duduk di samping Prima sama - sama menatap Wiza intens.
"Lo kenapa? stress sama latihan?" tanya Bagas
"Wajar kalo lo stress, gue juga stress kalo liat muka Bagas terus pas selesai latihan" ujar Prima
"Serius dulu Prim" ucap Bagas dengan nada malas.
"Lo kenapa?" tanya Bagas lagi
"Gue agak aneh gak sih belakangan ini?" tanya Wiza
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
FanfictionYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!